fbpx
 Contoh Perusahaan Asuransi yang Berhasil Menggunakan Teknologi untuk Mengubah Model Bisnis Mereka

Contoh Perusahaan Asuransi yang Berhasil Menggunakan Teknologi untuk Mengubah Model Bisnis Mereka

Perkembangan teknologi telah memungkinkan perusahaan asuransi untuk bertransformasi, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperbaiki pengalaman pelanggan. Berbagai perusahaan asuransi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, telah memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), big data, Internet of Things (IoT), dan blockchain untuk mengubah model bisnis mereka, memperluas jangkauan, dan menawarkan layanan yang lebih personal. Berikut adalah contoh perusahaan global dan lokal yang berhasil menggunakan teknologi untuk mendukung transformasi mereka.

 

  1. Lemonade (Global)

Lemonade adalah perusahaan asuransi berbasis teknologi yang berpusat di Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 2015, Lemonade dikenal sebagai salah satu contoh perusahaan InsurTech yang sukses mengubah model bisnis tradisional asuransi dengan menerapkan teknologi digital secara mendalam.

  • Model Bisnis Berbasis AI

Lemonade menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk mengotomatisasi berbagai proses dalam siklus asuransi, termasuk penjualan polis, underwriting, dan klaim. Saat pelanggan mendaftar untuk membeli asuransi, chatbot AI bernama Maya akan membantu mereka melalui proses pembelian dalam hitungan menit. Ini menghilangkan kebutuhan interaksi manusia dalam proses yang biasanya memakan waktu.

  • Klaim yang Sangat Cepat

Salah satu inovasi utama Lemonade adalah sistem klaim otomatisnya. Klaim dapat diajukan melalui aplikasi mobile, di mana AI dapat memverifikasi klaim, mendeteksi potensi penipuan, dan menyetujui pembayaran dalam hitungan detik. Ini mengubah pengalaman pelanggan dari proses klaim yang biasanya lama dan kompleks menjadi pengalaman yang cepat dan efisien.

  • Transparansi dan Model Non-Profit

Lemonade memanfaatkan teknologi blockchain untuk memastikan transparansi dalam pengelolaan dana. Mereka menerapkan model non-profit, di mana setelah premi pelanggan dikumpulkan, Lemonade mengambil biaya tetap untuk operasional, dan sisa dana digunakan untuk membayar klaim. Jika ada surplus, dana tersebut disumbangkan ke badan amal pilihan pelanggan. Hal ini menciptakan trust dan transparansi yang tinggi antara pelanggan dan perusahaan, yang menjadi nilai jual unik.

 

  1. Allianz Indonesia (Indonesia)

Allianz Indonesia adalah contoh perusahaan asuransi besar di Indonesia yang berhasil memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan layanan mereka dan memperluas jangkauan kepada pelanggan.

  • Penggunaan Teknologi Digital dalam Penjualan

Allianz Indonesia mengembangkan aplikasi mobile yang mempermudah agen dan pelanggan dalam mengakses layanan asuransi. Melalui aplikasi Allianz eAZy Connect, pelanggan dapat membeli polis, memantau status polis, membayar premi, dan mengajukan klaim secara online. Digitalisasi ini membantu Allianz menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia, termasuk di daerah yang sulit diakses.

  • AI untuk Klaim Otomatis

Allianz juga menggunakan AI untuk mempercepat proses klaim. Dengan mengotomatisasi penanganan klaim kesehatan dan klaim kendaraan, Allianz mampu mempercepat waktu penyelesaian klaim dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Penggunaan AI dalam mendeteksi klaim yang mencurigakan juga membantu Allianz mengurangi potensi penipuan klaim, yang merupakan salah satu masalah besar dalam industri asuransi.

  • Telematika untuk Asuransi Kendaraan

Allianz Indonesia memperkenalkan asuransi kendaraan berbasis telematika, di mana perangkat telematika dipasang di kendaraan untuk memantau perilaku mengemudi. Data real-time dari perangkat ini membantu Allianz menilai risiko lebih akurat dan memberikan premi yang lebih adil kepada pengemudi yang berhati-hati. Inisiatif ini tidak hanya menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal, tetapi juga mempromosikan keselamatan di jalan.

 

  1. Fuse (Indonesia)

Fuse adalah startup InsurTech dari Indonesia yang menghubungkan agen asuransi, perusahaan asuransi, dan pelanggan melalui platform digitalnya. Fuse menghadirkan solusi berbasis teknologi untuk mempercepat distribusi produk asuransi di Indonesia.

  • Platform Digital untuk Agen

Fuse memfasilitasi agen asuransi untuk menjual produk dari berbagai perusahaan asuransi melalui satu platform. Aplikasi Fuse memungkinkan agen untuk mengakses berbagai produk asuransi, menyarankan polis yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dan menyelesaikan transaksi secara digital. Ini mempercepat proses penjualan dan memperluas akses ke produk asuransi, terutama di pasar yang lebih kecil dan daerah terpencil.

  • Automasi Penanganan Klaim

Dengan automasi yang terintegrasi dalam platform Fuse, proses pengajuan klaim juga menjadi lebih cepat dan mudah. Pelanggan dapat mengajukan klaim secara langsung melalui aplikasi dan memantau statusnya secara real-time, sementara agen dan perusahaan asuransi dapat mengelola klaim dengan lebih efisien.

 

Perusahaan asuransi seperti Lemonade, Allianz Indonesia, dan Fuse telah berhasil menggunakan teknologi untuk mengubah model bisnis mereka, mempercepat layanan, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Inovasi seperti AI, big data, telematika, dan blockchain memungkinkan mereka untuk menciptakan efisiensi operasional yang lebih tinggi, memperluas jangkauan pasar, dan memberikan transparansi yang lebih besar kepada pelanggan. Keberhasilan mereka menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mentransformasi industri asuransi dan menghadirkan manfaat yang signifikan bagi pelanggan.

 

Dampak pada Keuntungan, Efisiensi, dan Kepuasan Pelanggan

Transformasi digital telah menjadi salah satu faktor kunci yang mengubah cara perusahaan asuransi beroperasi, meningkatkan efisiensi, keuntungan, dan kepuasan pelanggan. Salah satu studi kasus yang sering menjadi contoh dalam industri ini adalah AXA, sebuah perusahaan asuransi global yang telah berhasil mentransformasi model bisnisnya melalui digitalisasi.

 

  1. Transformasi Digital AXA

AXA telah berinvestasi secara signifikan dalam teknologi digital untuk mentransformasi operasionalnya. Dengan berfokus pada kecerdasan buatan (AI), big data, dan automasi, AXA mengubah cara mereka melayani pelanggan, mengelola risiko, dan menjalankan bisnis sehari-hari. Inisiatif ini memberikan dampak positif pada beberapa aspek kinerja perusahaan, termasuk keuntungan, efisiensi operasional, dan kepuasan pelanggan.

Dampak pada Keuntungan

Melalui transformasi digital, AXA berhasil meningkatkan keuntungan dengan berbagai cara:

  • Pengurangan Biaya Operasional

Automasi proses seperti underwriting dan klaim membantu AXA mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual dan mengurangi biaya administrasi. Dengan AI dan machine learning, proses underwriting yang sebelumnya memakan waktu kini dapat diselesaikan dalam hitungan menit. Ini memungkinkan AXA untuk melayani lebih banyak pelanggan dengan biaya yang lebih rendah, yang pada gilirannya meningkatkan margin keuntungan perusahaan.

  • Penawaran Produk yang Lebih Personal

Dengan memanfaatkan big data, AXA mampu menganalisis data pelanggan secara mendalam dan menawarkan produk yang lebih personal sesuai dengan kebutuhan individu. Dengan produk yang lebih relevan dan terarah, AXA berhasil meningkatkan tingkat retensi pelanggan dan penjualan produk baru, yang berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan perusahaan.

  • Inovasi dalam Asuransi Kendaraan dan Kesehatan

AXA memperkenalkan asuransi berbasis penggunaan (usage-based insurance) dalam produk asuransi kendaraan dan kesehatan. Dengan bantuan telematika dan wearable devices, AXA dapat memantau perilaku pelanggan secara real-time dan menyesuaikan premi berdasarkan data yang dikumpulkan. Ini tidak hanya membuat produk asuransi lebih kompetitif, tetapi juga membantu perusahaan meningkatkan profitabilitas.

 

Dampak pada Efisiensi Operasional

Transformasi digital juga menghasilkan peningkatan efisiensi yang signifikan bagi AXA:

  • Automasi Proses Klaim

Dengan AI, AXA mempercepat proses klaim yang sebelumnya sering kali memakan waktu lama. Penggunaan chatbot berbasis AI memungkinkan pelanggan untuk mengajukan klaim secara cepat dan otomatis, sementara sistem AI memverifikasi klaim dan memproses pembayaran dalam hitungan menit. Ini membantu AXA mengurangi waktu penyelesaian klaim, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya klaim yang tidak sah atau palsu.

  • Analisis Data untuk Manajemen Risiko

Dengan big data analytics, AXA dapat mengelola risiko dengan lebih baik. Mereka mampu mengidentifikasi pola risiko yang tidak terdeteksi sebelumnya dan menyesuaikan kebijakan underwriting berdasarkan data real-time. Ini membantu perusahaan mengurangi klaim yang tidak diinginkan dan mengoptimalkan portofolio risiko, sehingga meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Dampak pada Kepuasan Pelanggan

Transformasi digital AXA juga memberikan dampak yang besar pada kepuasan pelanggan:

  • Layanan yang Lebih Cepat dan Responsif

Dengan adanya platform digital, pelanggan AXA dapat mengakses informasi polis, mengajukan klaim, dan berkomunikasi dengan perusahaan kapan saja melalui aplikasi mobile dan portal online. Layanan ini membuat pelanggan merasa lebih nyaman dan mudah dalam mengelola asuransi mereka, yang meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

  • Peningkatan Pengalaman Pelanggan

Melalui chatbot berbasis AI, pelanggan dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban langsung, bahkan di luar jam kerja. AXA juga mengotomatisasi banyak proses, sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan klaim atau mendapatkan persetujuan polis. Dengan pengalaman yang lebih mulus dan responsif, AXA berhasil meningkatkan Net Promoter Score (NPS) mereka secara signifikan.

 

Transformasi digital yang dilakukan oleh AXA telah memberikan dampak yang signifikan pada keuntungan, efisiensi operasional, dan kepuasan pelanggan. Dengan memanfaatkan teknologi seperti AI, big data, dan automasi, AXA berhasil mengurangi biaya, meningkatkan pendapatan, dan memperbaiki layanan pelanggan mereka. Studi kasus ini menunjukkan bagaimana transformasi digital dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi perusahaan asuransi dan membantu mereka bersaing di era digital yang terus berkembang.

 

Langkah untuk Sukses dalam Penerapan Teknologi

 

Adopsi teknologi dalam industri asuransi telah menjadi kebutuhan penting untuk mempertahankan daya saing, meningkatkan efisiensi, dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Namun, penerapan teknologi yang berhasil memerlukan perencanaan yang matang dan strategi yang efektif. Untuk memastikan kesuksesan dalam penerapan teknologi, perusahaan asuransi harus mengikuti beberapa best practices yang mencakup berbagai aspek dari integrasi teknologi hingga manajemen perubahan.

 

  1. Definisikan Visi Digital dan Tujuan Bisnis yang Jelas

Langkah pertama yang harus diambil oleh perusahaan asuransi adalah mendefinisikan visi digital dan tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui adopsi teknologi. Teknologi harus diintegrasikan sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan, bukan hanya sebagai alat untuk memodernisasi proses. Perusahaan perlu mengidentifikasi area di mana teknologi dapat memberikan dampak terbesar, seperti peningkatan efisiensi operasional, pengurangan biaya, personalisasi produk, atau peningkatan kepuasan pelanggan.

Contoh Praktis: Visi digital bisa mencakup pengurangan waktu proses klaim dengan memanfaatkan AI dan automasi, atau menyediakan produk asuransi berbasis penggunaan melalui Internet of Things (IoT).

 

  1. Investasi dalam Infrastruktur Teknologi yang Tepat

Infrastruktur teknologi yang kuat dan andal adalah fondasi dari setiap transformasi digital yang sukses. Perusahaan asuransi harus berinvestasi dalam cloud computing, big data analytics, dan sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) berbasis digital yang dapat mendukung otomatisasi, integrasi data, dan analisis real-time.

  • Cloud Computing

Migrasi ke cloud memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang memungkinkan perusahaan asuransi mengelola data dalam jumlah besar secara lebih efisien. Cloud juga memungkinkan kolaborasi yang lebih baik dan penyimpanan data yang lebih aman.

  • Big Data Analytics

Data adalah aset penting dalam asuransi. Perusahaan harus memiliki kemampuan untuk menganalisis data pelanggan secara real-time, mengidentifikasi pola risiko, dan menyesuaikan produk asuransi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan pasar.

 

  1. Fokus pada Pengalaman Pelanggan

Teknologi harus digunakan untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan, dan bukan hanya untuk efisiensi operasional. Perusahaan asuransi harus berfokus pada peningkatan pengalaman pelanggan dengan memberikan layanan yang lebih cepat, lebih personal, dan lebih mudah diakses melalui platform digital dan aplikasi mobile.

  • Chatbot dan AI

Dengan chatbots yang didukung AI, perusahaan dapat memberikan dukungan pelanggan 24/7. Pelanggan dapat dengan cepat mengakses informasi polis, mengajukan klaim, atau mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka kapan saja tanpa harus menunggu agen manusia.

  • Aplikasi Mobile

Aplikasi mobile yang intuitif memungkinkan pelanggan mengelola polis mereka secara mandiri, melakukan pembayaran premi, dan melacak status klaim mereka secara real-time. Teknologi ini memberikan kenyamanan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

 

  1. Implementasikan Automasi untuk Meningkatkan Efisiensi

Automasi adalah salah satu teknologi kunci dalam meningkatkan efisiensi operasional di perusahaan asuransi. Automasi dapat diterapkan di berbagai area, seperti underwriting, pemrosesan klaim, dan administrasi data, untuk mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

  • Underwriting Otomatis

Dengan memanfaatkan AI dan machine learning, perusahaan dapat mengotomatisasi proses underwriting, yang memungkinkan penilaian risiko dilakukan lebih cepat dan akurat.

  • Proses Klaim Otomatis

Teknologi image recognition dan natural language processing (NLP) dapat digunakan untuk mempercepat proses klaim dengan memverifikasi dokumen dan data klaim secara otomatis, sehingga mempercepat waktu penyelesaian klaim.

 

  1. Berkolaborasi dengan Startup InsurTech

Perusahaan asuransi tradisional dapat mempercepat transformasi digital mereka dengan berkolaborasi dengan startup InsurTech. InsurTech sering kali memiliki inovasi dan teknologi terbaru yang dapat membantu perusahaan asuransi tradisional mempercepat adopsi teknologi dan berinovasi dengan lebih cepat.

Membentuk kemitraan strategis dengan InsurTech dapat memberikan akses ke teknologi mutakhir seperti blockchain, IoT, dan analitik prediktif. Kolaborasi ini memungkinkan perusahaan asuransi mengintegrasikan solusi baru tanpa harus mengembangkan teknologi tersebut dari awal.

 

  1. Manajemen Perubahan dan Pelatihan Karyawan

Transformasi digital tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang budaya perusahaan. Penting untuk memastikan bahwa seluruh organisasi, termasuk karyawan, siap beradaptasi dengan perubahan teknologi. Pelatihan dan pengembangan keterampilan digital harus menjadi prioritas utama agar karyawan dapat bekerja dengan alat teknologi baru secara efektif.

Memberikan pelatihan kepada karyawan untuk memahami dan menguasai teknologi baru seperti AI, big data, dan analitik penting untuk memastikan penerapan teknologi berjalan lancar. Ini juga membantu menciptakan budaya inovasi di dalam perusahaan.

 

Untuk berhasil dalam penerapan teknologi, perusahaan asuransi harus memiliki visi yang jelas, berinvestasi dalam infrastruktur yang tepat, fokus pada pengalaman pelanggan, memanfaatkan automasi, dan menjalin kemitraan strategis dengan startup InsurTech. Selain itu, manajemen perubahan yang efektif dan pelatihan karyawan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa transformasi digital berjalan dengan lancar dan memberikan dampak yang maksimal. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan asuransi dapat memaksimalkan potensi teknologi dan mencapai keberhasilan jangka panjang di era digital.

 

Kiat Menghadapi Tantangan dalam Penerapan Teknologi di Industri Asuransi

 

Penerapan teknologi dalam industri asuransi memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Namun, adopsi teknologi juga membawa tantangan signifikan yang perlu diatasi agar transformasi digital berhasil. Tantangan ini meliputi hambatan terkait infrastruktur, resistensi perubahan budaya, kekhawatiran tentang keamanan data, dan kompleksitas regulasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, perusahaan asuransi harus menerapkan pendekatan strategis dan proaktif. Berikut adalah beberapa kiat yang dapat membantu perusahaan mengatasi hambatan dalam penerapan teknologi.

 

  1. Bangun Infrastruktur Teknologi yang Kuat

Infrastruktur teknologi yang tidak memadai sering kali menjadi hambatan utama dalam penerapan teknologi. Banyak perusahaan asuransi masih menggunakan sistem lama yang tidak terintegrasi dengan teknologi baru, sehingga menghambat kemampuan untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), big data, atau cloud computing. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki infrastruktur teknologi yang modern dan kuat.

  • Migrasi ke Cloud Computing

Salah satu cara untuk membangun infrastruktur yang kuat adalah dengan mengadopsi cloud computing. Ini memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih besar, memungkinkan perusahaan untuk mengelola data secara lebih efisien dan mendukung kolaborasi yang lebih baik antar tim. Selain itu, penggunaan cloud dapat meningkatkan keamanan dan mempermudah integrasi teknologi baru.

  • Integrasi Sistem Lama dengan Teknologi Baru

Perusahaan perlu memastikan bahwa sistem lama yang digunakan dapat beradaptasi atau diintegrasikan dengan teknologi modern. Melakukan upgrade pada sistem lama atau mengembangkan API yang dapat menghubungkan sistem lama dengan platform baru bisa menjadi solusi efektif.

 

  1. Manajemen Perubahan dan Budaya Organisasi

Resistensi terhadap perubahan adalah tantangan umum yang dihadapi perusahaan dalam penerapan teknologi baru. Karyawan mungkin merasa cemas tentang perubahan besar yang diakibatkan oleh teknologi, terutama jika mereka merasa tidak siap atau terancam dengan otomatisasi pekerjaan mereka. Oleh karena itu, penting untuk melakukan manajemen perubahan yang efektif.

  • Komunikasi Terbuka

Perusahaan harus melakukan komunikasi terbuka dengan seluruh karyawan tentang tujuan dan manfaat dari transformasi digital. Dengan memberikan penjelasan yang jelas tentang bagaimana teknologi akan membantu meningkatkan efisiensi dan memberikan peluang baru, perusahaan dapat meredakan kekhawatiran dan resistensi terhadap perubahan.

  • Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan

Karyawan perlu diberikan pelatihan yang memadai untuk menguasai teknologi baru. Ini tidak hanya membantu mereka merasa lebih siap, tetapi juga memperkuat budaya inovasi di perusahaan. Memberikan program pengembangan keterampilan digital secara terus-menerus sangat penting agar tenaga kerja dapat beradaptasi dengan cepat.

 

  1. Tingkatkan Keamanan Data

Dengan meningkatnya penggunaan big data dan cloud computing, masalah keamanan data menjadi tantangan utama yang harus dihadapi perusahaan asuransi. Ancaman siber, pelanggaran data, dan risiko privasi dapat merusak kepercayaan pelanggan dan menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan.

  • Investasi dalam Keamanan Siber

Perusahaan harus berinvestasi dalam solusi keamanan siber yang canggih, seperti enkripsi data, otentikasi multi-faktor, dan pemantauan ancaman secara real-time. Langkah-langkah ini dapat membantu melindungi data sensitif pelanggan dan mengurangi risiko pelanggaran keamanan.

  • Kepatuhan terhadap Regulasi Perlindungan Data

Perusahaan asuransi juga harus mematuhi regulasi perlindungan data seperti General Data Protection Regulation (GDPR) di Uni Eropa atau Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) di Indonesia. Memastikan bahwa data pelanggan dikelola dengan cara yang aman dan sesuai regulasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan meminimalkan risiko hukum.

 

  1. Sesuaikan dengan Kompleksitas Regulasi

Regulasi yang ketat terkait asuransi dan perlindungan data sering kali menjadi tantangan dalam penerapan teknologi. Inovasi seperti AI dan big data harus digunakan dengan cara yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ketidakpatuhan dapat menyebabkan sanksi hukum dan merusak reputasi perusahaan.

  • Konsultasi dengan Regulator

Sebelum mengimplementasikan teknologi baru, penting untuk berkonsultasi dengan regulator terkait guna memastikan bahwa semua inovasi sejalan dengan peraturan yang berlaku. Membentuk kemitraan yang baik dengan otoritas pengawas dapat membantu perusahaan mengatasi kendala hukum dan memastikan bahwa adopsi teknologi berjalan dengan lancar.

  • Audit Internal

Perusahaan juga perlu melakukan audit internal secara berkala untuk memastikan bahwa semua penggunaan teknologi mematuhi regulasi dan standar industri. Audit ini juga dapat membantu perusahaan mengidentifikasi risiko potensial sebelum terjadi masalah.

 

  1. Kolaborasi dengan Startup InsurTech

Berkolaborasi dengan startup InsurTech dapat menjadi strategi yang efektif dalam menghadapi tantangan teknologi. Startup sering kali lebih lincah dan inovatif dalam mengembangkan teknologi baru, dan kemitraan dengan mereka dapat membantu perusahaan asuransi tradisional mempercepat adopsi teknologi.

Melalui kemitraan dengan InsurTech, perusahaan dapat menjalankan pilot project atau uji coba teknologi baru sebelum menerapkannya secara luas. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengukur efektivitas teknologi tanpa risiko besar.

 

Menghadapi tantangan dalam penerapan teknologi memerlukan pendekatan yang terencana dan holistik. Perusahaan asuransi harus membangun infrastruktur teknologi yang kuat, memastikan manajemen perubahan yang efektif, meningkatkan keamanan data, menyesuaikan diri dengan regulasi, dan mempertimbangkan kolaborasi dengan startup InsurTech. Dengan langkah-langkah ini, perusahaan dapat mengatasi hambatan dalam penerapan teknologi dan memaksimalkan manfaat dari transformasi digital.

Halo, Saya Meli. Ada pertanyaan seputar asuransi untuk bisnis dan perusahaan Anda? Silahkan tanyakan & saya akan sangat senang menjawabnya.
TANYA MELI
Customer Support
Halo, Saya Meli. Ada pertanyaan seputar asuransi untuk bisnis dan perusahaan Anda? Silahkan tanyakan & saya akan sangat senang menjawabnya.
TANYA MELI
Customer Support

Meli

Typically replies within a day