L&G Risk Registered by Otoritas Jasa Keuangan KEP-667/KM.10/2012

Ketahui Titik Lemah Bisnis Anda — Asesmen Gratis untuk 10 Penelepon Pertama hari ini.

Isi form di bawah untuk langsung mendapatkan asesmen risiko gratis dari tim ahli kami.
Atau silakan kirimkan ke email: halo@lngrisk.co.id

    OJK Registered KEP-667/KM.10/2012
    Ketahui Titik Lemah Bisnis Anda - Asesmen Gratis untuk 10 Penelepon Pertama Hari Ini
    Isi form di bawah untuk langsung mendapatkan asesmen risiko gratis dari tim ahli kami.

      Asuransi Konstruksi

      Silakan konsultasikan kebutuhan asuransi anda bersama kami

      Previous | Next

      Setiap proyek konstruksi di Indonesia, baik skala kecil maupun besar, selalu penuh risiko. Dari kecelakaan kerja, keterlambatan proyek, kerusakan alat berat, hingga tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga. Semua potensi kerugian ini dapat berdampak besar pada keuangan dan reputasi perusahaan konstruksi. Karena itu, asuransi proyek konstruksi (CAR/EAR/TPL) menjadi kebutuhan mutlak yang tidak bisa diabaikan oleh para kontraktor, EPC, maupun pemilik proyek (project owner). Namun, ada satu tantangan yang sering muncul di lapangan, bagaimana cara mendapatkan premi asuransi proyek yang kompetitif tanpa mengorbankan cakupan perlindungan?

      Melalui artikel ini, kami dari L&G Insurance Broker, broker asuransi profesional yang berlokasi di Tangerang Selatan, akan membagikan tips praktis dan strategi terbaik agar perusahaan konstruksi Anda bisa memperoleh premi asuransi proyek konstruksi yang paling efisien sekaligus tetap mendapat jaminan lengkap dari risiko di lapangan.

      Mengapa premi asuransi proyek sering tinggi dan bagaimana cara menekannya. Faktor-faktor penentu premi dalam polis asuransi CAR/EAR/TPL. Strategi negosiasi yang efektif bersama broker asuransi konstruksi berpengalaman. Rekomendasi asuransi untuk proyek konstruksi di Indonesia. Serta, langkah nyata untuk memperoleh penawaran terbaik. Dan sebelum risiko besar benar-benar terjadi di proyek Anda, Hubungi L&G Insurance Broker sekarang di 08118507773 untuk konsultasi gratis sebelum terjadi risiko!

      Menganalisis Faktor Risiko Proyek Konstruksi

      Banyak perusahaan konstruksi di Indonesia mengeluh karena biaya premi asuransi proyek mereka terasa terlalu mahal. Padahal, secara umum premi asuransi CAR (Contractor’s All Risks), EAR (Erection All Risks), dan TPL (Third Party Liability) ditentukan berdasarkan profil risiko proyek itu sendiri. Beberapa faktor utama penyebab premi tinggi antara lain:

      1. Nilai proyek besar, terutama proyek infrastruktur dan EPC (Engineering, Procurement, Construction). Semakin besar nilai aset dan potensi kerugian totalnya, semakin tinggi premi dasar yang dikenakan.
      2. Lokasi proyek berisiko tinggi, misalnya di daerah rawan banjir, tanah longsor, atau aktivitas seismik. Risiko bencana alam (CAT Perils) akan menambah loading premi.
      3. Durasi proyek panjang, karena semakin lama proyek berjalan, semakin tinggi potensi kerugian (misalnya, risiko cuaca, risiko sosial, atau risiko kecelakaan berulang).
      4. Riwayat klaim buruk di proyek-proyek sebelumnya. Perusahaan asuransi melihat loss history sebagai indikator manajemen risiko kontraktor.
      5. Kurangnya tindakan manajemen risiko seperti keselamatan kerja (safety procedure) yang ketat dan pemeliharaan alat berat yang teratur.

      Sebagai contoh, sebuah proyek pembangunan jembatan dengan nilai Rp500 miliar di daerah pesisir akan memiliki risiko cuaca dan konstruksi lebih tinggi dibanding proyek renovasi gedung di kota besar. Karena itu, underwriter akan menyesuaikan premi asuransi konstruksi berdasarkan tingkat risiko tersebut.

      Namun, jangan khawatir premi tinggi bukan harga mati. Dengan strategi yang tepat dan kerja sama dengan broker asuransi konstruksi berpengalaman, Anda tetap bisa mendapatkan premi asuransi proyek kompetitif tanpa mengurangi perlindungan.

      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Premi Asuransi Proyek Konstruksi

      Untuk menekan premi, Anda perlu memahami dulu bagaimana perusahaan asuransi menentukan nilainya. Berikut komponen utama yang memengaruhi premi asuransi proyek konstruksi:

      1. Nilai Kontrak Proyek (Sum Insured): Premi asuransi proyek biasanya dihitung sebagai persentase dari total nilai kontrak konstruksi atau nilai instalasi EAR. Semakin besar nilai kontraknya, semakin besar pula premi dasar.
      2. Jenis Pekerjaan dan Kompleksitas: Pekerjaan EPC atau proyek dengan teknologi tinggi memiliki tingkat risiko yang berbeda dengan pekerjaan sipil biasa. Misalnya, proyek instalasi turbin atau pembangunan bendungan lebih kompleks dan berisiko tinggi dibanding pembangunan ruko.
      3. Lokasi dan Kondisi Lapangan: Asuransi proyek konstruksi di area berisiko bencana alam (seperti gempa, banjir, atau tanah longsor) cenderung memiliki tarif premi lebih tinggi karena potensi kerusakannya besar. Jaminan risiko CAT Perils (Gempa, Banjir, Tsunami, Letusan Gunung Berapi) akan menjadi tambahan biaya yang signifikan.
      4. Durasi Pekerjaan: Semakin lama proyek berjalan, semakin lama pula risiko yang ditanggung asuransi. Oleh karena itu, durasi menjadi variabel penting dalam perhitungan premi.
      5. Riwayat Klaim dan Kinerja Kontraktor: Kontraktor dengan reputasi baik, sistem keselamatan kerja ketat, dan minim klaim akan lebih mudah mendapatkan premi asuransi proyek yang kompetitif. Ini menunjukkan adanya manajemen risiko yang efektif.
      6. Kualitas Deductible: Menentukan deductible (risiko sendiri) yang lebih tinggi dapat menjadi strategi negosiasi yang efektif untuk menekan premi.

      Strategi Mendapatkan Premi Asuransi Proyek Kompetitif 

      Untuk perusahaan konstruksi dan EPC, mendapatkan premi asuransi proyek murah tapi tetap berkualitas bukan hal mustahil. Berikut beberapa strategi yang terbukti efektif:

      1. Siapkan Dokumen Risiko Secara Lengkap

      Sebelum negosiasi, pastikan Anda sudah menyiapkan semua dokumen seperti:

      Semakin transparan informasi yang diberikan, semakin mudah broker dan underwriter menilai risiko secara objektif  hasilnya, premi bisa ditekan.

      2. Gunakan Broker Asuransi Konstruksi Profesional

      Inilah poin terpenting. Broker asuransi seperti L&G Insurance Broker memiliki akses ke berbagai perusahaan asuransi lokal dan internasional. Mereka bisa melakukan tender premi untuk mencari penawaran terbaik dari beberapa asuransi sekaligus. Selain itu, broker juga membantu dalam penyusunan wording polis CAR/EAR/TPL, memastikan tidak ada celah yang merugikan Anda saat terjadi klaim.

      3. Lakukan Risk Survey dan Safety Audit Sebelum Polis Aktif

      Dengan melakukan risk survey, Anda bisa menunjukkan komitmen terhadap manajemen risiko proyek. Hal ini sering membuat underwriter memberikan diskon premi (premium discount).

      4. Kombinasikan Polis Sesuai Kebutuhan

      Kadang, menggabungkan beberapa polis (package policy) dapat memberikan total biaya premi yang lebih efisien dibanding membeli terpisah. Misalnya, mengombinasikan:

      5. Negosiasi Deductible yang Strategis

      Pertimbangkan untuk menaikkan deductible pada risiko yang lebih jarang terjadi di proyek Anda. Hal ini dapat menurunkan premi dasar secara signifikan.

      6. Batasi Perils yang Kurang Relevan

      Di beberapa lokasi, risiko tertentu mungkin sangat rendah. Diskusikan dengan broker asuransi konstruksi untuk mengeluarkan perils yang tidak relevan (jika diizinkan), sehingga premi menjadi lebih fokus dan efisien.

      Rekomendasi Jenis Asuransi untuk Proyek Konstruksi di Indonesia 

      Berikut beberapa produk asuransi proyek konstruksi yang wajib dipertimbangkan oleh perusahaan kontraktor, developer, atau EPC untuk mendapatkan premi asuransi proyek kompetitif dengan cakupan optimal:

      Semua polis tersebut bisa dikombinasikan secara strategis agar mendapatkan cakupan menyeluruh dan premi terbaik. Dan untuk memastikan Anda mendapat struktur perlindungan optimal, Hubungi L&G Insurance Broker sekarang di 08118507773 untuk konsultasi gratis sebelum terjadi risiko!

      Kesalahan Umum yang Bikin Premi Asuransi Proyek Jadi Mahal 

      Banyak kontraktor membayar premi lebih dari seharusnya hanya karena melakukan kesalahan yang sebenarnya dapat dihindari:

      1. Tidak melibatkan broker saat pengajuan polis: Mengajukan langsung ke perusahaan asuransi tanpa perbandingan harga dan analisis risiko profesional.
      2. Mengajukan data proyek yang tidak lengkap: Data timeline yang ambigu, kurangnya schedule of values, atau tidak mencantumkan pengalaman kontraktor.
      3. Tidak mencantumkan subkontraktor secara jelas: Kelalaian ini bisa memicu sengketa klaim dan asuransi cenderung mengenakan loading premi karena tingginya risiko kelalaian subkontraktor.
      4. Tidak memperbarui nilai kontrak saat ada perubahan: Jika proyek konstruksi mengalami penambahan atau pengurangan scope, nilai polis harus di-endorse untuk mencerminkan risiko aktual.
      5. Mengabaikan laporan safety audit: Tidak memiliki laporan K3 yang baik menunjukkan manajemen risiko yang lemah di lapangan.

      Kesalahan administratif kecil seperti ini sering menyebabkan underwriter menilai proyek lebih berisiko, yang berujung pada premi tinggi. Dengan bekerja sama dengan broker asuransi konstruksi profesional seperti L&G, Anda akan dibimbing sejak tahap awal agar semua dokumen sesuai standar asuransi global.

      Peran Penting Broker Asuransi Konstruksi

      Broker asuransi bukan sekadar perantara, tapi partner strategis dalam manajemen risiko proyek konstruksi. Berikut peran penting mereka:

      1. Menganalisis seluruh risiko proyek sebelum asuransi dimulai, termasuk risiko politik, sosial, dan risiko alam di lokasi proyek konstruksi.
      2. Menyusun proposal penawaran untuk mendapatkan premi kompetitif dari berbagai Membandingkan produk dari berbagai perusahaan asuransi, memastikan Anda mendapat klausul terbaik (misalnya, advanced loss of profits).
      3. Membantu dalam penyusunan wording polis agar tidak ada klausul yang merugikan saat terjadi klaim.
      4. Mendampingi proses klaim hingga selesai, bertindak sebagai advokat Anda di hadapan perusahaan asuransi.

      Dengan pengalaman panjang di bidang asuransi proyek, L&G Insurance Broker telah menangani berbagai proyek konstruksi besar di Indonesia, mulai dari gedung komersial, infrastruktur jalan, hingga pembangkit listrik.

      Rekomendasi Risk Management untuk Proyek Konstruksi 

      Untuk mendapatkan premi asuransi proyek kompetitif secara berkelanjutan, perusahaan konstruksi harus berinvestasi pada manajemen risiko internal:

      1. Implementasi Sistem K3 Terbaik: Menerapkan dan mematuhi SOP keselamatan kerja yang ketat (safety first) untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja yang dapat memicu klaim WCI atau TPL.
      2. Pengecekan Alat Berat Rutin: Memastikan semua alat berat dan mesin proyek dalam kondisi prima (mengurangi risiko klaim EAR).
      3. Pengelolaan Lokasi Berbasis Risiko: Membangun temporary work dan drainase yang memadai di lokasi proyek untuk mengurangi risiko banjir atau tanah longsor.
      4. Audit Internal Berkala: Melakukan audit risiko bersama broker asuransi konstruksi setiap enam bulan.

      Kesimpulan 

      Premi asuransi proyek konstruksi tidak harus selalu mahal. Perusahaan konstruksi yang cerdas memahami bahwa premi kompetitif adalah cerminan dari manajemen risiko yang efektif, bukan sekadar keberuntungan. Faktor risiko seperti nilai proyek, lokasi rawan bencana, dan durasi pekerjaan memang menentukan premi dasar CAR/EAR/TPL. Namun, dengan strategi yang tepat, termasuk transparansi data, kepatuhan K3, dan negosiasi yang kuat. Kontraktor dapat secara aktif menekan biaya premi tanpa mengorbankan perlindungan menyeluruh dari risiko seperti kecelakaan alat berat, kebakaran, atau tuntutan hukum pihak ketiga.

      Kunci untuk mengoptimalkan premi asuransi proyek konstruksi adalah dengan menggunakan jasa broker asuransi konstruksi profesional. L&G Insurance Broker berperan sebagai Advokat Anda, memastikan polis asuransi CAR/EAR/TPL yang Anda miliki tidak memiliki celah risiko tersembunyi. Kami menyediakan market comparison dari berbagai perusahaan asuransi terkemuka, membantu penyusunan wording polis, dan mendampingi Anda saat klaim terjadi. Jangan biarkan kesalahan administratif kecil atau salah pilih polis berujung pada kerugian miliaran rupiah di tengah proyek konstruksi yang krusial.

      Jangan tunggu sampai kerugian besar datang menghantam proyek Anda, merusak reputasi, dan mengganggu arus kas perusahaan konstruksi Anda. Perlindungan finansial proaktif dimulai dengan konsultasi risiko yang tepat. L&G Insurance Broker, broker asuransi profesional yang berlokasi di Tangerang Selatan, siap membantu Anda mencapai premi asuransi proyek kompetitif sekaligus perlindungan maksimal. Ambil langkah bijak sekarang juga!

      JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.

      HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)

      Website: lngrisk.co.id

      Email: halo@lngrisk.co.id

      Disclaimer
      Informasi dalam website ini bertujuan untuk edukasi, berbagi wawasan, dan pengalaman di bidang manajemen risiko dan asuransi. Konten tidak dimaksudkan untuk mengajari, menyalahkan, menuduh, atau merugikan pihak mana pun. Jika terdapat kesamaan nama, tempat, waktu, atau peristiwa lain, hal tersebut tidak disengaja. Kami memohon maaf apabila ada pihak yang merasa kurang berkenan. Seluruh keputusan atau tindakan berdasarkan informasi di situs ini merupakan tanggung jawab pembaca sepenuhnya. Kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan, atau hasil dari penggunaan informasi ini. Untuk kebutuhan spesifik, silakan berkonsultasi dengan profesional yang kompeten.

      Connect With Us

      Talk to Our Team