Dalam dunia ekspor dan impor, kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Salah satu yang paling sering terjadi adalah kesalahan dalam memilih polis asuransi kargo (cargo insurance). Banyak eksportir pemula tidak menyadari bahwa satu kesalahan dalam menentukan jenis polis bisa menyebabkan kerugian besar, bahkan mencapai miliaran rupiah. Kesalahan ini seringkali terkait dengan minimnya pemahaman terhadap risiko pengiriman dan klausul marine cargo insurance.

Sebuah kasus nyata menunjukkan bagaimana seorang eksportir mengalami kerugian hingga Rp8 miliar akibat salah memilih polis asuransi kargo. Barang kiriman bernilai tinggi rusak di perjalanan, namun ternyata tidak termasuk dalam jaminan polis yang dibelinya. Dari sini, kita belajar pentingnya memahami detail perlindungan asuransi sebelum pengiriman dilakukan. Sebagai pelaku bisnis ekspor, Anda tentu tidak ingin hal serupa terjadi pada perusahaan Anda. Karena itu, memahami peran broker asuransi menjadi kunci penting untuk menghindari risiko finansial besar akibat kesalahan administrasi atau pemilihan polis yang tidak tepat.

Dan karena setiap pengiriman barang bernilai tinggi selalu mengandung resiko besar, maka sebelum Anda melakukan pengiriman berikutnya, Hubungi L&G Insurance Broker sekarang di 08118507773 untuk konsultasi gratis sebelum terjadi risiko. Dengan pengalaman panjang sebagai broker asuransi kargo profesional, L&G akan membantu Anda mendapatkan perlindungan yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis ekspor Anda.

Kesalahan Umum Eksportir dalam Memilih Jenis Polis Kargo

Banyak eksportir, terutama yang masih baru di dunia perdagangan internasional, menganggap bahwa semua polis marine cargo insurance sama. Padahal, setiap polis memiliki cakupan perlindungan yang berbeda tergantung pada jenis barang, rute pengiriman, dan moda transportasi yang digunakan. Memahami perbedaan ini adalah langkah pertama dalam manajemen risiko logistik yang efektif.

a. Tidak Memahami Jenis Cover (ICC A vs ICC C)

Ini adalah kesalahan paling umum dan fatal. Banyak eksportir membeli polis dengan Institute Cargo Clauses (C) karena premi lebih murah, padahal cakupan perlindungannya sangat terbatas. ICC C hanya menjamin risiko bencana besar (Major Casualties) seperti kapal tenggelam atau terbakar. Untuk barang bernilai tinggi seperti mesin industri, alat berat, atau elektronik, seharusnya menggunakan Institute Cargo Clauses (A) yang melindungi dari hampir semua risiko (All Risks).

b. Tidak Menyertakan Nilai Pertanggungan yang Sesuai (Underinsurance)

Sebagian eksportir mengasuransikan barang dengan nilai lebih rendah dari harga sebenarnya. Nilai asuransi yang ideal harus mencakup Nilai CIF (Cost, Insurance, and Freight) ditambah 10% (margin keuntungan). Akibatnya, saat klaim diajukan, ganti rugi tidak bisa menutupi kerugian riil. Ini disebut underinsurance, dan sering menjadi penyebab klaim ditolak sebagian, mengakibatkan eksportir rugi proporsional.

c. Mengabaikan Klausul Tambahan

Banyak yang tidak menambahkan war, strike, riot, and civil commotion (WSRCC) atau warehouse to warehouse clause, padahal risiko bisa terjadi di luar perjalanan laut, seperti di pelabuhan, gudang transit, atau saat pemuatan (loading). Tanpa warehouse to warehouse clause, barang tidak terlindungi saat berada di gudang awal atau akhir.

Kesalahan-kesalahan ini tampak sederhana, namun dapat menyebabkan kerugian besar yang tidak tergantikan. Oleh karena itu, sebelum Anda menandatangani polis apa pun, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan broker asuransi kargo seperti L&G Insurance Broker yang berpengalaman menangani ribuan pengiriman bernilai miliaran rupiah.

Dampak Salah Penentuan Incoterms

Selain salah memilih jenis polis, kesalahan lain yang sering terjadi adalah salah dalam menentukan Incoterms (International Commercial Terms). Incoterms menentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap biaya dan risiko selama pengiriman. Kesalahan dalam Incoterms dapat membatalkan hak Anda untuk mengajukan klaim asuransi cargo.

Incoterms dan Tanggung Jawab Asuransi

• FOB (Free On Board): Risiko beralih ke pembeli (importir) begitu barang dimuat di kapal. Jika eksportir membeli asuransi kargo untuk FOB, polis tersebut mungkin dianggap tidak valid karena risiko sudah menjadi milik importir.
• CIF (Cost, Insurance, and Freight): Penjual (eksportir) bertanggung jawab atas biaya dan asuransi hingga pelabuhan tujuan. Dalam kasus ini, eksportir wajib menyediakan marine cargo insurance minimal ICC C.

Contoh nyata: seorang eksportir mesin industri menggunakan skema FOB, namun mengira masih memiliki tanggungan asuransi hingga barang tiba di pelabuhan Jepang. Ketika terjadi insiden di tengah laut, klaimnya ditolak karena polis tidak mencakup perjalanan setelah barang dimuat. Total kerugian mencapai Rp8 miliar. Dari kasus ini, kita belajar pentingnya memahami hubungan antara Incoterms dan polis asuransi kargo. Setiap perbedaan istilah bisa mengubah tanggung jawab dan hak klaim Anda.

👉 Karena itu, sebelum menandatangani kontrak ekspor, diskusikan dulu detail Incoterms Anda dengan L&G Insurance Broker di 08118507773. Tim ahli kami akan memastikan polis Anda selaras dengan kontrak dan melindungi kepentingan bisnis Anda secara maksimal.

Peran Krusial Broker Asuransi dalam Menghindari Kerugian (Rp8 Miliar)

Peran broker asuransi kargo sangat vital dalam mencegah kerugian besar seperti kasus Rp8 miliar di atas. Broker berfungsi sebagai perpanjangan tangan eksportir dan importir dalam menghadapi kompleksitas asuransi kargo dan risiko logistik.

a. Menghitung Nilai Pertanggungan Akurat

Broker asuransi profesional akan membantu menghitung nilai pertanggungan, memastikan Anda tidak mengalami underinsurance. L&G Insurance Broker memiliki perangkat analisis yang menjamin nilai pertanggungan Anda mencukupi untuk menanggung kerugian riil jika terjadi musibah.

b. Memilih Perusahaan Asuransi Terpercaya

Tidak semua perusahaan asuransi memiliki rekam jejak yang baik dalam membayar klaim marine cargo insurance. Broker asuransi merekomendasikan perusahaan dengan solvabilitas tinggi dan proses klaim yang transparan, yang sangat penting saat menghadapi kerugian miliaran rupiah.

c. Pendampingan Klaim Total

Saat kerugian terjadi, broker asuransi bertindak sebagai advokat. Mereka menyusun laporan klaim, bernegosiasi dengan loss adjuster dan perusahaan asuransi, memastikan klaim dibayarkan penuh dan cepat. Ini sangat penting bagi eksportir pemula yang tidak memiliki pengalaman litigasi asuransi.

Checklist Penting Sebelum Membeli Polis Kargo Bernilai Tinggi

Untuk eksportir yang rutin mengirim barang dengan nilai miliaran rupiah, memiliki checklist asuransi kargo yang akurat adalah hal wajib. Ini membantu meminimalkan risiko pengiriman barang ke luar negeri.

• Pastikan nilai pertanggungan mencakup harga barang, ongkos kirim, dan margin keuntungan. 
• Pilih cakupan All Risks (ICC A) untuk barang sensitif dan bernilai tinggi, terutama untuk ekspor ke rute logistik berisiko.
• Periksa moda transportasi yang digunakan. Apakah lewat laut, udara, atau darat. Setiap moda memiliki risiko dan ketentuan polis yang berbeda.
• Perhatikan kemasan dan cara pemuatan barang. Asuransi dapat menolak klaim jika kerusakan disebabkan oleh kemasan yang tidak memadai (insufficient packing).
• Periksa klausul warehouse-to-warehouse. Ini memastikan barang terlindungi sejak keluar dari gudang pengirim hingga sampai di gudang penerima.
• Pastikan Anda mendapatkan sertifikat asuransi yang sah. Sertifikat ini menjadi dasar sah untuk klaim jika terjadi insiden.

Tanpa memahami hal-hal di atas, Anda bisa berisiko kehilangan perlindungan penuh dari asuransi. Oleh karena itu, bekerja sama dengan broker asuransi alat berat dan kargo yang berpengalaman sangat disarankan agar setiap detail tidak terlewat.

Studi Kasus L&G: Menyelamatkan Eksportir dari Risiko Gagal Klaim

Kasus eksportir yang rugi Rp8 miliar karena salah polis menjadi pelajaran berharga bahwa manajemen risiko logistik tidak boleh dianggap enteng. L&G Insurance Broker telah menyelamatkan banyak eksportir dari situasi serupa.

Dalam kasus pengiriman mesin industri ke Eropa, klien L&G mengalami kerusakan akibat penanganan (handling) yang kasar di pelabuhan transit. Kerusakan ini tidak dijamin oleh ICC Clause C standar. Karena klien tersebut menggunakan L&G Insurance Broker sejak awal, L&G telah merekomendasikan ICC Clause A dengan perluasan risiko penanganan (handling risks). Akibatnya, klaim kerusakan dapat diajukan dan disetujui penuh, menjaga stabilitas finansial eksportir tersebut.

L&G Insurance Broker dari Tangerang Selatan bukan sekadar penyedia polis, tetapi mitra strategis yang memastikan perlindungan Anda benar-benar berfungsi saat Anda menghadapi risiko kehilangan kargo atau kerusakan di tengah perjalanan logistik global.

Kesimpulan

Dalam bisnis ekspor, setiap keputusan bisa berdampak besar terhadap keberlangsungan usaha. Salah memilih polis asuransi kargo bukan hanya soal administrasi, tetapi bisa berujung pada kerugian hingga miliaran rupiah. Kasus eksportir yang rugi Rp8 miliar karena salah polis menjadi pelajaran berharga bahwa memahami detail perlindungan, Incoterms, dan nilai pertanggungan sangatlah penting dalam manajemen risiko pengiriman barang ke luar negeri. Tanpa pemahaman ini, eksportir pemula akan rentan terhadap risiko finansial dan klaim yang ditolak.

Untuk memastikan pengiriman Anda terlindungi sepenuhnya, percayakan prosesnya kepada broker asuransi profesional seperti L&G Insurance Broker. Broker berfungsi sebagai penasihat independen yang membantu Anda memilih polis terbaik (ICC A) dan memastikan klausul seperti warehouse to warehouse coverage tersedia. L&G tidak hanya membantu dalam pemilihan polis, tapi juga mendampingi Anda hingga proses klaim selesai, memastikan hak Anda sebagai eksportir atau importir terpenuhi sepenuhnya di bawah ketentuan marine cargo insurance.

Karena setiap pengiriman bernilai tinggi selalu memiliki risiko besar, maka bertindak proaktif adalah kunci keberlanjungan bisnis. Jangan tunggu risiko menenggelamkan modal Anda. Amankan aset dan reputasi perusahaan Anda sekarang juga. 

—

JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.

HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)

Website: lngrisk.co.id

Email: halo@lngrisk.co.id

—