
Apa Perbedaan Loss Assessors vs Loss Adjusters?
Dunia asuransi dipenuhi dengan berbagai istilah teknis yang bisa membingungkan pemegang polis. Beberapa istilah bahkan terdengar mirip sehingga menimbulkan pemahaman yang salah. Salah satu istilah yang paling sering menimbulkan kebingungan adalah loss assessor dan loss adjuster.
Kami sering menerima pertanyaan dari pemegang polis yang mengatakan mereka memerlukan loss adjuster, padahal yang sebenarnya mereka butuhkan adalah loss assessor. Kesalahpahaman ini bisa membawa konsekuensi serius, terutama ketika berhubungan dengan proses klaim asuransi yang nilainya bisa mencapai miliaran rupiah.
Mengapa hal ini penting? Karena jika Anda salah memahami fungsi keduanya, proses klaim bisa berjalan tidak sesuai harapan. Dalam banyak kasus, pemegang polis akhirnya menerima pembayaran yang jauh di bawah nilai kerugian yang sesungguhnya karena mereka tidak mengetahui siapa yang seharusnya mendampingi mereka dalam proses klaim.
Secara sederhana, loss adjuster (pengatur kerugian) bekerja untuk perusahaan asuransi, sedangkan loss assessor (penilai kerugian) bekerja untuk pemegang polis (nasabah). Artinya, loss adjuster akan memandang klaim Anda dari sisi perusahaan asuransi dan berupaya melindungi kepentingan mereka, sedangkan loss assessor akan sepenuhnya fokus membela kepentingan Anda sebagai pemegang polis.
Lantas, apa sebenarnya yang mereka lakukan? Mengapa pemahaman ini penting? Mari kita bahas secara mendalam.
Loss Adjuster
Perusahaan asuransi memiliki kewajiban membayar klaim sesuai dengan ketentuan polis. Namun, ketika klaim yang diajukan bernilai besar atau bersifat kompleks, perusahaan asuransi akan melakukan penyelidikan lebih dalam untuk memastikan klaim tersebut valid. Pada tahap inilah mereka menunjuk loss adjuster.
Loss adjuster adalah spesialis klaim yang ditunjuk dan dibayar oleh perusahaan asuransi untuk menyelidiki penyebab kerugian, mengukur kerusakan, dan memberikan rekomendasi apakah klaim yang diajukan pemegang polis layak dibayar atau tidak. Kehadiran loss adjuster di lapangan biasanya menjadi tanda bahwa klaim Anda sedang diawasi ketat dan akan diperiksa dengan mendetail.
Mereka umumnya memiliki latar belakang teknis di bidang teknik sipil, investigasi kebakaran, atau industri yang relevan dengan jenis kerugian yang terjadi. Loss adjuster juga sering memiliki jaringan ahli seperti penyelidik forensik, insinyur, atau konsultan hukum yang membantu mereka menguatkan laporan kepada perusahaan asuransi.
Tugas Loss Adjuster
Loss adjuster memiliki tanggung jawab yang cukup luas. Mereka akan memeriksa seluruh aspek yang berhubungan dengan klaim yang diajukan, di antaranya:
- Menyelidiki penyebab kerugian. Mereka akan menganalisis bagaimana kerugian itu bisa terjadi. Apakah kerugian yang dialami pemegang polis memang disebabkan oleh risiko yang dijamin dalam polis, atau ada faktor-faktor lain yang dikecualikan?
- Mengunjungi lokasi kerugian. Mereka akan turun langsung ke lokasi untuk mengamati kerusakan, memeriksa situasi di lapangan, serta mendokumentasikan bukti fisik yang ada. Dalam proses ini, setiap detail di lokasi akan diperhatikan, termasuk kondisi fasilitas keamanan dan pemeliharaan aset.
- Mengumpulkan bukti pendukung. Bukti-bukti seperti foto, dokumen, catatan pemeliharaan aset, hingga keterangan saksi akan mereka kumpulkan untuk memperkuat laporan investigasi. Dalam beberapa kasus, mereka juga bisa meminta data tambahan dari pihak ketiga seperti kepolisian atau pemadam kebakaran.
- Memberikan rekomendasi kepada perusahaan asuransi. Setelah semua bukti terkumpul, loss adjuster akan menyusun laporan lengkap yang memuat analisis apakah klaim dapat dibayarkan, ditolak, atau hanya dibayar sebagian.
Mengapa Loss Adjuster Bisa Merugikan Pemegang Polis?
Hal penting yang perlu diingat adalah loss adjuster dibayar oleh perusahaan asuransi. Secara logis, mereka tentu lebih condong untuk melindungi kepentingan pihak yang membayar mereka.
Dalam praktiknya, loss adjuster sering kali merekomendasikan nilai pembayaran klaim yang lebih rendah dari nilai kerugian yang sebenarnya. Mereka bisa saja menemukan “celah” atau ketidaksesuaian dalam dokumen klaim untuk memperkuat posisi perusahaan asuransi. Dalam beberapa kasus, loss adjuster bahkan bekerja sama dengan penyelidik swasta atau ahli forensik untuk mencari bukti tambahan yang bisa melemahkan klaim Anda.
Bagi pemegang polis yang tidak memahami ketentuan polis atau tidak memiliki pendamping profesional, menghadapi loss adjuster bisa menjadi tantangan besar. Sering kali pemegang polis merasa diinterogasi atau ditekan untuk menerima nilai klaim yang lebih kecil dari kerugian yang sesungguhnya.
Contoh Kasus Loss Adjuster
Bayangkan sebuah pabrik yang mengalami kebakaran besar. Pemilik pabrik kemudian mengajukan klaim asuransi senilai Rp 20 miliar. Perusahaan asuransi menunjuk loss adjuster untuk menyelidiki. Setelah memeriksa lokasi, loss adjuster menemukan bahwa sebagian alat pemadam api sudah kadaluarsa dan tidak berfungsi dengan baik. Dengan alasan ini, mereka merekomendasikan perusahaan asuransi untuk memangkas pembayaran klaim hingga 40%.
Dalam situasi seperti ini, pemegang polis berada pada posisi yang lemah jika tidak memiliki pendampingan dari ahli yang berpihak pada mereka. Loss adjuster tidak akan membantu Anda mengajukan keberatan atau mencari cara agar nilai klaim dibayar penuh.
Kapan Pemegang Polis Harus Waspada?
Jika Anda menerima surat dari perusahaan asuransi yang menyatakan bahwa loss adjuster akan datang, itu berarti klaim Anda akan diperiksa secara mendetail. Anda perlu mempersiapkan seluruh dokumen, bukti, dan argumen dengan sangat hati-hati.
👉 Jangan hadapi loss adjuster sendirian. Hubungi L&G Insurance Broker sekarang di WhatsApp 0811-8507-773 untuk mendapatkan pendampingan ahli dalam menghadapi proses klaim yang kompleks.
Loss Assessor
Berbeda dengan loss adjuster, loss assessor adalah pihak yang ditunjuk oleh pemegang polis. Mereka bekerja sepenuhnya untuk membela kepentingan Anda sebagai pemegang polis. Tugas utama loss assessor adalah memastikan klaim Anda diproses dengan benar, nilai kerugian dihitung secara akurat, dan Anda mendapatkan pembayaran maksimal sesuai ketentuan polis.
Loss assessor dapat membantu Anda dalam berbagai jenis klaim, mulai dari kebakaran, banjir, pencurian besar, badai, hingga kerusakan properti yang kompleks. Kehadiran mereka akan membuat proses klaim berjalan lebih terstruktur dan meminimalkan risiko klaim ditolak atau dibayar terlalu rendah.
Selain memiliki pemahaman mendalam tentang polis asuransi, loss assessor juga terbiasa bernegosiasi dengan loss adjuster dan perusahaan asuransi. Mereka tahu bagaimana menyusun argumen yang kuat agar klaim Anda tidak direduksi secara sepihak.
Peran Loss Assessor
- Mengelola seluruh proses klaim. Mereka akan mendampingi Anda dari awal proses, mulai dari mengumpulkan dokumen, mengajukan klaim, hingga menyelesaikan negosiasi dengan perusahaan asuransi.
- Mengukur nilai kerugian dengan tepat. Banyak pemegang polis yang tidak tahu cara menghitung kerugian dengan benar. Loss assessor memiliki keahlian untuk memastikan jumlah yang Anda klaim sesuai dengan kerugian riil yang dialami.
- Mendampingi Anda saat berhadapan dengan loss adjuster. Ketika loss adjuster datang ke lokasi, loss assessor akan memastikan posisi Anda tetap kuat dan klaim Anda tidak direduksi secara sepihak.
- Mengajukan keberatan jika klaim ditolak. Jika klaim Anda ditolak atau dibayar di bawah nilai yang layak, loss assessor dapat membantu menyusun keberatan dengan argumen yang solid dan data yang lengkap.
Kapan Loss Assessor Dibutuhkan?
Loss assessor sebaiknya ditunjuk sejak awal, terutama jika:
- Anda mengalami kerugian besar seperti kebakaran, banjir, atau pencurian.
- Klaim Anda sebelumnya pernah ditolak atau perusahaan asuransi mempersulit proses.
- Nilai klaim yang ditawarkan jauh di bawah ekspektasi Anda.
- Anda tidak ingin repot mengurus dokumen klaim yang rumit dan memakan waktu.
Contoh Tugas Loss Assessor
Bayangkan toko Anda kebanjiran dan seluruh stok barang rusak. Anda tidak tahu berapa total kerugian yang harus diajukan. Loss assessor akan datang dan melakukan perhitungan mendetail, memeriksa syarat polis untuk memastikan kerugian dijamin, serta menyiapkan dokumen klaim secara lengkap. Mereka juga akan mendampingi Anda dalam proses negosiasi dengan perusahaan asuransi agar Anda menerima pembayaran maksimal.
Mengapa Loss Assessor Penting?
Banyak pemegang polis baru mencari loss assessor setelah klaim mereka ditolak atau dibayar rendah. Padahal, menunjuk loss assessor sejak awal dapat membuat posisi Anda jauh lebih kuat. Jika Anda baru menunjuk loss assessor setelah loss adjuster mengeluarkan laporan, akan sangat sulit untuk membantah keputusan yang sudah dibuat.
👉 Jangan tunggu klaim Anda bermasalah. Hubungi L&G Insurance Broker di WhatsApp 0811-8507-773 segera setelah terjadi kerugian agar proses klaim Anda berjalan lancar dan hasilnya optimal.
Apa yang Terjadi Jika Tidak Menggunakan Loss Assessor?
Banyak pemegang polis berpikir mereka bisa mengurus klaim sendiri. Namun kenyataannya, tanpa pemahaman mendalam tentang ketentuan polis, mereka sering kali melakukan kesalahan yang merugikan.
Kesalahan yang sering terjadi antara lain melewatkan detail penting yang sebenarnya bisa memperkuat klaim, mengajukan jumlah klaim yang terlalu kecil karena tidak tahu cara menghitung kerugian dengan benar, atau tidak mampu membantah keputusan loss adjuster karena tidak punya bukti dan argumen yang cukup kuat.
Hasilnya, klaim yang diajukan hanya dibayar sebagian kecil atau bahkan ditolak sepenuhnya. Banyak pemegang polis akhirnya menerima pembayaran yang jauh di bawah nilai kerugian sebenarnya karena tidak memiliki pendampingan yang memadai.
Perbedaan Loss Adjuster dan Loss Assessor
Loss adjuster adalah pihak yang ditunjuk oleh perusahaan asuransi. Mereka bertugas memeriksa klaim, mencari tahu penyebab kerugian, menilai kerusakan, dan memberikan rekomendasi kepada perusahaan asuransi mengenai jumlah yang pantas dibayarkan. Mereka bekerja untuk melindungi kepentingan perusahaan asuransi.
Sementara itu, loss assessor adalah pihak yang ditunjuk oleh pemegang polis. Mereka berperan membela kepentingan pemegang polis, memastikan klaim disusun dengan benar, mengukur kerugian dengan tepat, mendampingi selama investigasi loss adjuster, dan berjuang agar pembayaran klaim maksimal.
Perbedaan mendasar lainnya adalah waktu keterlibatan mereka. Loss adjuster hadir ketika perusahaan asuransi memerlukan investigasi tambahan pada klaim yang diajukan. Sedangkan loss assessor sebaiknya ditunjuk sedini mungkin oleh pemegang polis, bahkan segera setelah kerugian terjadi, agar seluruh proses klaim terkelola dengan baik.
Kesimpulan
Loss adjuster dan loss assessor memiliki peran yang sangat berbeda. Loss adjuster bekerja untuk perusahaan asuransi dengan tujuan memastikan klaim dibayar sesuai dengan ketentuan polis dan sering kali untuk menekan jumlah pembayaran. Sedangkan loss assessor bekerja untuk pemegang polis dengan tujuan memastikan Anda mendapatkan pembayaran maksimal sesuai kerugian yang dialami.
Jika Anda hanya mengandalkan loss adjuster, kemungkinan besar Anda hanya akan menerima pembayaran minimal. Sebaliknya, dengan menunjuk loss assessor sejak awal, Anda dapat memastikan klaim Anda diproses dengan benar, nilai kerugian dihitung dengan akurat, dan Anda menerima pembayaran yang sesuai dengan hak Anda.
📌 Hubungi L&G Insurance Broker sekarang melalui WhatsApp 0811-8507-773 untuk mendapatkan pendampingan klaim profesional. Kami telah berpengalaman lebih dari 30 tahun membantu pemegang polis bisnis dan industri di Indonesia mendapatkan hak klaim mereka secara maksimal.
Source : https://ligaasuransi.com/loss-assessors-vs-loss-adjusters-apa-perbedaannya/
—
MENCARI PRODUK ASURANSI? JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN HUBUNGI KAMI SEKARANG JUGA
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)
website: lngrisk.co.id/
E-mail: customer.support@lngrisk.co.id/
—