Bedah Polis Asuransi Siber Bagian 60 – Control Defence
Dalam seri Bedah Polis Asuransi Siber ini, kita sudah membahas berbagai klausul penting yang terdapat di dalam polis Cyber Insurance. Kali ini, kita akan masuk ke bagian yang sangat krusial dalam proses klaim, yaitu Control of Defence atau Pengendalian Pertahanan.
Klausul ini menjadi salah satu poin yang sering membingungkan bagi tertanggung karena menyangkut siapa yang memiliki kendali dalam menangani pembelaan hukum ketika terjadi klaim atau investigasi privasi. Dalam kasus siber, proses hukum bisa sangat kompleks melibatkan ahli forensik digital, pengacara siber, konsultan komunikasi krisis, bahkan lembaga pemerintah.
Di sinilah pentingnya memahami pasal Control of Defence. Sebab, ia menentukan apakah pihak tertanggung memiliki kendali penuh atas strategi pembelaan, atau justru perusahaan asuransi yang mengambil alih.
Sebagai broker asuransi profesional dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, L&G Insurance Broker ingin membantu Anda memahami isi polis secara utuh. Banyak pemegang polis tidak menyadari bahwa klausul seperti ini dapat menentukan arah penyelesaian klaim apakah berjalan cepat dan efisien, atau justru berlarut-larut dan merugikan reputasi bisnis.
Original Wordings
Control of defence
Defence arrangements
We have the right, but not the obligation, to take control of and conduct in your name, the investigation, settlement or defence of any claim or privacy investigation. If we think it necessary, we will appoint an adjuster, solicitor or any other appropriate person to deal with the claim or privacy investigation. Proceedings will only be defended if there is a reasonable prospect of success and taking into account the commercial considerations of the costs of defence.
We will not pay any defence costs, privacy investigation costs, privacy forensic costs or credit monitoring costs for any part of any claim or privacy investigation not covered by this section.
Terjemahan Bebas
Kontrol pertahanan
Pengaturan pertahanan
Kami memiliki hak, tetapi bukan kewajiban, untuk mengendalikan dan melakukan atas nama Anda, penyelidikan, penyelesaian atau pembelaan atas klaim atau investigasi privasi apa pun. Jika kami pikir perlu, kami akan menunjuk adjuster, pengacara atau orang lain yang sesuai untuk menangani klaim atau investigasi privasi. Proses hanya akan dipertahankan jika ada prospek keberhasilan yang masuk akal dan dengan mempertimbangkan pertimbangan komersial dari biaya pertahanan.
Kami tidak akan membayar biaya pertahanan, biaya investigasi privasi, biaya forensik privasi atau biaya pemantauan kredit untuk setiap bagian dari klaim atau investigasi privasi yang tidak tercakup oleh bagian ini.
Penjelasan Tambahan
1. Makna “Right but not Obligation” dalam Polis
Kalimat “We have the right, but not the obligation” menegaskan bahwa perusahaan asuransi berhak mengambil alih proses pembelaan hukum, namun tidak selalu wajib melakukannya.
Artinya, keputusan akhir tetap berada di tangan penanggung (asuransi), tergantung pada:
- Seberapa besar potensi klaim yang harus dibayarkan
- Seberapa kuat bukti dan kemungkinan menang di pengadilan
- Pertimbangan biaya pertahanan dibanding manfaat komersialnya
Dalam konteks asuransi siber, ini bisa berarti perusahaan asuransi hanya akan turun tangan jika risiko finansialnya besar dan ada peluang klaim yang signifikan.
Contohnya: jika terjadi pelanggaran data pelanggan besar-besaran yang berpotensi menimbulkan tuntutan hukum massal, maka perusahaan asuransi akan langsung mengambil alih pembelaan hukum untuk meminimalkan kerugian.
2. Kendali Atas Proses Pembelaan
Klausul ini juga menjelaskan bahwa asuransi dapat bertindak atas nama tertanggung dalam proses penyelidikan atau pembelaan (conduct in your name).
Artinya, walaupun secara formal nama perusahaan Anda yang tercantum dalam gugatan, semua strategi dan keputusan hukum bisa dikendalikan oleh pihak asuransi.
Hal ini penting karena:
- Asuransi memiliki jaringan profesional hukum dan forensik yang berpengalaman menangani kasus serupa.
- Proses bisa berjalan lebih efisien karena perusahaan asuransi bertindak cepat dan terkoordinasi.
- Namun, di sisi lain, perusahaan kehilangan sebagian kontrol dalam pengambilan keputusan strategis, misalnya apakah akan melawan di pengadilan atau menyelesaikan secara damai (settlement).
Oleh karena itu, sangat penting bagi tertanggung untuk berkomunikasi intensif dengan broker asuransi agar tetap memahami arah strategi yang dijalankan oleh pihak asuransi.
3. Penunjukan Pihak Ketiga
Polis menyebut bahwa perusahaan asuransi akan menunjuk “adjuster, solicitor, or any other appropriate person” jika diperlukan.
Mereka inilah yang akan menangani penyelidikan dan proses hukum.
Penjelasan singkat:
- Adjuster: pihak yang menilai kerugian dan menentukan nilai klaim yang layak.
- Solicitor (Pengacara): bertanggung jawab dalam pembelaan hukum.
- Other appropriate person: bisa berupa ahli forensik siber, konsultan keamanan data, atau analis risiko.
Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya proses klaim dalam asuransi siber — tidak hanya soal uang ganti rugi, tetapi juga analisis teknis dan hukum yang mendalam.
4. “Reasonable Prospect of Success”
Bagian penting lainnya adalah frasa “Proceedings will only be defended if there is a reasonable prospect of success” — artinya, perusahaan asuransi hanya akan membela kasus yang dianggap punya peluang menang yang wajar.
Dalam konteks bisnis, keputusan ini bersifat ekonomis. Jika biaya hukum diperkirakan lebih besar dari potensi kerugian, asuransi mungkin akan mendorong penyelesaian damai.
Dengan kata lain, mereka akan menilai antara manfaat bisnis dan biaya litigasi (commercial considerations).
Sebagai contoh, jika klaim dari pihak ketiga hanya bernilai kecil namun biaya pengacara bisa mencapai miliaran rupiah, maka lebih efisien untuk melakukan settlement cepat dibanding berdebat di pengadilan.
5. Biaya yang Tidak Ditanggung
Klausul terakhir menegaskan bahwa perusahaan asuransi tidak akan membayar biaya pertahanan atau investigasi untuk bagian klaim yang tidak tercakup dalam polis.
Ini sangat penting dipahami — banyak perusahaan mengira bahwa semua biaya hukum otomatis ditanggung, padahal hanya yang relevan dengan risiko yang dijamin dalam polis.
Misalnya:
- Jika serangan siber ternyata disebabkan oleh kelalaian internal (misalnya pegawai membocorkan data secara sengaja), maka biaya pembelaan mungkin tidak ditanggung.
- Jika penyelidikan privasi dilakukan oleh lembaga yang tidak berwenang atau di luar yurisdiksi polis, maka biayanya juga bisa ditolak.
6. Contoh Kasus Nyata
Bayangkan sebuah perusahaan e-commerce di Indonesia mengalami kebocoran data 50.000 pelanggan akibat serangan ransomware. Pemerintah dan pelanggan mengajukan tuntutan hukum karena dianggap lalai menjaga keamanan data.
Dalam situasi ini:
- Perusahaan asuransi akan menilai skala risiko dan kemungkinan tanggung jawab hukum.
- Jika klaim berpotensi besar dan ada peluang menang, mereka akan menunjuk pengacara siber serta ahli forensik untuk membela perusahaan.
- Namun, jika terbukti bahwa kebocoran terjadi karena pelanggaran prosedur keamanan internal yang disengaja, maka pembelaan tidak akan ditanggung.
Klausul Control of Defence akan menjadi dasar hukum utama dalam menentukan siapa yang berhak mengontrol proses tersebut.
7. Kaitan dengan Prinsip Utama Asuransi Siber
Klausul ini erat kaitannya dengan dua prinsip penting dalam asuransi:
- Duty to Cooperate (Kewajiban Bekerja Sama)
Tertanggung wajib bekerja sama dengan penanggung dalam proses penyelidikan dan pembelaan. - Duty to Mitigate Loss (Kewajiban Mengurangi Kerugian)
Tertanggung harus mengambil langkah-langkah wajar untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Jika tertanggung gagal mematuhi prinsip-prinsip ini, perusahaan asuransi bisa menolak klaim atau menurunkan nilai ganti rugi.
8. Peran Broker Asuransi dalam Proses Pertahanan Hukum
Sebagai pihak yang berdiri di sisi tertanggung, broker asuransi memiliki peran penting dalam memastikan kepentingan Anda terlindungi.
L&G Insurance Broker, misalnya, akan:
- Menjelaskan dengan rinci hak dan kewajiban Anda berdasarkan klausul ini.
- Menjadi penghubung antara Anda dan perusahaan asuransi dalam menentukan strategi pembelaan terbaik.
- Membantu menegosiasikan pemilihan law firm atau forensic expert agar sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
- Memastikan biaya yang relevan benar-benar diklaim dan dibayar oleh asuransi.
Dengan bimbingan broker, Anda tidak akan kehilangan kendali sepenuhnya dalam proses hukum, meski perusahaan asuransi mengambil alih control of defence.
9. Kesimpulan
Klausul Control of Defence bukan sekadar formalitas hukum — ia menentukan bagaimana klaim besar seperti kebocoran data, serangan ransomware, atau tuntutan privasi akan ditangani.
Pahami bahwa:
- Asuransi berhak tetapi tidak wajib mengambil alih pertahanan.
- Mereka hanya akan membela kasus dengan peluang menang yang realistis.
- Biaya hukum di luar cakupan polis tidak akan dibayar.
Oleh sebab itu, pemahaman menyeluruh atas klausul ini sangat penting sebelum menandatangani polis Asuransi Siber.
Dan untuk memahami seluruh isi polis dengan benar, Anda membutuhkan pendamping yang kompeten.
Bagaimana Cara Mendapatkan Asuransi Siber / Cyber Insurance?
Asuransi Siber adalah produk baru dan kompleks tidak semua perusahaan asuransi di Indonesia memilikinya. Banyak pemilik bisnis belum memahami luas jaminannya, padahal risiko digital kini menjadi ancaman utama di semua sektor.
Untuk mendapatkan perlindungan yang tepat, Anda memerlukan bimbingan dari broker asuransi profesional.
L&G Insurance Broker adalah broker asuransi terkemuka di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun melayani perusahaan nasional dan multinasional.
Kami siap membantu Anda:
- Menilai risiko siber yang mungkin dihadapi bisnis Anda
- Membandingkan berbagai produk Asuransi Cyber dari perusahaan terbaik dunia
- Mendampingi proses klaim dan pertahanan hukum bila terjadi insiden
Konsultasikan kebutuhan asuransi Anda secara gratis melalui WhatsApp di 08118507773 atau kirim email ke halo@lngrisk.co.id
Source: