fbpx
 Tantangan di Dunia Asuransi dan Cara Menghadapinya

Tantangan di Dunia Asuransi dan Cara Menghadapinya

Industri asuransi memegang peranan penting dalam perekonomian global, karena menyediakan perlindungan finansial terhadap berbagai risiko yang dihadapi individu dan perusahaan. Namun, di tengah perannya yang krusial, industri asuransi menghadapi beragam tantangan yang kompleks. Regulasi, etika, dan tanggung jawab sosial merupakan beberapa tantangan utama yang harus dihadapi para pelaku asuransi di seluruh dunia. Untuk tetap relevan dan sukses, perusahaan asuransi dan para profesional di dalamnya harus memahami dan mampu mengatasi tantangan ini. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam industri asuransi serta cara menghadapi dan mengatasinya.

  1. Tantangan Regulasi

Regulasi yang ketat merupakan salah satu tantangan terbesar bagi industri asuransi. Industri ini sangat diatur oleh pemerintah di hampir semua negara untuk melindungi kepentingan konsumen dan menjaga stabilitas pasar keuangan. Regulasi mencakup berbagai aspek, mulai dari perlindungan konsumen hingga tata kelola perusahaan yang baik dan pengelolaan risiko.

a. Kepatuhan terhadap Regulasi yang Terus Berkembang:

Di banyak negara, regulasi asuransi terus berubah dan berkembang, terutama dalam hal perlindungan konsumen dan keamanan data. Perubahan regulasi ini dapat menyebabkan perusahaan asuransi harus terus melakukan penyesuaian terhadap operasi bisnis mereka, yang bisa jadi sangat memakan waktu dan biaya.

b. Solusi Menghadapi Tantangan Regulasi:

Cara terbaik untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan memperkuat divisi kepatuhan dan melibatkan tenaga ahli hukum yang berpengalaman. Perusahaan asuransi harus proaktif dalam memahami perubahan regulasi yang ada dan mempersiapkan diri untuk mematuhi aturan-aturan baru dengan tepat waktu. Investasi dalam teknologi compliance juga dapat membantu memonitor dan mengelola risiko terkait kepatuhan. Selain itu, penting untuk menjalin komunikasi yang baik dengan otoritas pengawas seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia, agar dapat mendapatkan panduan dan dukungan terkait kebijakan yang berlaku.

  1. Tantangan Etika

Etika dalam bisnis asuransi adalah hal yang sangat penting, karena melibatkan kepercayaan antara perusahaan asuransi dan nasabah. Tantangan terkait etika muncul ketika terjadi benturan kepentingan atau ketika praktik bisnis tidak sesuai dengan norma-norma moral dan integritas yang diharapkan.

a. Penanganan Klaim yang Transparan

Salah satu area yang paling rawan dalam etika asuransi adalah penanganan klaim. Ada anggapan umum bahwa perusahaan asuransi sering kali mencoba untuk menghindari atau menunda pembayaran klaim kepada nasabah. Praktik seperti ini dapat merusak reputasi perusahaan dan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi secara keseluruhan.

b. Solusi untuk Tantangan Etika

Perusahaan asuransi harus membangun budaya transparansi dan integritas di seluruh organisasi. Ini bisa dimulai dengan pelatihan reguler tentang kode etik dan standar profesional untuk semua karyawan. Di samping itu, perusahaan harus memastikan bahwa proses klaim dilakukan secara adil, cepat, dan transparan. Perusahaan yang menempatkan kepentingan pelanggan sebagai prioritas utama cenderung akan mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dari masyarakat, yang pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan.

  1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah aspek yang semakin penting dalam industri asuransi. Masyarakat kini lebih kritis terhadap dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan bisnis, termasuk asuransi. Perusahaan asuransi diharapkan tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

a. Tantangan Lingkungan

Industri asuransi sering kali terlibat dalam mitigasi risiko yang terkait dengan perubahan iklim, bencana alam, dan risiko lingkungan lainnya. Perusahaan asuransi harus mampu menyeimbangkan antara tanggung jawab sosial mereka dan kebutuhan untuk tetap profitabel. Di sisi lain, perusahaan asuransi juga harus berkomitmen untuk mendukung inisiatif hijau dan praktik ramah lingkungan.

b. Solusi untuk CSR

Untuk menghadapi tantangan tanggung jawab sosial, perusahaan asuransi dapat mengembangkan program CSR yang strategis dan terukur, yang sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Hal ini dapat berupa inisiatif sosial seperti pemberian edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya asuransi, bantuan kepada korban bencana alam, atau mendukung proyek-proyek lingkungan. Selain itu, perusahaan asuransi harus mulai mempertimbangkan integrasi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam operasi bisnis mereka. Dengan cara ini, perusahaan tidak hanya akan memenuhi tanggung jawab sosial mereka, tetapi juga dapat meningkatkan reputasi dan daya saing di pasar.

  1. Tantangan Teknologi dan Digitalisasi

Teknologi memainkan peran besar dalam transformasi industri asuransi. Namun, transformasi digital ini juga membawa tantangan tersendiri. Perusahaan asuransi perlu mengadopsi teknologi yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan memperbaiki pengalaman pelanggan. Namun, adopsi teknologi yang salah atau tidak tepat waktu dapat merugikan perusahaan, baik dari segi biaya maupun reputasi.

a. Keamanan Data

Dengan meningkatnya digitalisasi, ancaman terhadap keamanan data juga semakin besar. Industri asuransi sering menangani data pribadi sensitif, sehingga pelanggaran keamanan data dapat menyebabkan kerugian besar baik bagi perusahaan maupun nasabah.

b. Solusi untuk Tantangan Teknologi

Perusahaan asuransi harus berinvestasi dalam teknologi yang tepat dan mengembangkan strategi transformasi digital yang komprehensif. Penerapan insurtech, seperti penggunaan big data dan AI untuk prediksi risiko, dapat memberikan keunggulan kompetitif. Namun, perusahaan juga harus memperkuat sistem keamanan siber mereka untuk melindungi data pelanggan. Dengan teknologi yang dikelola dengan baik, perusahaan asuransi dapat meningkatkan efisiensi operasional, meminimalkan risiko, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

  1. Tantangan Kompetisi dan Inovasi Produk

Pasar asuransi semakin kompetitif, dengan banyaknya perusahaan yang bersaing untuk menawarkan produk dan layanan terbaik. Di sisi lain, pelanggan juga menjadi lebih cerdas dan menuntut layanan yang lebih baik serta produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Tantangan ini memaksa perusahaan asuransi untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk yang relevan dengan pasar.

a. Solusi untuk Inovasi Produk

Untuk bersaing di pasar yang kompetitif, perusahaan asuransi harus mengadopsi pendekatan berbasis pelanggan dalam mengembangkan produk. Ini berarti memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan serta menyesuaikan produk asuransi yang sesuai dengan profil risiko mereka. Inovasi juga diperlukan dalam hal layanan digital, seperti aplikasi mobile untuk memudahkan pelanggan dalam mengakses informasi polis dan mengajukan klaim secara online.

 

Bagaimana menghadapi tekanan pekerjaan dan mencapai keseimbangan hidup?

Industri asuransi adalah sektor yang dinamis dan menuntut, baik secara mental maupun emosional. Para profesional di bidang ini harus menangani berbagai tantangan, seperti menangani klien yang membutuhkan solusi cepat, memproses klaim yang kompleks, hingga menghadapi regulasi yang terus berubah. Semua ini bisa menghasilkan tekanan pekerjaan yang signifikan. Mencapai keseimbangan hidup (work-life balance) menjadi penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kinerja jangka panjang yang optimal.

Berikut adalah tantangan yang sering muncul di dunia asuransi terkait tekanan pekerjaan, serta beberapa strategi untuk menghadapinya agar keseimbangan hidup dapat terwujud.

  1. Tingginya Volume Kerja dan Tenggat Waktu Ketat

Salah satu tantangan terbesar di industri asuransi adalah tingginya volume pekerjaan. Profesionals harus menangani banyak tugas sekaligus, mulai dari memproses klaim hingga memastikan bahwa semua regulasi dipenuhi. Tenggat waktu yang ketat sering kali meningkatkan stres.

Cara Menghadapinya

Mengelola waktu dengan efektif menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini. Membuat prioritas tugas, membagi pekerjaan besar menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, serta menggunakan teknologi manajemen proyek dapat membantu mengurangi beban. Selain itu, penting untuk realistis dalam menentukan batas kemampuan diri dan belajar untuk mengatakan “tidak” pada pekerjaan tambahan jika beban kerja sudah penuh.

  1. Komunikasi dengan Klien yang Sulit

Menghadapi klien yang marah, frustrasi, atau tidak puas bisa menjadi sumber tekanan emosional yang besar. Kadang-kadang, klien mengharapkan solusi instan atau merasa kecewa dengan proses klaim, yang membuat komunikasi menjadi lebih rumit.

Cara Menghadapinya

Meningkatkan keterampilan komunikasi dan empati sangat penting untuk menghadapi klien yang sulit. Mendengarkan dengan penuh perhatian, menjelaskan prosedur dengan jelas, dan memastikan klien memahami situasi dapat membantu meredakan ketegangan. Selain itu, menjaga sikap profesional dan tetap tenang saat menghadapi klien yang emosional akan membantu menjaga mentalitas yang positif.

  1. Ketidakpastian Pasar dan Perubahan Regulasi

Industri asuransi sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, serta perubahan perilaku konsumen. Perubahan regulasi yang mendadak atau ketidakpastian ekonomi global dapat memengaruhi stabilitas perusahaan asuransi dan menambah tekanan pekerjaan.

Cara Menghadapinya

Menghadapi ketidakpastian, perusahaan dan individu harus selalu waspada terhadap perubahan. Menjaga diri agar tetap up-to-date dengan perkembangan industri melalui pelatihan dan seminar dapat membantu dalam menghadapi perubahan regulasi. Selain itu, penting untuk memiliki mentalitas fleksibel dan siap beradaptasi terhadap perubahan, serta mengembangkan strategi bisnis yang antisipatif.

  1. Tuntutan untuk Multitasking

Profesional di bidang asuransi sering kali diharapkan dapat menangani berbagai tanggung jawab secara bersamaan. Misalnya, seorang broker asuransi harus mampu melakukan riset pasar, bernegosiasi dengan perusahaan asuransi, serta melayani kebutuhan klien dalam satu waktu.

Cara Menghadapinya

Mengasah keterampilan multitasking memang penting, tetapi manajemen diri dan fokus juga krusial. Menggunakan alat manajemen waktu seperti daftar tugas (to-do list) dan aplikasi produktivitas dapat membantu dalam mengorganisir tugas-tugas sehari-hari. Selain itu, alokasi waktu untuk fokus penuh pada satu tugas pada satu waktu dapat mengurangi risiko burnout.

  1. Peran Tekanan dalam Keseimbangan Hidup

Tekanan pekerjaan yang tinggi dapat dengan mudah mengganggu keseimbangan hidup. Jam kerja yang panjang, ditambah dengan tuntutan untuk selalu siap sedia, bisa membuat para profesional di dunia asuransi sulit untuk memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal ini dapat memengaruhi hubungan pribadi, kesehatan fisik, serta kondisi mental.

Cara Menghadapinya

Keseimbangan hidup tidak hanya penting untuk kesehatan fisik dan mental, tetapi juga membantu dalam menjaga kinerja di tempat kerja. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan membuat batas yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Pastikan untuk memiliki waktu yang cukup untuk diri sendiri dan keluarga setelah jam kerja. Olahraga, meditasi, dan aktivitas relaksasi lainnya juga dapat membantu mengurangi stres.

Mengatur prioritas juga penting untuk menjaga keseimbangan hidup. Fokus pada hal-hal yang paling penting dan tidak merasa harus sempurna dalam setiap tugas akan membantu mengurangi tekanan. Beberapa perusahaan asuransi bahkan menyediakan program kesejahteraan karyawan yang menawarkan konseling, pelatihan manajemen stres, atau fleksibilitas kerja untuk membantu karyawan mengatasi stres dan menjaga keseimbangan hidup mereka.

  1. Perubahan Teknologi dan Otomasi

Teknologi semakin mengubah cara kerja industri asuransi, mulai dari penggunaan data analitik hingga penerapan AI dalam memproses klaim. Meskipun teknologi dapat meningkatkan efisiensi, perubahan cepat ini juga dapat menimbulkan tekanan bagi karyawan yang belum terbiasa dengan sistem baru.

Cara Menghadapinya

Alih-alih merasa terintimidasi oleh teknologi, para profesional asuransi harus melihatnya sebagai alat untuk mempercepat pekerjaan dan meningkatkan efisiensi. Pelatihan yang berkelanjutan dan kemauan untuk mempelajari keterampilan baru adalah kunci dalam menghadapi perkembangan teknologi. Dengan demikian, mereka dapat menggunakan teknologi untuk meringankan beban kerja dan mengurangi tekanan yang dirasakan.

  1. Dukungan dari Organisasi

Perusahaan asuransi yang baik harus menyediakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental dan keseimbangan hidup para karyawannya. Namun, tidak semua perusahaan memiliki program semacam itu. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi individu yang bekerja di lingkungan yang sangat menuntut.

Cara Menghadapinya

Jika perusahaan tempat bekerja belum memiliki program dukungan, inisiatif individu sangat penting. Membangun jaringan dukungan di dalam perusahaan dengan rekan kerja atau mencari mentor yang bisa memberikan nasihat tentang cara mengelola stres dapat sangat membantu. Di sisi lain, jika memungkinkan, mengusulkan program kesejahteraan karyawan kepada manajemen dapat menjadi langkah proaktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung.

  1. Mentoring dan Jaringan Profesional

Memiliki mentor yang dapat membimbing dan memberikan nasihat adalah aset berharga dalam industri asuransi yang penuh tekanan. Jaringan profesional yang luas juga bisa menjadi dukungan saat menghadapi tantangan di tempat kerja.

Cara Menghadapinya

Jaringan profesional dan mentorship dapat membantu individu dalam memahami cara terbaik mengatasi tekanan pekerjaan. Banyak organisasi asuransi memiliki program mentoring atau komunitas profesional yang bisa dijadikan tempat untuk bertukar pengalaman dan solusi. Memiliki mentor yang berpengalaman dapat memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana mencapai keseimbangan hidup di tengah tuntutan pekerjaan.

Menghadapi tekanan pekerjaan dan mencapai keseimbangan hidup dalam industri asuransi adalah tantangan yang signifikan. Namun, dengan strategi yang tepat seperti pengelolaan waktu yang baik, membangun keterampilan komunikasi yang efektif, memahami perubahan teknologi, serta menjaga kesejahteraan mental dan fisik, para profesional di bidang ini dapat mengatasi tantangan tersebut dan mempertahankan kinerja yang optimal. Dukungan dari mentor, organisasi, dan alat-alat teknologi dapat menjadi tambahan yang sangat membantu untuk memastikan bahwa para profesional di industri ini tetap dapat mencapai keseimbangan hidup yang sehat dan produktif.

 

Menavigasi Ketidakpastian Ekonomi dan Perubahan Teknologi

Industri asuransi saat ini berada di persimpangan yang kompleks, di mana ketidakpastian ekonomi global dan perkembangan teknologi yang pesat menciptakan tantangan besar. Untuk dapat terus tumbuh dan tetap relevan, perusahaan asuransi perlu menghadapi tantangan-tantangan ini dengan strategi yang tepat dan inovatif. Di bawah ini, kita akan membahas bagaimana ketidakpastian ekonomi dan perubahan teknologi memengaruhi industri asuransi serta bagaimana perusahaan dapat menghadapinya.

  1. Ketidakpastian Ekonomi Global

Ekonomi global sering kali tidak dapat diprediksi, dan industri asuransi sangat bergantung pada stabilitas ekonomi. Resesi ekonomi, inflasi, perubahan nilai tukar mata uang, serta fluktuasi harga komoditas bisa memberikan dampak besar pada pendapatan premi dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi.

Dampak pada Bisnis Asuransi

Penurunan Daya Beli Konsumen

Ketika ekonomi mengalami tekanan, baik bisnis maupun individu cenderung mengurangi pengeluaran, termasuk untuk premi asuransi. Akibatnya, banyak perusahaan asuransi menghadapi penurunan pendapatan, terutama di segmen asuransi individu.

Kenaikan Klaim

Kondisi ekonomi yang sulit juga dapat menyebabkan lonjakan klaim, misalnya dalam asuransi kesehatan atau asuransi kredit, karena banyak nasabah menghadapi kesulitan keuangan dan menggunakan polis mereka sebagai sumber dana.

Ketidakpastian di Pasar Investasi

Perusahaan asuransi, yang biasanya memiliki portofolio investasi besar, sering kali terkena dampak dari ketidakstabilan pasar keuangan. Ketika pasar mengalami penurunan, return on investment (ROI) dari investasi asuransi dapat menurun drastis, memengaruhi kemampuan mereka untuk membayar klaim dan beroperasi dengan lancar.

Cara Menghadapinya:

  • Diversifikasi Portofolio Investasi

Mengurangi risiko dengan menyebarkan investasi pada berbagai aset, sektor, dan wilayah geografis dapat membantu perusahaan asuransi mengurangi dampak ketidakstabilan ekonomi. Investasi dalam aset yang lebih stabil, seperti obligasi negara, juga dapat memberikan keamanan.

  • Pemetaan Risiko dan Manajemen Likuiditas

Perusahaan asuransi perlu memiliki strategi manajemen risiko dan likuiditas yang kuat. Ini termasuk kemampuan untuk merespons lonjakan klaim dengan likuiditas yang cukup dan memprediksi fluktuasi risiko ekonomi di masa depan.

  • Pengembangan Produk yang Fleksibel

Menghadapi ketidakpastian ekonomi, perusahaan asuransi dapat menawarkan produk yang lebih fleksibel dan terjangkau, seperti opsi pembayaran premi yang lebih ringan atau produk asuransi mikro untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

  1. Perubahan Teknologi

Teknologi telah mengubah cara industri asuransi beroperasi secara mendasar. Dari penggunaan analitik big data hingga otomatisasi proses klaim, teknologi menghadirkan kesempatan besar sekaligus tantangan baru bagi perusahaan asuransi yang masih menerapkan sistem tradisional.

Dampak Perubahan Teknologi pada Industri Asuransi:

Insurtech dan Kompetisi Baru

Munculnya perusahaan-perusahaan insurtech telah menciptakan tekanan bagi pemain tradisional di industri asuransi. Insurtech sering kali lebih gesit dalam mengadopsi teknologi baru dan menawarkan solusi yang lebih inovatif kepada konsumen, seperti pengajuan klaim otomatis, aplikasi seluler, dan produk asuransi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Big Data dan Kecerdasan Buatan (AI)

Teknologi big data dan AI memungkinkan perusahaan asuransi untuk menganalisis pola risiko dengan lebih akurat dan menilai premi secara lebih efisien. AI dapat digunakan dalam underwriting, pemrosesan klaim, dan bahkan dalam membantu nasabah memilih produk asuransi yang tepat.

Perubahan Preferensi Konsumen

Teknologi juga telah mengubah harapan konsumen terhadap perusahaan asuransi. Mereka menginginkan akses yang lebih cepat dan lebih mudah ke produk asuransi melalui platform digital. Pengalaman pengguna yang buruk atau lambat dapat membuat mereka berpindah ke kompetitor yang menawarkan layanan lebih modern.

Cara Menghadapinya:

  • Adopsi Teknologi Digital

Perusahaan asuransi tradisional perlu berinvestasi dalam teknologi digital, mulai dari aplikasi seluler hingga platform manajemen polis yang mudah digunakan. Teknologi seperti blockchain juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan dan transparansi dalam transaksi.

  • Kolaborasi dengan Insurtech

Alih-alih melihat insurtech sebagai ancaman, perusahaan asuransi dapat menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan ini untuk meningkatkan layanan mereka. Kolaborasi ini dapat mempercepat inovasi dan memberikan akses pada teknologi yang lebih canggih tanpa harus membangun semuanya sendiri.

  • Penggunaan Big Data dan AI

Perusahaan asuransi harus memanfaatkan big data untuk memberikan penawaran yang lebih personal kepada pelanggan. Dengan menganalisis data perilaku dan riwayat klaim, perusahaan dapat menciptakan produk yang lebih relevan dan mengurangi biaya operasional.

  1. Regulasi yang Terus Berubah

Selain ketidakpastian ekonomi dan perubahan teknologi, industri asuransi juga dihadapkan pada tantangan regulasi. Peraturan yang semakin ketat, terutama terkait dengan perlindungan data dan keamanan siber, memerlukan investasi tambahan dalam teknologi dan kepatuhan.

Dampak Regulasi pada Industri Asuransi:

Perlindungan Data Pribadi

Seiring dengan meningkatnya digitalisasi, perlindungan data pribadi menjadi semakin penting. Perusahaan asuransi harus memastikan bahwa data nasabah aman dari kebocoran dan penyalahgunaan, sejalan dengan regulasi seperti General Data Protection Regulation (GDPR) di Eropa dan Undang-Undang Perlindungan Data di Indonesia.

Peraturan Keuangan dan Pajak

Ketidakpastian ekonomi juga mendorong pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap perusahaan asuransi, baik dari sisi keuangan maupun operasional. Ini mencakup pengawasan terhadap likuiditas, solvabilitas, serta kewajiban perpajakan.

Cara Menghadapinya:

  • Kepatuhan yang Lebih Ketat

Perusahaan asuransi harus memiliki tim kepatuhan yang kuat untuk memastikan bahwa mereka selalu mematuhi regulasi yang ada. Ini termasuk memperkuat sistem keamanan siber dan memperbarui proses internal untuk mengikuti peraturan terbaru.

  • Investasi dalam Teknologi Keamanan

Dengan regulasi yang semakin ketat terkait keamanan data, perusahaan asuransi harus berinvestasi dalam teknologi untuk melindungi informasi nasabah dan menjaga kepercayaan publik.

Kesimpulan

Menavigasi ketidakpastian ekonomi dan perubahan teknologi di industri asuransi memerlukan pendekatan yang proaktif dan fleksibel. Perusahaan asuransi harus siap beradaptasi dengan perubahan ekonomi global yang cepat sekaligus memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan layanan. Diversifikasi, adopsi teknologi, dan kepatuhan terhadap regulasi akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan masa depan. Bagi mereka yang berhasil mengelola perubahan ini, peluang untuk berkembang akan terbuka lebar.

Halo, Saya Meli. Ada pertanyaan seputar asuransi untuk bisnis dan perusahaan Anda? Silahkan tanyakan & saya akan sangat senang menjawabnya.
TANYA MELI
Customer Support
Halo, Saya Meli. Ada pertanyaan seputar asuransi untuk bisnis dan perusahaan Anda? Silahkan tanyakan & saya akan sangat senang menjawabnya.
TANYA MELI
Customer Support

Meli

Typically replies within a day