7 Tips Mengurangi Risiko Pada Proyek Konstruksi

7 Tips Mengurangi Risiko Pada Proyek Konstruksi

Akhir-akhir ini kita sering sekali mendengar kabar mengenai kejadian kecelakaan pada proyek konstruksi. Kecelakaan proyek terjadi hampir semua jenis proyek di wilayah Indonesia. Nilai kerugian yang ditanggung pun cukup besar hingga mencapai ratusan miliar rupiah, selain mengalami kerugian meteril kejadian ini juga menimbulkan korban jiwa.

Sebagai broker asuransi yang fokus di bidang engineering kami sering sekali menghadapi tantangan yang rumit untuk membantu klien-klien kami yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah klaim asuransi. Penyelesaian klaim tersebut memerlukan keahlian dan pendekatan khusus untuk menyelesaikan klaim asuransi proyek.

Mitigasi risiko adalah usaha-usaha pengurangan dan pencegahan terjadinya risiko pada sebuah proyek. Kemungkinan hal ini menjadi tugas yang paling awal dari semua kebijakan manajemen risiko yang memerlukan perhatian secara berkala. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan risiko tambahan ketika hal itu terjadi, dan memantau risiko setiap saat.

Meskipun kebijakan manajemen risiko dan asuransi sudah menjadi persyaratan di dalam setiap proyek akan tetapi masih diperlukan masukan dan pertimbangan serta pengalaman dari beberapa sumber agar proyek dapat berjalan dengan lancar.

Berikut ini langkah-langkah yang perlu diambil oleh pemilik dan pimpinan proyek:

  1. IDENTIFIKASI DAN MANAJEMEN RISIKO

Tujuan utama dari manajemen risiko untuk proyek konstruksi adalah mengidentifikasi dan mitigasi risiko yang pernah terjadi sebelumnya. Kata lainnya anda berusaha mengetahui dan menjelaskan potensi resiko yang dapat terjadi dan mengendalikan kemungkinan dampak yang kemungkinan timbul. Kebijakan ini mungkin tampak seperti pemikiran yang berlebihan. Perlu diketahui bahwa mitigasi risiko lebih baik dilakukan secara proaktif daripada secara reaktif. Lebih baik mencegah daripada menanggulanginya setelah kejadian.

Bagian dari identifikasi risiko termasuk mengidentifikasi jenis risiko, yang meliputi:

  • Schedule risk – Resiko Jadwal kerja
  • Cost risk – Resiko Biaya
  • Contractual risk – Risiko Kontrak
  • Health and safety risk – Kesehatan dan Keselamatan Kerja
  • Reputational risk – Risiko reputasi
  • Organization/mission risk – Resiko misi dan organisasi

Berikut beberapa contoh risiko utama yang telah diidentifikasi dari proyek-proyek proyek sebelumnya.

  • Fluktuasi biaya energi
  • Keamanan
  • Komunikasi yang buruk antar pemangku kepentingan
  • Dokumentasi yang buruk
  • Manajemen material dan peralatan yang buruk
  • Penundaan pengiriman material seperti penundaan rangka baja prefabrikasi
  • Kekurangan tenaga kerja

Di beberapa daerah yang terdapat kerusuhan politik dan sosial merupakan risiko terbesar bagi proyek konstruksi. Transportasi mungkin terganggu atau material lainnya diambil alih oleh kelompok lain. Keselamatan pekerja dan peralatan dengan mudah dipengaruhi.

  1. RISK MITIGATION STRATEGIES

Pengalihan resiko dapat dilakukan dalam 4 strategi yang antara lain sebagai berikut:

  • Menghindari seluruh potensi resiko dengan mengurangi akar dari penyebab masalah yang mungkin tumbuh
  • Memindahkan resiko kepada pihak lain dengan cara membuat perjanjian khusus dan menyerahkannya kepada perusahaan asuransi
  • Mengurangi resiko dengan membuat perencanaan dan tindakan yang efektif ketika masalah dan resiko sudah terlihat
  • Menerima resiko sebagai suatu kenyataan. Hal ini hanya digunakan sebagai pilihan terakhir

Mitigasi risiko membutuhkan identifikasi masalah yang khusus. Pelaksanaan mitigasi yang efektif berisi hal-hal berikut:

  • Tujuan pengurangan risiko dengan target yang dapat dicapai
  • Identifikasi tindakan proaktif yang tepat, hemat biaya, dan proaktif untuk mencapai tujuan
  • Jawaban atas pertanyaan berikut tentang tindakan:
  • Apa akar penyebab atau pemicu risiko?
  • Apakah risiko ini berdampak pada bisnis Anda atau hanya proyek?
  • Bagaimana Anda mengenali terjadinya risiko?
  • Apa yang akan terjadi jika risiko ini terjadi?
  • Bagaimana Anda saat ini mengelola risiko khusus ini?
  • Langkah apa yang dapat Anda ambil untuk mengelola atau mengurangi risiko ini dengan lebih baik?
  • Apa yang harus Anda lakukan jika tidak atau tidak dapat mengelola risiko ini?

Mitigasi risiko melalui strategi yang tepat dengan cara memecah resiko menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola. Mempelajari dampak dari tindakan yang diambil pada setiap risiko akan dapat memberi gambaran yang lebih rinci untuk dikerjakan.

  1. ALAT DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO

Agar mendapatkan hasil secara maksimal, kami menyarankan agar menggunakan alat dan teknik berikut ini unyu mengembangkan pengalihan dan pencegahan risiko, guna membantu mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Alat dan teknik ini dapat membantu untuk menentukan keberhasilan yang tepat untuk setiap risiko dan pada setiap tahapan siklus proyek.

Mungkin Anda sudah pernah mendengar istilah yang selalu digunakan di bidang konstruksi konstruksi yang mengatakan bahwa sekitar 80% dari biaya yang timbul disebabkan oleh 20% masalah.  Sama dengan hukum pareto yang juga digunakan di dalam industri lain. Kita perlu berkonsentrasi pada masalah yang paling umum dan resikonya tinggi daripada mengupayakan mitigasi kepada hal-hal yang tidak terlalu penting.

  1. TIPS UNTUK MENGURANGI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI

Hal pertama yaitu pahami bahwa kebijakan mengenai manajemen risiko dan asuransi dibuat sepenuhnya berdasarkan kontrak konstruksi. Kontrak tersebut berisi persyaratan ketentuan asuransi, klausul ganti rugi, klausul pengecualian, dan memberi tahu siapa yang bertanggung jawab atas bagaimana jika dan kapan hal itu terjadi.

Tips: Pahami definisi jaminan asuransi properti

Polis asuransi akan membedakan harta benda milik Anda dengan materi milik orang lain. Selain itu, asuransi yang mungkin tidak menjamin risiko atas barang-barang dan material yang sedang dikirim. Kemudian ada pertanyaan mengenai batasan jaminan asuransi (sublimit), perbedaan antara sublimit untuk barang Anda dan milik orang lain, dan apakah sublimit dibandingkan dengan nilai properti yang dicakup.

Berikan perhatian khusus pada transit sublimit atau jumlah yang bisa dijamin asuransi untuk resiko atas barang yang dalam pengangkutan.

Tips: Koordinasikan dengan broker dan konsultan asuransi Anda tentang isi kontrak termasuk dengan waktu pertanggungan mulai untuk menghindari kerugian.

Dapatkan dan pelajari isi jaminan asuransi risiko konstruksi, meskipun Anda merasa tidak akan membutuhkannya.

Polis asuransi property yang menjamin aset yang sudah selesai di bangun atau yang sudah dioperasikan seringkali memiliki banyak pengecualian daripada polis asuransi risiko pembangun khusus. Lebih baik pelajari dan pastikan resiko itu sudah terjamin, jika tidak, Anda harus membuat jaminan asuransi konstruksi baru. Tip Jangan membayar premi asuransi untuk pertanggungan yang tidak dibutuhkan.

Tips: Berhati-hatilah dengan pembebasan subrogasi.

Subrogasi adalah hak dari pihak asuransi untuk mendapatkan ganti rugi dari pihak yang bersalah setelah perusahaan asuransi tersebut membayar klaim kepada tertanggung. Banyak juga juga pihak asuransi menghilangkan hak subrogasinya akan tetapi hal in bisa merugikan Anda sebagai pemilik pekerjaan karena asuransi bisa memotong klaim atau menolak sama sekali.

Tips: Pahami luas jaminan asuransi.

Program asuransi yang dikendalikan oleh pemilik atau Owner-Controlled Insurance Programs (OCIPs) dan program asuransi yang dikonsolidasikan oleh kontraktor atau Contractor Consolidated Insurance Programs (CCIPs) biasanya memiliki resiko sendiri sendiri (SIR) yang bisa lebih besar daripada deductible. Polis asuransinya mungkin tidak mencakup jaminan terhadap kontraktor perdagangan, tidak dapat membayar biaya hukum, dan harus dikoordinasikan secara hati-hati dengan pelepasan hak subrogasi.

Tips: Peranan jaminan Asuransi sangat penting untuk manajemen risiko, selalu gunakan jasa broker asuransi yang berpengalaman.

Ganti rugi yang dapat diterima klaim asuransi mungkin terbatas tetapi masih jauh bermanfaat daripada tidak ada asuransi sama sekali. Ketika anda mencari jaminan ganti rugi dari asuransi, tanyakan kepada ahli asuransi atau broker asuransi dan pastikan untuk memperhatikan undang-undang anti-ganti rugi saat berlaku.

Tips : Uji coba semua asumsi yang ada

Pelajari kondisi di lapangan secara detail dan siapkan dana untuk keperluan tersebut sebelum proyek dimulai. Jangan membuat kesimpulan bahwa para insinyur sudah memahami dan mempunyai kemampuan untuk mengetahui bahwa struktur yang sudah ada bisa menahan beban atas konstruksi diatasnya. Pastikan hal itu benar terlebih dahulu.

Harap dipahami bahwa isi klausula “guaranteed maximum payment” tidak lebih baik dari istilah “all-in-lump sum” clause. Harga-harga bisa naik karena beberapa alasan, kunci harga tersebut dengan klausul “no damage for delay”

Tips: Baca dan Pelajari isi polis asuransi

Begitu polis asuransi sudah terbit, segera pelajari. Minta broker asuransi menjelaskan luas jaminan sedetail-detailnya. Jika ada yang tidak sesuai minta broker asuransi untuk merubahnya.

Risk Management dan Mitigasi risiko adalah salah satu tugas penting yang bisa menghemat biaya proyek dalam jumlah besar. Manfaatkan teknik, tips, dan rekomendasi diatas untuk kesuksesan bisnis Anda.

Cara yang paling cerdas untuk memaksimalkan hasil dari Risk Management, Risk Mitigation dan Risk Transfer adalah dengan memanfaatkan jasa broker asuransi yang berpengalaman.

L&G Insurance Broker adalah salah satu perusahaan broker asuransi terkemuka di Indonesia. Untuk jaminan asuransi proyek Anda, hubungi sekarang juga!

Source : https://ligaasuransi.com/ini-tips-untuk-mengurangi-risiko-pada-proyek-konstruksi/

MENCARI PRODUK ASURANSI? HUBUNGI KAMI SEKARANG JUGA

HOTLINE L&G 24JAM: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)

website: lngrisk.co.id/

E-mail: customer.support@lngrisk.co.id/