Special Exclusions to Section II – 1. The deductible stated
Dalam setiap proyek konstruksi, asuransi Contractor’s All Risks (CAR/EAR/TPL) merupakan solusi finansial fundamental untuk setiap proyek konstruksi, menjamin baik aset fisik maupun tanggung jawab hukum kepada publik. Namun, Bagian II (Tanggung Jawab Pihak Ketiga/TPL), terdapat pengecualian penting yang mengharuskan Tertanggung menanggung sebagian kerugian, dikenal sebagai risiko sendiri atau deductible.
Memahami mekanisme deductible TPL ini sangat krusial, terutama karena penerapannya berbeda antara kerusakan harta benda dan klaim cedera pribadi yang tak terduga. Artikel ini akan membedah secara rinci pengecualian ini dan menjelaskan mengapa negosiasi yang cerdas atas risiko sendiri dapat menentukan keberhasilan manajemen finansial asuransi konstruksi Anda.
Bedah Polis Asuransi Contractor’s All Risks (CAR/TPL)
Material Damage – Provisions Apply to Section II
Section II — Third Party Liability
The Insurers will not indemnify the Insured in respect of:
- the deductible stated in the Schedule to be borne by the Insured in any one occurrence;
Kerusakan Material – Ketentuan Berlaku untuk Bagian II
Bagian II – Tanggung Jawab Terhadap Pihak Ketiga
Penanggung tidak akan memberi ganti rugi kepada Tertanggung sehubungan dengan:
- risiko sendiri yang tercantum dalam Ikhtisar yang ditanggung oleh Tertanggung untuk setiap kejadian;
Bedah Polis Pengecualian II – 1: Risiko Sendiri dalam Tanggung Jawab Pihak Ketiga (TPL)
Polis Asuransi Contractor’s All Risks (CAR/TPL) dan Erection All Risks (EAR/TPL) adalah tulang punggung perlindungan asuransi proyek konstruksi. Risiko sendiri (deductible atau excess) adalah bagian dari kerugian yang harus ditanggung oleh Tertanggung. Pengecualian ini ditegaskan dalam Bagian II polis CAR/EAR/TPL sebagai berikut:
Bagian II – Tanggung Jawab Terhadap Pihak Ketiga
Penanggung tidak akan memberi ganti rugi kepada Tertanggung sehubungan dengan: risiko sendiri yang tercantum dalam Ikhtisar yang ditanggung oleh Tertanggung untuk setiap kejadian;
Definisi Deductible dan Pengecualian Standar
Deductible atau risiko sendiri adalah ambang batas finansial yang disepakati antara Tertanggung dan Penanggung. Apabila terjadi klaim TPL, Tertanggung wajib membayar jumlah ini terlebih dahulu, dan Penanggung hanya akan menanggung sisa kerugian yang melebihi jumlah risiko sendiri tersebut. Pengecualian ini berfungsi sebagai alat untuk mengurangi klaim kecil (frivolous claims) dan mendorong kontraktor untuk lebih berhati-hati dalam mengelola risiko harian di lokasi proyek konstruksi.
Mekanisme Penerapan Risiko Sendiri pada Asuransi Proyek Konstruksi
Seperti hanya pada Section I (Kerusakan Material) dari polis CAR/TPL, maka pada Section II ini juga diberlakukan deductible atau risiko sendiri. Jumlah deductible tercantum di dalam Ikhtisar Polis (Schedule) dan memiliki beberapa bentuk:
- Harga Tetap (Fixed Amount): Misalnya USD 1.000 atau Rp 10.000.000 untuk setiap kali kejadian atau setiap kali klaim.
- Berdasarkan Persentase: Misalnya 0.1% dari Total Sum Insured (Uang Pertanggungan) atau 5% dari kerugian yang terjadi, mana yang lebih besar.
Karena ada beberapa perbedaan risiko sendiri, oleh karena itu Anda sebagai tertanggung perlu membaca dan mengetahui seperti atau sebesar apa risiko sendiri yang harus Anda tanggung dalam asuransi konstruksi.
Jenis-Jenis Deductible dan Trade-off Premi
Keputusan untuk memilih tingkat risiko sendiri yang tinggi atau rendah memiliki dampak langsung pada biaya akuisisi polis asuransi proyek konstruksi Anda.
Analisis Biaya: Hubungan antara Risiko Sendiri dan Premi CAR/EAR
Semakin kecil nilai risiko sendiri sebenarnya semakin bagus karena semakin kecil beban klaim yang Anda harus pikul saat terjadi kerugian. Akan tetapi nilai risiko sendiri yang kecil itu akan diimbangi dengan nilai premi yang lebih tinggi.
Ini adalah trade-off finansial yang harus dipertimbangkan oleh developer dan kontraktor: Jika Anda yakin bahwa potensi terjadi klaim kecil, Anda mungkin benar. Tapi kalau klaim itu terjadi juga maka Anda juga harus siap untuk mengeluarkan biaya yang lebih mahal (out-of-pocket expenses). Keputusan ini harus didasarkan pada analisis risk appetite dan potensi kerugian proyek konstruksi.
Pemisahan Krusial dalam TPL: Property Damage vs. Bodily Injury
Salah satu poin paling penting dalam Pengecualian II – 1 adalah pemisahan penerapan deductible berdasarkan jenis kerugian Pihak Ketiga:
Di dalam polis Third Party Liability (TPL) deductible hanya diberlakukan untuk kerusakan harta benda atau material damage saja. Sementara untuk biaya akibat cedera, cacat, dan meninggal tidak ada risiko sendiri (zero deductible); semua ditanggung oleh perusahaan asuransi konstruksi sesuai batas ganti rugi polis.
Mengapa Deductible Dihilangkan untuk Klaim Cedera Pribadi?
Alasan utama di balik nol risiko sendiri pada klaim cedera pribadi (Bodily Injury atau Fatal Injury) adalah karena potensi kerugian yang besar (dapat mencapai jutaan dolar) dan sifat klaim yang sensitif (terkait tanggung jawab moral dan hukum). Menghapus risiko sendiri mempercepat proses penyelesaian dan membantu kontraktor memitigasi risiko hukum yang lebih besar.
Analisis Mendalam Klaim Cedera Pribadi (Bodily Injury) dalam Proyek Konstruksi
Karena klaim cedera pribadi (melalui TPL) seringkali merupakan kerugian finansial terbesar yang dihadapi proyek konstruksi, pemahaman tentang bagaimana klaim tersebut dihitung adalah vital.
Kerugian Moneter (Special Damages)
Saat memutuskan berapa banyak yang harus dituntut dalam penyelesaian cedera pribadi, selalu yang terbaik adalah memulai dengan ganti rugi moneter Anda. Ini adalah kerugian yang mudah diukur secara objektif:
- Tagihan Medis: Tagihan untuk perawatan dari ruang gawat darurat, rumah sakit, dokter, fasilitas pengujian, dan laboratorium semuanya dapat bertambah.
- Upah yang Hilang (Lost Wages): Kehilangan pendapatan baik yang secara langsung disebabkan oleh ketidakmampuan untuk melakukan pekerjaan mereka atau waktu yang terlewat untuk pemulihan.
- Biaya Terapi dan Pemulihan Terkait: Termasuk terapi fisik, adaptif, transportasi ke janji medis, hingga kebutuhan akan perangkat adaptif di rumah.
Kerugian Non-Moneter (General Damages)
Selanjutnya, Anda perlu memperhitungkan kerugian non moneter, seperti rasa sakit dan penderitaan (pain and suffering). Kerugian ini sangat subjektif dan sulit untuk diukur. Alih-alih jumlah dolar tetap, ini sering diwakili oleh pengganda (multiplier) dari kerusakan properti berdasarkan tingkat keparahan cedera dan dampak jangka panjang yang diharapkan pada kehidupan pihak yang terluka.
- Metode Multiplier: Biasanya, variasinya berkisar dari 1X (pengganda satu kali) untuk cedera yang relatif ringan hingga 5X atau lebih untuk cedera yang lebih serius atau permanen (seperti cedera otak yang akan menyebabkan risiko kejang seumur hidup).
Contoh Jumlah Penyelesaian Cedera Pribadi Rata-rata
Penyelesaian cedera pribadi dapat sangat bervariasi. Sebagian besar tuntutan hukum cedera pribadi berurusan dengan cedera yang relatif kecil dan akan berjumlah $ 50.000 atau kurang. Dalam kasus dengan cedera yang lebih serius, jumlah kerusakan dapat meningkat secara eksponensial, mendorong total ke kisaran jutaan dolar, menegaskan mengapa TPL adalah risiko terbesar dalam proyek konstruksi yang harus dicakup tanpa risiko sendiri.
Faktor-Faktor yang Mengurangi Nilai Penyelesaian Klaim TPL
Meskipun penyelesaian klaim TPL mungkin besar, banyak uang sudah diperhitungkan pada saat penyelesaian tercapai karena adanya faktor pengurangan:
Liens Medis dan Hak Tuntutan Asuransi Primer
Dalam banyak kasus, perusahaan asuransi primer atau penyedia layanan medis yang telah membayar perawatan medis akan menuntut penggantian biayanya (reimbursement) dari hasil penyelesaian cedera pribadi. Untuk membantu menegakkan jumlah ini, mereka dapat mengajukan hak tuntutan medis (Liens Medis) terhadap hasil klaim untuk memastikan bahwa tagihan medis dibayar. Liens Medis ini mengurangi jumlah total bersih yang diterima korban.
Biaya Tambahan dan Biaya Pengacara
- Biaya Pengacara: Ini memberi kompensasi kepada pengacara Anda dan tim mereka untuk pekerjaan yang dilakukan atas nama Anda. Biasanya ada persentase dalam kontrak yang Anda tandatangani yang menentukan berapa banyak penyelesaian yang akan mereka kumpulkan sebagai biaya.
- Tagihan Tambahan dan Biaya Kasus: Karena proses penyelesaian cedera pribadi berlangsung berminggu-minggu dan berbulan-bulan, perawatan sedang berlangsung. Tagihan tambahan ini akan dibayarkan dari perhitungan kerusakan non moneter. Biaya lain yang sering timbul seperti ongkos kirim, biaya pengajuan ke pengadilan, dan biaya dokumen untuk salinan resmi juga mengurangi jumlah akhir yang diterima korban.
Saat menyusun klaim Anda untuk cedera pribadi, melibatkan pengacara di awal proses itu penting untuk membantu memastikan Anda meminta jumlah penuh kompensasi yang harus Anda bayar.
Strategi Pengelolaan Deductible TPL untuk Asuransi Konstruksi yang Optimal
Mengingat kompleksitas klaim TPL, pengelolaan risiko sendiri (yang hanya berlaku untuk kerusakan properti) adalah strategi kunci dalam asuransi proyek konstruksi.
Peran Broker Asuransi dalam Negosiasi Risiko Sendiri
Cara terbaik untuk mendapatkan jaminan asuransi CAR/TPL adalah dengan menggunakan jasa broker asuransi atau pialang asuransi yang berpengalaman. Broker asuransi adalah ahli asuransi yang memahami segala aspek asuransi termasuk aspek hukum, aspek teknis, dan aspek keuangan.
Broker asuransi membantu Tertanggung menentukan tingkat risiko sendiri yang paling optimal, menyeimbangkan antara penghematan premi dan cash flow saat terjadi klaim:
- Analisis Risiko Proyek: Menilai lokasi proyek konstruksi (urban vs. rural) untuk memprediksi frekuensi dan besaran klaim properti.
- Negosiasi Struktur Deductible: Mengganti deductible persentase yang tidak terprediksi dengan deductible tetap untuk klaim kerusakan properti, memberikan kepastian biaya kepada kontraktor.
- Verifikasi Nol Deductible Cedera: Memastikan bahwa wording polis secara eksplisit menegaskan tidak adanya risiko sendiri untuk cedera, cacat, dan meninggal dunia, sejalan dengan praktik terbaik asuransi konstruksi.
Pentingnya Risiko Sendiri sebagai Alat Kontrol Risiko
Meskipun risiko sendiri adalah biaya, ia mendorong kontraktor untuk mengimplementasikan kontrol risiko di lapangan yang lebih baik (misalnya, pengamanan perimeter, kontrol debu/getaran), karena mereka harus menanggung sendiri kerugian kecil yang sering terjadi. Ini meningkatkan kualitas manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan.
Kesimpulan
Pengecualian II – 1 (The deductible stated) dalam polis asuransi proyek konstruksi CAR/EAR/TPL adalah mekanisme penting yang menyeimbangkan biaya dan transfer risiko. Risiko sendiri diberlakukan pada kerusakan harta benda pihak ketiga, sementara sengaja dihilangkan (nol) untuk klaim cedera pribadi karena potensi kerugiannya yang eksponensial.
Memahami pemisahan deductible ini adalah kunci untuk mengelola finansial proyek konstruksi Anda. Keputusan tentang besaran risiko sendiri harus didasarkan pada analisis data risiko, bukan sekadar penghematan premi awal.
Salah satu kelebihan broker asuransi adalah mereka juga sekaligus bertindak sebagai Advokat asuransi di dalam proses penyelesaian klaim. Dengan ilmu, pengalaman, jaringan yang luas di kalangan industri perasuransian sangat membantu di dalam mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian klaim asuransi konstruksi.
Untuk semua keperluan asuransi Anda, hubungi broker asuransi yang berpengalaman sekarang juga. Pastikan polis CAR/EAR/TPL Anda memiliki risiko sendiri yang optimal dan terstruktur untuk melindungi proyek konstruksi Anda dari kerugian finansial yang tak terduga.
Source:
https://www.anapolweiss.com/personal-injury-settlements-guide/