Pengiriman komoditas tambang mulai dari batu bara, nikel, bauksit, hingga mineral lainnya, masih didominasi oleh moda transportasi tongkang (barge) yang ditarik oleh tugboat. Model pengangkutan ini memang efisien dan ekonomis, terutama untuk jalur sungai dan pesisir. Namun, dibalik efisiensi tersebut, terdapat risiko besar yang harus dihadapi, terutama saat cuaca ekstrem.

Dalam dua tahun terakhir, frekuensi gelombang tinggi, angin kencang, dan fenomena cuaca ekstrem seperti La Nina meningkat signifikan. Kondisi ini membuat tongkang jauh lebih rentan terhadap insiden mulai dari hanyut, terbalik, hingga muatan rusak total. Kerugian dapat mencapai miliaran rupiah hanya dalam satu kejadian.

Dan di sinilah pentingnya memiliki asuransi pengiriman barang yang benar, tepat, dan disesuaikan dengan risiko tongkang. Tapi perlu dicatat: pembelian asuransi paling aman dan paling menguntungkan adalah melalui broker asuransi, bukan melalui agen atau perusahaan asuransi langsung. Broker bekerja untuk Anda, bukan untuk perusahaan asuransi. Hubungi L&G Insurance Broker sekarang di 08118507773 untuk konsultasi dengan ahli kami yang siap merancang solusi perlindungan yang benar sejak awal.

Bagaimana Mekanisme Pengangkutan Tambang via Tongkang?

Tongkang adalah kapal datar tanpa mesin yang digerakkan oleh tugboat. Dalam industri tambang, tongkang digunakan untuk mengangkut komoditas dari jetty menuju kapal besar (mother vessel) atau ke pelabuhan tujuan.

Kelebihannya:

1. Biaya murah
2. Kapasitas besar
3. Fleksibel untuk jalur sungai & pesisir

Kekurangannya yang sering kali tidak disadari pemilik barang:

1. Tidak stabil saat gelombang tinggi
2. Mudah terpengaruh angin kencang
3. Risiko muatan longsor
4. Sulit bermanuver di cuaca ekstrem

Dengan kondisi seperti ini, tongkang menjadi salah satu moda transportasi paling berisiko, terutama selama musim angin barat.

Risiko Utama Pengiriman Tambang via Tongkang Saat Cuaca Buruk

Berikut adalah risiko-risiko yang paling sering menimbulkan kerugian besar:

a. Tongkang Terbalik (Capsize)

Gelombang tinggi 2,5–4 meter dapat dengan mudah menggulingkan tongkang. Muatan bulk seperti batu bara dan ore sangat sensitif terhadap pergeseran (shifting cargo) yang memperparah ketidakstabilan.

b. Muatan Longsor atau Shifting Cargo

Komoditas tambang yang tidak padat air atau memiliki kadar air tinggi (seperti nikel ore) memiliki risiko liquefaction. Ketika licin, muatan dapat berpindah ke satu sisi, menyebabkan tongkang miring dan terbalik.

c. Tongkang Hanyut

Tali penarik tugboat bisa putus akibat arus kencang. Jika itu terjadi, tongkang dapat hanyut ratusan meter, menabrak dermaga, kapal lain, bahkan tenggelam.

d. Kandas (Grounding)

Saat jarak pandang rendah, tekanan angin kuat, atau kapten memaksakan perjalanan di kondisi yang tidak aman.

e. Kargo Rusak Akibat Air Laut

Gelombang yang masuk ke tongkang dapat merusak seluruh muatan. Batu bara dan ore dapat menurun kualitasnya atau tidak layak jual.

f. Total Loss

Karam, tenggelam, atau hilang di laut. Kerugiannya dapat berupa:

• Kehilangan seluruh muatan
• Kehilangan tongkang dan tugboat
• Biaya salvage yang besar
• Penalti kontrak

g. Keterlambatan (Delay)

Cuaca buruk juga menyebabkan tongkang tidak dapat bergerak, dan keterlambatan dapat memicu:

• Demurrage
• Penalti keterlambatan
• Gangguan supply chain perusahaan tambang

Semua risiko di atas punya satu kesamaan: biaya yang sangat besar dan tidak bisa diprediksi.

Dan di sinilah fungsi asuransi menjadi krusial—selama polis disusun dengan benar oleh broker asuransi.

Dampak Finansial bagi Perusahaan Tambang & Trader

Kerugian akibat insiden tongkang bukan sekadar kerusakan fisik pada muatan. Nilainya dapat jauh lebih besar dari yang dibayangkan:

1. Kerusakan kargo bernilai ratusan juta hingga miliaran rupiah
2. Biaya survey & salvage operation
3. Biaya demurrage karena keterlambatan loading
4. Penalti dalam kontrak ekspor
5. Keterlambatan pengiriman ke PLTU atau pabrik smelter
6. Hilangnya kepercayaan buyer

Pada level korporasi, satu insiden bisa mengganggu cash flow, bahkan menghambat produksi. Karena itu, perlindungan asuransi bukan lagi pilihan tetapi keharusan.

Asuransi yang Relevan untuk Pengiriman Tambang via Tongkang

a. Marine Cargo Insurance (Yang Paling Penting)

Ini adalah polis yang melindungi barang saat berada di:

• Tongkang
• Tugboat
• Jetty
• Proses loading & unloading

Jenis perlindungan:

• ICC A → Perlindungan paling lengkap
• ICC B/C → Perlindungan standar
• Additional clauses penting: SRCC, DC, War, Loading/Unloading Risks

Untuk komoditas bulk tambang, broker asuransi biasanya meminta tambahan klausul seperti:

• Wet Damage Cover
• Cargo Leakage
• Risk of Moisture & Water Ingress
• Shifting Cargo Protection

Inilah alasan mengapa beli melalui broker jauh lebih aman. Agen tidak bisa menyesuaikan wording polis. Perusahaan asuransi juga tidak berkewajiban memberi tahu celah risiko. Broker bekerja untuk Anda, bukan untuk mereka.

b. Hull & Machinery (H&M)

Jika pembaca adalah pemilik armada, polis ini melindungi tongkang & tugboat dari kerusakan fisik akibat insiden.

c. Protection & Indemnity (P&I)

• Menjamin tanggung jawab hukum pihak ketiga:
• Kerusakan lingkungan
• Cedera kru
• Kerusakan pada jetty atau kapal lain

d. Business Interruption / Delay Insurance

Menggantikan kerugian finansial jika kegiatan operasional terganggu akibat keterlambatan transportasi.

Kapan Polis Cargo Tidak Menanggung Kerugian?

Kebanyakan pemilik barang tidak sadar bahwa polis Cargo memiliki excluded risks.

Contoh kondisi di mana klaim bisa ditolak:

• Pengiriman dilakukan saat BMKG mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem
• Tongkang overload
• Muatan ditumpuk tidak sesuai prosedur (improper stowage)
• Kondisi muatan tidak didokumentasikan
• Tidak ada marine surveyor independen
• Human error yang tidak dilaporkan

Klaim yang nilainya bisa miliaran bisa ditolak hanya karena hal-hal kecil ini. Broker asuransi adalah pihak yang memastikan polis Anda tidak punya jebakan seperti ini. Agen tidak bisa, perusahaan asuransi tidak berkewajiban. Jika Anda mengangkut komoditas tambang secara rutin, Hubungi L&G Insurance Broker sekarang di 08118507773 Kami siap mengaudit risiko Anda secara gratis.

Tips Mitigasi Risiko bagi Perusahaan Tambang

Agar pengiriman lebih aman, lakukan langkah-langkah berikut:

1. Gunakan operator tongkang resmi dan bersertifikat: Pastikan tugboat dan tongkang memiliki sertifikat kelayakan.
2. Pantau peringatan cuaca BMKG sebelum keberangkatan: Jangan paksakan perjalanan saat gelombang diprediksi tinggi.
3. Gunakan surveyor independen untuk inspeksi muatan: Ini penting sebagai bukti saat klaim.
4. Dokumentasikan proses loading dengan foto dan video: Termasuk kondisi muatan sebelum keberangkatan.
5. Pastikan distribusi muatan merata: Salah distribusi bisa membuat tongkang miring.
6. Gunakan broker asuransi untuk pengaturan polis dan klaim support: Agar setiap perlindungan sesuai dengan risiko lapangan.

Peran Broker Asuransi dalam Melindungi Pengiriman Tambang

Inilah bagian yang sangat penting: apa yang membuat broker berbeda dari agen atau perusahaan asuransi langsung?

Broker melakukan hal-hal berikut:

1. Analisa risiko sebelum polis diterbitkan: Broker memastikan Anda hanya membeli perlindungan yang relevan, bukan sekadar apa yang ingin dijual perusahaan asuransi.
2. Memilih wording polis yang menguntungkan Anda: Tanpa exclusion tersembunyi, tanpa celah yang bisa membuat klaim ditolak.
3. Negosiasi premi terbaik: Broker tidak terikat satu perusahaan asuransi, agen hanya mewakili satu perusahaan sedangkan Broker mewakili Anda.
4. Mendampingi klaim sampai selesai: Inilah nilai paling penting. Saat klaim miliaran, agen tidak berdaya. Perusahaan asuransi tidak bisa objektif. Broker bertindak sebagai claim advocate yang membela kepentingan Anda sampai tuntas.
5. Rekomendasi operator logistik & surveyor yang kredibel: Berdasarkan pengalaman menangani banyak klaim tongkang.

Karena itu, membeli asuransi melalui broker bukan hanya pilihan lebih aman itu satu-satunya cara untuk memastikan perlindungan benar-benar bekerja saat dibutuhkan.

Studi Kasus : Tongkang Bermuatan 7.000 Ton Batu Bara Terbalik

Gelombang 3 meter membuat muatan shifting dan tongkang capsized. Barang hilang total. Nilai kerugian: ± Rp 4,2 miliar Klaim disetujui penuh karena polis ICC A + tambahan klausul khusus Semua dokumentasi lengkap karena disiapkan oleh broker sejak sebelum pengiriman.

Kasus 2: Tongkang Hanyut Saat Angin Barat

Tali tugboat putus, tongkang menabrak jetty. Sebagian muatan rusak.

• Total biaya: Rp 1,8 miliar
• Premi hanya 0,06% karena negosiasi broker

Dua kasus ini membuktikan:

Perlindungan yang benar tidak mungkin terjadi tanpa broker.

Lindungi Pengiriman Tambang Anda dengan Cara yang Benar

Cuaca ekstrem tidak bisa dikendalikan. Tapi risiko finansialnya bisa dikendalikan dengan memilih perlindungan asuransi yang tepat, disusun dengan benar, dan diawasi oleh pihak yang memprioritaskan kepentingan Anda.

Jangan membeli asuransi langsung ke perusahaan asuransi. Jangan membeli dari agen yang terikat satu perusahaan. Gunakan broker asuransi, karena hanya broker yang berdiri 100% di pihak Anda.

Dapatkan konsultasi gratis dengan ahli kami yang siap merancang solusi perlindungan terbaik untuk pengiriman tambang menggunakan tongkang, termasuk audit risiko dan dukungan klaim sampai tuntas.

—

JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.

HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)

Website: lngrisk.co.id 

Email: halo@lngrisk.co.id 

—