- Project site atau lokasi konstruksi adalah area atau sebidang tanah tempat pekerjaan konstruksi sedang dilakukan.
Istilah 'lokasi bangunan' sering digunakan secara bergantian dengan lokasi konstruksi, meskipun hal ini cenderung menunjukkan bahwa bangunan (dan terkadang, lebih khusus lagi, perumahan) sedang dibangun, sedangkan istilah 'lokasi konstruksi' dapat merujuk pada semua jenis pekerjaan, seperti pembangunan jalan, konstruksi saluran pembuangan, pertamanan, dan lain-lain.
- Biasanya, tanah akan menjadi lokasi konstruksi ketika diserahkan kepada kontraktor untuk memulai pekerjaan konstruksi. Regulasi 6 dari regulasi CDM mensyaratkan bahwa pemberitahuan diberikan kepada Health and Safety Executive (HSE) secepat mungkin sebelum fase konstruksi dimulai. Pada proyek yang melibatkan lebih dari satu kontraktor, peraturan CDM juga mengharuskan klien menunjuk kontraktor utama untuk mengkoordinasikan fase konstruksi.
- Begitu pekerjaan di atas tanah dimulai, lokasi konstruksi mungkin tampak berkembang relatif cepat karena kerangka struktural tumbuh dan kelongsong dipasang. Mereka kemudian mungkin tampak melambat lagi saat pemasangan internal dilakukan dan pekerjaan finishing dilakukan.
- Biasanya, lokasi konstruksi akan kembali menjadi situs non-konstruksi saat diserahkan kembali kepada klien dengan sertifikasi penyelesaian praktis. Namun, mungkin ada pekerjaan kecil yang sedang berlangsung yang diperlukan untuk memperbaiki cacat yang terlihat.
- Offsite storage - Materi di luar lokasi proyek
Kadang-kadang klien perlu membeli barang meskipun barang tersebut berada 'di luar lokasi proyek', misalnya, kontraktor telah melakukan pembayaran besar untuk bahan yang belum dikirim ke lokasi, atau jika klien ingin 'memesan' item utama untuk melindungi proyek. Item tersebut harus disetujui sebelumnya dan dicantumkan dalam lampiran tagihan kontrak.
- Klien harus meminta bukti bahwa properti dalam barang-barang tersebut dipegang oleh kontraktor sebelum pembayaran dilakukan. Barang-barang tersebut harus disisihkan, dan ditandai dengan jelas dengan detail klien. Bahan harus 'siap untuk dikirimkan”
- Klien harus meminta bukti bahwa bahan-bahan tersebut diasuransikan terhadap bahaya tertentu selama mereka berada di luar lokasi.
Info lebih lengkap ada di https://www.designingbuildings.co.uk/wiki/Off_site_materials
Catatan.
Pada dasarnya polis asuransi CAR/EAR dapat menjamin atas resiko terhadap barang dan material yang disimpan di luar proyek. Manfaat dari perluasan jaminan ini adalah untuk melindungi barang-barang yang berada di luar lokasi proyek terhadap berebagai resiko seperti yang dijamin di dalam polis asuransi CAR/EAR.
Broker asuransi selalu meminta endorsement ini ditambahkan ke dalam polis karena pada umumnya setiap proyek pernah atau mempunyai barang-barang yang disimpan di luar proyek karena alasan tertentu.
Biasanya perusahaan asuransi memberikan perluasan jaminan ini dengan membuat batasan uang pertanggungan (limit of sum insured) misalnya 10% dari total nilai kontrak.
Tulisan ini kami tujukan terutama kepada perusahaan kontraktor proyek, konsultan proyek, manajemen proyek, pemilik proyek, project developer, kontraktor utama, subkontraktor, supplier dan pihak-pihak terkait lainnya.
Konstruksi proyek termasuk ke dalam kategori resiko tinggi, oleh karena itu tidak mudah untuk mengasuransikannya. Diperlukan keahlian khusus dan beberapa informasi dan pertimbangan oleh perusahaan asuransi untuk bisa memberikan jaminan asuransi CAR/EAR/TPL.
TUGAS BROKER ASURANSI UNTUK ASURANS PROYEK
Cara terbaik untuk mendapatkan jaminan asuransi CAR/EAR/TPL adalah dengan memanfaatkan jasa perusahaan broker asuransi yang berpengalaman. Broker asuransi yang akan membantu Anda untuk mengumpulkan, menyusun informasi dan merancang program asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Broker asuransi yang akan bernegosiasi ke beberapa perusahaan asuransi untuk mendapatkan back up dan menegosiasikan terms and conditions dan premi asuransi yang paling kompetitif.
Tugas utama broker asuransi adalah membantu Anda dalam menyelesaikan klaim jika terjadi. Broker asuransi yang akan penyusun laporan, menegosiasi dengan pihak loss adjuster hingga klaim asuransi disetujui. Kemudian membantu realisasi pembayaran klaim dari perusahaan asuransi.
Berikut ini beberapa jenis asuransi yang dibutuhan oleh proyek konstruksi:
- Bid Bond
- Performance Bond
- Payment Bond
- Construction Erection All Risks and Third Party Liability
- Comprehensive General Liability
- Workmen’s Compensation Assurance (WCA)
- Construction Plant and Equipment (CPE) Insurance
- Marine Cargo and Land Transit Insurance
- Motor Vehicle Insurance
- Personal and Health Insurance
- Lain-lain
Untuk semua kebutuhan asuransi proyek Anda, selalu gunakan jasa Broker asuransi!