Klausul Asuransi Kendaraan Bermotor – Geological And Meteorological Disaster

PENJELASAN TAMBAHAN

  1. Bahaya alam terbagi dalam empat kategori utama tergantung pada kekuatan pendorong peristiwa: bahaya geologi, bahaya atmosfer, bahaya hidrologi, dan bahaya biologis.
  2. Bahaya geologi terjadi karena proses geologi seperti pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas gunung berapi. Peristiwa tersebut antara lain gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor.
  3. Bahaya meteorologi terjadi sebagai akibat dari proses di atmosfer. Bahaya meteorologi termasuk suhu ekstrim, angin topan, tornado, kekeringan, dan badai hebat.
  4. Bahaya hidrologi adalah bahaya yang melibatkan proses air. Contohnya termasuk banjir, kekeringan, dan tsunami.
  5. Bahaya biologis terjadi karena proses biologis di bumi dan terutama melibatkan penyebaran penyakit dan hama. Epidemi, pandemi, dan kawanan serangga semuanya termasuk dalam kategori bahaya biologis.
  6. Terkadang, bahaya alam dapat masuk ke dalam lebih dari satu kategori. Misalnya gempa bumi di tengah lautan juga bisa menimbulkan tsunami; ini akan menjadi bencana geologi dan hidrologi karena gempa bumi (peristiwa geologi) menyebabkan tsunami (peristiwa hidrologi). Contoh lain adalah ketika letusan gunung berapi (peristiwa geologi) memuntahkan abu dan debu ke atmosfer yang menyebabkan suhu lebih rendah (peristiwa meteorologi). Bahaya alam juga masuk ke dalam tiga kategori yang menggambarkan kecepatan dan tingkat bahaya: bahaya katastropik, bahaya serangan cepat, dan bahaya serangan lambat.
  7. Bahaya katastropik berskala besar yang mempengaruhi banyak orang atau memiliki dampak di seluruh dunia. Pandemi, letusan gunung berapi besar, dan kekeringan di seluruh dunia adalah contoh bencana alam yang dahsyat.
  8. Bahaya onset cepat terjadi dengan cepat dan dengan sedikit peringatan. Letusan gunung berapi, gempa bumi, banjir bandang, dan tanah longsor adalah contoh bahaya yang menyerang dengan cepat.
  9. Bahaya yang timbul lambat terjadi secara perlahan dan mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Epidemi, infestasi serangga, dan kekeringan semuanya merupakan bahaya yang menyerang dengan lambat.
  10. Pengaruh bencana alam
  11. Letusan gunung berapi yang besar dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dengan memuntahkan cukup abu ke udara untuk membatasi sinar matahari dan suhu dingin. Ini akan dianggap sebagai efek tersier dari bencana tersebut
  12. Dampak bencana alam sangat banyak dan beragam. Beberapa adalah efek jangka pendek yang dapat diperbaiki dengan relatif mudah sementara yang lain bertahan selama bertahun-tahun. Bencana alam memiliki tiga jenis efek umum: efek primer, efek sekunder, dan efek tersier.
  13. Dampak primer adalah akibat langsung dari bencana alam, seperti bangunan roboh dan kerusakan air.
  14. Efek sekunder adalah hasil dari efek primer. Contoh efek sekunder termasuk pemadaman listrik karena pohon tumbang atau bangunan yang rusak dan kebakaran dari saluran gas yang putus. Dalam contoh ini, pohon tumbang dan bangunan yang rusak akan menjadi dampak utama yang menyebabkan pemadaman listrik dan kebakaran (efek sekunder).
  15. Efek tersier adalah efek jangka panjang dari bencana alam. Ini termasuk perubahan lanskap dan fitur alam, hilangnya habitat, dan gagal panen atau penurunan karena suhu yang lebih dingin atau gangguan lainnya.
  16. Respon manusia terhadap bahaya alam
  17. Manusia selalu harus menghadapi bahaya alam; apakah melalui persiapan untuk mereka atau menanggapi saat bencana terjadi. Salah satu cara terpenting manusia menanggapi bahaya alam adalah dengan mempersiapkan kejadiannya. Seiring dengan kemajuan teknologi, begitu pula dengan kemampuan untuk mempersiapkan, memprediksi, dan meramalkan bencana alam di masa depan.
  18. Penilaian bahaya adalah ketika para ilmuwan mempelajari bahaya alam untuk menentukan karakteristik berbagai bahaya. Penilaian bahaya berbeda dari penilaian risiko terutama karena dan penilaian bahaya berfokus terutama pada proses alami dari suatu peristiwa yang mungkin terjadi sementara penilaian risiko mencakup kemungkinan efek bahaya pada masyarakat. Penilaian bahaya umumnya menentukan lokasi dan waktu proses berbahaya di masa lalu, tingkat keparahan dan frekuensi proses berbahaya di masa lalu, kemungkinan efek dari proses yang berbeda tergantung pada besaran (tingkat keparahan) peristiwa yang mungkin terjadi, dan mengatur informasi ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk pejabat dan pembuat kebijakan.
  19. Penilaian risiko menggabungkan informasi dari penilaian bahaya, tetapi juga mencakup kemungkinan efek sosio-ekonomi. Penilaian risiko mencakup lokasi bangunan dan infrastruktur di daerah berbahaya, potensi paparan akibat efek fisik suatu bahaya, kerentanan masyarakat jika suatu bahaya menjadi bencana, dan penilaian bahaya.
  20. Prediksi adalah pernyataan probabilitas bahwa suatu peristiwa akan terjadi. Dalam hal bahaya alam, prediksi dilakukan melalui berbagai observasi ilmiah. Pengamatan umum yang dapat mengarah pada prediksi adalah identifikasi peristiwa pendahulu. Peristiwa pendahulu adalah peristiwa kecil yang biasanya mendahului peristiwa yang lebih besar, seperti depresi tropis yang mengarah ke badai tropis sebelum menjadi badai atau banyak gempa bumi kecil di sekitar gunung berapi yang menunjukkan letusan yang akan segera terjadi.
  21. Perkiraan mirip dengan prediksi dan sering digunakan secara sinonim; namun, dalam kasus tertentu, perkiraan dapat sedikit berbeda dari prediksi. Istilah prakiraan biasanya digunakan sebagai prediksi jangka pendek untuk tingkat keparahan, lokasi, dan waktu kejadian terkait cuaca. Ini juga dapat digunakan untuk probabilitas jangka panjang dari suatu peristiwa yang terjadi dalam kerangka waktu tertentu. Ramalan jangka panjang ini tidak seakurat ramalan cuaca.

CATATAN PENTING

Penambahan klausul GEOLOGICAL AND METEOROLOGICAL DISASTER menyatakan bahwa Polis ini mencakup kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor Tertanggung yang disebabkan oleh atau akibat gempa bumi dan / atau letusan gunung berapi dan / atau gelombang pasang dan / atau gejala geologi

PENTINGNYA JAMINAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

Kendaraan bermotor adalah penyebab kecelakaan tertinggi di Indonesia dan di seluruh dunia. Ribuan kendaraan rusak, terbakar, hilang, dan hancur setiap hari. Selain itu ribuan pula orang menderita luka, cacat dan meninggal dunia.

Selain harus selalu berhati-hati ketika berkendaraan di jalan umum, setiap orang perlu juga melindungi diri atas kerugian finansial akibat dari kecelakaan kendaraan bermotor. Cara terbaik adalah dengan membeli jaminan asuransi kendaraan bermotor.

Sayangnya untuk mendapatkan jaminan asuransi kendaraanbermotor yang terbaik tidak mudah. Perlu pengetahuan dan keahlian khusus untuk mendapatkan jaminan asuransi agar tidak kecewa ketika mengajukan klaim asuransi.

 

Tugas Broker Asuransi untuk Asuransi Kendaraan Bermotor

Broker asuransi adalah ahli asuransi yang bertugas untuk membela tertanggung (peserta asuransi). Tugasnya mulai dari membantu mempersiapkan dokumen kendaraan, memilihkan perusahaan asuransi, menegosiasi premi asuransi dan mengurus penerbitan polis asuransi. Peran penting broker asuransi adalah membantu penyelesaian klaim jika terjadi.

Polis asuransi kendaraan bermotor  yang terbaik terdiri dari jaminan-jaminan sebagai berikut:

  1. Jaminan Comprehensive (atas badan kendaraan)
  2. Third Party Liability (Tanggung Jawab pihak ketiga)
  3. Passenger Liability (Tanggung jawab atas penumpang)
  4. Personal Accident Driver (Jaminan asuransi kecelakaan untuk pengendara)

Untuk jaminan asuransi kendaraan anda pastikan selalu menggunakan jasa broker asuransi terbaik.