Apa saja yang harus dilaporkan ke perusahaan asuransi ketika terjadi kecelakaan proyek konstruksi?

Apa saja yang harus dilaporkan ke perusahaan asuransi ketika terjadi kecelakaan proyek konstruksi?

Proyek konstruksi merupakan sebuah industri yang sarat akan terjadinya kecelakaan ataupun insiden yang menyebabkan kerugian, dimana nilainya bisa besar dan tentunya berakibat kepada keseimbangan dari perusahaan kontraktor itu sendiri.

Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi selain bisa menimbulkan korban jiwa, juga bisa menimbulkan kerugian material. Jika proyek sudah berjalan 80% lebih dan terjadi kecelakaan yang bersifat major, menyebabkan kerusakan pada konstruksi yang sudah terbangun tentunya berujung pada kerugian finansial yang sangat besar. Bangkrut, bisa saja terjadi pada perusahaan kontraktor itu.

Jika anda merupakan pengusaha konstruksi  dengan manajemen risiko yang baik dan benar, tentunya memiliki asuransi proyek konstruksi CAR/EAR/TPL atau Construction Erection All Risks.

Dalam asuransi yang ditujukan untuk pekerjaan teknis seperti konstruksi tentunya terdapat banyak polis yang benar-benar harus dipahami oleh setiap pemilik asuransi. Disini peran broker asuransi yang tidak lain berperan sebagai konsultan asuransi memberitaukan kepada klien hingga klien paham mengenai hak dan kewajiban daripada asuransi CAR/EAR/TPL.

Dalam kaitannya dengan kejadian kecelakaan dan klaim asuransi CAR/EAR/TPL ada beberapa hal yang perlu anda ketahui.

Dalam beberapa artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang klaim asuransi CAR/EAR/TPL yang berkaitan dengan kewajiban untuk melaporkan kecelakaan yang terjadi sesegera mungkin, kemudian juga adanya usaha-usaha Anda di dalam mengatasi dan mengurangi dampak dari kecelakaan yang terjadi.

Sebagai broker asuransi senior kami ingin terus berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan Anda agar Anda mendapatkan manfaat dari jaminan asuransi.

Sekarang kita akan membahas tentang bagaimana apa saja yang harus dilaporkan kepada perusahaan asuransi jika terjadi kecelakaan di proyek.

Pengetahuan ini penting agar proses klaim berjalan lancar, mendapatkan nilai klaim yang maksimal dan dalam waktu pembayaran klaim yang singkat.

Jika Anda tertarik dengan tulisan ini silahkan dibagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka juga paham seperti Anda.

Seperti artikel kami sebelumnya, kali ini kami juga akan membahas salah satu general conditions (persyaratan umum) di dalam polis asuransi CAR/EAR/TPL dari Munich Re. Munich Re adalah format polis asuransi CAR/EAR/TPL yang paling banyak digunakan di Indonesia dan juga di dunia.

Oh iya, bagi Anda yang baru pertama kali berkunjung ke website ini Anda perlu mengetahui bahwa disini kita akan membahas berbagai hal di seputar manajemen risiko dan asuransi. Silahkan baca artikel lain dengan mengklik judul yang ada di bagian atas, kiri dan kanan.

Polis asuransi CAR/EAR/TPL masuk ke dalam kelompok resiko engineering. Resiko-resiko yang dijamin oleh polis asuransi ini berkaitan dengan kecelakaan dan kehilangan berkaitan dengan dengan pekerjaan konstruksi, pemasangan, pengoperasian mesin, alat mekanikal dan elektrikal.

Resiko engineering secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan resiko-resiko lalin seperti resiko pengangkutan (marine risks), resiko property, resiko industrial, resiko kendaraan bermotor dan lain-lain.

Kenapa polis asuransi CAR/EAR/TPL dibutuhkan?

Meskipun kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi di bidang engineering yang semakin tinggi, akan tetapi semua itu belum dapat menghilangkan resiko sama sekali.

Masih banyak potensi resiko proyek konstruksi yang dapat terjadi. Misalnya terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami dan bencana alam lainnya. Meskipun sudah diantisipasi berdasarkan analisis yang mendalam, akan tetapi kecelakaan tetap terjadi.

Demikian juga dengan resiko lain seperti kecelakaan akibat penggunaan alat-alat konstruksi, kesalahan desain, serangan dari pihak luar proyek dan kebakaran.

Oleh karena itu tanpa adanya asuransi CAR/TPL, sulit bagi Anda untuk bisa menyelesaikan proyek sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan di dalam kontrak.

Akibatnya Anda perlu mengeluarkan dana tambahan, proyek tertunda akibatnya Anda terkenal denda keterlambatan dan perusahaan Anda mengalami kerugian.

Siapa yang memerlukan asuransi CAR/TPL?

Ada beberapa pihak yang memerlukan jaminan asuransi CAR/TPL antara lain pemilik proyek (project owner), developer (pengembang), bank, kontraktor utama (main contractor), subkontraktor (sub-contractor), konsultan (consultant) dan pemasok atau suppliers.

Untuk mengetahui jaminan asuransi CAR/EAR/TPL, berikut ini kami ingin menjelasakan salah satu persyaratan yang ada di dalamm polisnya. 

General Condition No. 5d polis asuransi Munich Re

In the event of any occurrence which might give rise to a claim under this Policy, the Insured shall:

  1. furnishes all such information and documentary evidence as the Insurers may require;

Terjemahan bebas

  1. menyerahkan semua informasi dan bukti dokumen yang diminta oleh Penanggung;

Penjelasan

Setelah terjadinya kecelakaan, kemudian Anda melakukan usaha-usaha penyelamatan dan usaha pencegahan terjadinya kerusakan yang lebih parah, kemudian Anda sudah memberitahu pihak asuransi melalui broker asuransi Anda, maka sekarangnya saatnya membuat laporan resmi dan lengkap.

Selanjutnya Anda perlu membuat laporan resmi dan dilengkapi dengan dokumen dan informasi yang diperlukan.

Broker asuransi akan membimbing Anda untuk mempersiapkan semua informasi yang diperlukan. Melengkapi dokumen yang relevan, membuat perkiraan nilai kerugian, dan mempersiapkan bukti-bukti kerusakan yang terjadi.

Jika perkiraan nilai klaim besar dan diatas dari batas nilai yang sudah ditentukan, biasanya perusahaan asuransi akan menunjuk perusahaan loss adjuster.

Perusahaan loss adjuster adalah perusahaan atau ahli asuransi yang ditunjuk oleh perusahaan asuransi untuk memutuskan berapa banyak uang yang harus dibayarkan kepada seseorang yang mengajukan klaim.

Kemudian loss adjuster akan datang untuk melakukan inspeksi ke lokasi kecelakaan, mereka mempunyai data-data fisik tentang kejadian dan sudah mulai bisa membuat estimasi besarnya kerugian.

Selain menganalisa kondisi fisik dari kerusakan, mereka juga mempelajari dokumen polis asuransi, untuk memastikan bahwa kecelakaan yang terjadi dijamin atau tidak dijamin oleh perusahaan asuransi.

Biasanya informasi dari hasil inspeksi itu belum cukup, mereka masih memerlukan informasi tambahan berupa dokumen-dokumen pendukung tentang dasar kepemilikan, harga beli, kondisi barang sebelum terjadinya kerusakan, adanya pihak-pihak lain yang berkepentingan dan mungkin jika bukti lain dari pihak otoritas.

Jika ada diantara dokumen itu sudah tidak ada, Anda mungkin bisa mendapatkan salinan nya dari pihak lain seperti supplier, pembiayaan, bank dan lain-lain. Jikapun tidak juga ada mungkin ada cara-cara lain untuk bisa mendukung bahwa barang-barang yang rusak tersebut memang milik Anda dan dengan spesifikasinya.

Kehadiran broker asuransi sebagai konsultan asuransi sangat diperlukan pada kondisi seperti ini. Broker asuransi yang profesional akan membantu dan mendampingi Anda agar semua informasi yang diperlukan oleh loss adjuster tersedia.

Dokumen yang dibutuhkan untuk klaim Kerusakan dan kehilangan pendapatan

  • Untuk penyelesaian klaim asuransi kerusakan dan kehilangan property dan harta benda, maka Anda diminta untuk menyerahkan bukti atau informasi sebagai berikut:
    • Bukti kepemilikan atau bahwa Anda adalah pihak yang berhak untuk klaim
    • Pernyataan rinci tentang jumlah yang diklaim.
    • TAnda terima pembayaran yang diperinci untuk perbaikan yang diperlukan atau perkiraan tertulis terperinci dari biaya perbaikan tersebut.
    • Pernyataan yang mencantumkan tanggal pembelian, harga beli, dan nilai sisa dimana perbaikan tidak ekonomis
    • Penawaran biaya penggantian dan perbaikan yang disampaikan oleh pihak kontraktor berdasarkan estimasi kerusakan
    • Penawaran dari supplier untuk barang dan type yang sama dari barang yang mengalami kerusakan
    • Laporan dari pihak yang berwajib (polisi) jika kerugian disebabkan oleh pencurian, perampokan dan huru-hura

Penangan Klaim Besar

Salah satu alasan yang paling umum mengapa banyak penyelesaian klaim asuransi tidak lancar dan hasilnya tidak maksimal adalah karena dokumen yang diperlukan oleh pihak asuransi tidak lengkap dan memadai.

Banyaknya potensi risiko – terutama akibat dari dari cuaca buruk hingga bencana buatan manusia seperti terorisme – dapat mengakibatkan klaim asuransi yang berpotensi besar.

Kurangnya kesiapan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyajikan klaim ini dapat menyebabkan Anda tidak dapat memperoleh klaim asuransi dalam jumlah yang seperti yang diharapkan.

Banyak tertanggung tidak mendapatkan kembali apa yang sebenarnya menjadi hak mereka atas klaim asuransi mereka dan salah satu alasannya adalah mereka meremehkan permintaan asuransi untuk melengkapi informasi dan dokumen.

Jadi, penting bagi Anda untuk memperhatikan bagaimana cara menanggapi permintaan asuransi untuk menyediakan informasi yang lebih detail saat mengajukan klaim. Sebenarnya cukup sederhana, yaitu Anda harus dapat menjelaskan dan memastikan bahwa mereka memahami bagaimana proses klaim bekerja dan mempersiapkannya.

Untuk klaim besar, Anda harus menjaga kredibilitas dengan pasar asuransi. Mereka mempunyai tanggung jawab secara kontraktual untuk memberikan informasi sebagai syarat dan ketentuan lari dari polis.

Survey forensik

Untuk klaim besar, pihak perusahaan asuransi dan loss adjuster juga akan memanfaatkan fasilitas forensik yang hasilnya jauh lebih teliti dari pada proses evaluasi kerugian biasa. Mereka juga tidak ragu-ragu untuk membawa alat forensic yang lengkap dan mereka juga dapat menunjuk akuntan forensik, pengacara, dan pakar industri lainnya sejak awal.

Menurut prinsip asuransi, tanggung jawab ada pada pemegang polis untuk membuktikan klaim mereka, biasanya mereka diminta untuk menyediakan pembukuan dan buku bisnis lainnya, voucher, faktur, neraca dan dokumen lainnya, bukti, informasi, penjelasan dan bukti lain yang Penanggung  bisa meminta untuk tujuan menyelidiki atau memverifikasi klaim, diperlukan, pernyataan hukum tentang kebenaran klaim dan hal-hal yang berhubungan dengannya.

Singkatnya, perusahaan asuransi ingin membuktikan setiap elemen klaim, menelusuri bukti dokumenter yang terperinci dari lembar waktu, tarif harian, dan pesanan pembelian.

Jika tertanggung yang tidak dapat memberikan perincian yang diminta oleh asuransi dan itu dapat menganggap sebagai satu kelalaian, akibatnya besar. Jika klaim asuransi disajikan dengan bukti dokumenter yang tidak memadai, sebagian besar perusahaan asuransi akan menerapkan diskon besar atau pemotongan nilai klaim dalam jumlah besar.

Tantangan Waktu

Menyusun laporan untuk klaim asuransi yang besar bisa terjadi ketegangan antara prioritas penting perusahaan untuk berjuang untuk segera pulih dari kerugian. 

Di lain pihak diminta untuk mengumpulkan dan menyiapkan informasi untuk perusahaan asuransi setelah kerugian besar.  Menghabiskan banyak waktu dan sumber daya – ketika sumber daya difokuskan untuk usaha untuk memulihkan operasi bisnis dan mempertahankan pelanggan.

Saat kondisi seperti inilah broker asuransi dapat memberikan peran yang maksimal.  Jika Anda ingin mengoptimalkan pemulihan kerugian, maka Anda harus mendapatkan bukti sebanyak mungkin.

Yang tidak kalah pentingnya adalah untuk memeriksa setiap dokumen dan informasi yang ada untuk memastikan bahwa informasi komersial, sensitif, atau tidak perlu jangan sampai tanpa disadari. Tertanggung harus mempertanyakan apakah yang diminta adalah bagian dari ‘daftar belanja’ dokumen yang diperlukan untuk membuktikan kerugian, atau sesuatu yang tidak berkaitan dengan klaim.

Persiapan

Menyusun dan menunjuk personal yang akan dilibatkan sangatlah penting. Orang yang ditunjuk barus dapat bertanggung jawab atas klaim dan harus tahu di mana dan dari siapa orang yang dihubungi untuk mengakses informasi penting dan sumber daya apa yang mereka butuhkan untuk membantu mereka menangani klaim secara efektif.

Setelah itu Loss adjuster akan segera menghitung dan menentukan besarnya potensi kerugian, dengan menggunakan dasar estimasi lama proses klaim. Sejak saat itu banyak informasi yang diperlukan untuk mendukung klaim dan bukti kerugian.

Strategi komunikasi yang jelas sangat penting – semua informasi harus disalurkan melalui orang senior sebelum disampaikan kepada pihak asuransi, ini penting dalam menghindari duplikasi atau ketidakakuratan yang tidak perlu, yang dapat memperlambat atau menghambat proses klaim.

Untuk menangani klaim besar harus mempertimbangan ha-hal berikut:

  • Sumber daya – siapa yang akan Anda butuhkan, bagaimana Anda mengaksesnya?
  • Apakah Anda memerlukan spesialis, dukungan persiapan klaim eksternal?
  • Tunjuk tim kerugian besar dengan tanggung jawab untuk membuat keputusan – siapa yang akan bertanggung jawab?
  • Respons segera – siapa melakukan apa?
  • Mitigasi kerugian, antarmuka dengan Business dan Business Continuity Plan
  • Informasi – Di mana organisasi Anda menyimpan data yang Anda perlukan untuk membuktikan klaim? siapa, apa, bagaimana Anda akan merekam dan menangkapnya?
  • Kuantifikasi dan persiapan kerugian – bagaimana prosesnya?
  • Komunikasi dan pelaporan – pemangku kepentingan, manajemen internal dan pihak eksternal
  • Siapa broker asuransi Anda
  • Jika tidak melibatkan broker asuransi,
  • Jika tidak menggunakan broker asuransi, siapa penasehat hukum yang ahli di bidang klaim asuransi

Penyajian Laporan 

Memiliki bukti-bukti yang tepat untuk menjelaskan dan membenarkan klaim Anda sangat penting. Jika Anda tidak dapat menjelaskannya, pihak loss adjuster bisa  menarik kesimpulan mereka sendiri, yang mungkin tidak akurat. 

Pastikan Anda mengumpulkan informasi yang benar sejak awal dan menyusunnya di satu tempat, dengan penjelasan yang baik tentang berapa biayanya dan mengapa itu diperlukan – sangat sulit untuk melakukan ini secara retrospektif jika Anda belum melakukannya sambil berjalan.

Kualitas informasi dan data yang disajikan kepada loss adjuster adalah kunci untuk mengoptimalkan pemulihan kerugian yang diasuransikan. Pada akhirnya, jika Anda ingin mengejar klaim yang berhasil, tanggung jawab ada pada Anda.

Kenapa untuk asuransi CAR/EAR/TPL Anda selalu menggunakan jasa Broker Asuransi?

Dari penjelasan diatas terlihat bahwa tidak mudah untuk mengurus klaim asuransi apalagi jika klaim yang terjadi nilainya besar.

Untuk mengurus polis asuransi CAR/EAR/TPL tidak mudah karena resikonya yang tinggi. Tidak banyak perusahaan asuransi yang bersedia memberikan jaminan.

Selain itu perlu pengetahuan asuransi dan pengalaman yang luas tentang asuransi engineering dan pengetahuan tentang resiko engineering agar jaminan asuransi menjadi maksimal.

Cara terbaik untuk mendapatkan asuransi CAR/EAR/TPL adalah sedang selalu menggunakan jasa perusahaan broker asuransi resmi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Broker asuransi merancang program asuransi yang paling sesuai dengan kondisi resiko proyek Anda. Mencarikan perusahaan asuransi yang mampu menjamin resiko seperti proyek Anda dan dengan tarif premi yang kompetitif.

Manfaat penting dari penggunaan jasa perusahaan broker asuransi adalah Anda akan mendapatkan bantuan di dalam penyelesaian klaim secara gratis. Broker asuransi juga bertindak sebagai advocate Anda untuk penyelesaian klaim asuransi.

Salah satu perusahaan broker asuransi yang berpengalaman luas di bidang asuransi konstruksi adalah L&G Insurance Broker.

Untuk semua kebutuhan asuransi proyek Anda hubungi L&G sekarang juga!

Source:

  1. https://www.law.cornell.edu/cfr/text/29/15.105
  2. https://www.echelonccl.com/our-insights/claims-guidance/providing-the-right-evidence-when-making-a-claim.html

 


Mencari Produk Asuransi? Jangan Buang Waktu Anda dan Hubungi Kami Sekarang Juga

HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (Call – Whatsapp – SMS)

website: lngrisk.co.id/

E-mail: customer.support@lngrisk.co.id/