Klausul Asuransi Property dan Industrial All Risk – Vehicle Load Clause

Perlu Anda ketahui bahwa polis  asuransi dibuat untuk berlaku secara umum dan tidak otomatis menjamin resiko-resiko yang dihadapi oleh bisnis Anda. Untuk mendapatkan jaminan yang paling pas, polis asuransi tersebut perlu dilengkapi dengan beberapa klausul tambahan (additional clause). Ada ratusan jenis klausul asuransi tambahan, tidak mudah untuk memilihnya. Cara terbaik untuk mendapatkan klausul yang paling menguntungkan  bagi Anda adalah dengan menggunakan konsultan asuransi yaitu perusahaan broker asuransi. Broker asuransi adalah ahli pialang asuransi bersertifikat yang terdaftar di Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Broker asuransi adalah wakil Anda dalam berhubungan dengan perusahaan asuransi.

 


PENJELASAN TAMBAHAN

  1. Kapasitas beban mengacu pada permintaan, tegangan, atau beban maksimum yang dapat ditempatkan pada sistem tertentu dalam kondisi normal atau yang ditentukan untuk jangka waktu yang lama. Dengan kata lain, ini mengacu pada kapasitas suatu sistem untuk terus menjalankan fungsi yang dimaksudkan saat mendukung sejumlah bobot tertentu.
  2. Dalam pengaturan pekerjaan, kapasitas beban biasanya berkaitan secara khusus dengan permintaan maksimum, tekanan, atau beban yang dapat ditempatkan dengan aman pada sistem tanpa menyebabkannya gagal.
  3. Occupational safety regulations legally obligate employers to comply with load capacity designations. For instance, a vehicle’s load capacity describes the amount of weight that it can carry safely, factoring in increases in risk that occur after a vehicle becomes overweight. The amount of weight that a crane or forklift can safely lift, that scaffolding can support, or that a vehicle can drive are all references to load capacity. The amount of impact and sustained load weight that a fall protection system must be able to withstand is also an example of load capacity.
  4. OSHA has a number of specific rules that address load capacity. For instance, the construction standards (29 CFR 1926) require all individuals who operate powered cranes to be provided with information that includes the load capacity for which the crane has been rated. In order for a system to be compliant with relevant safety requirements, the determination of load capacity must be assessed by a qualified person in accordance with specific testing guidelines described by a recognized standards body such as the American National Standards Institute (ANSI).
  5. Load-capacity safety standards emphasize that a system’s load capacity must be readily available to its users and require that it be visibly posted on or around the system. The load capacity information presented in elevators is a notable example of this requirement. Employers are expected to maintain a system so that it remains capable of withstanding the load capacity for which it was originally certified.
  6. OSHA also considers load capacity with reference to its general duty clause, which obligates employers to provide workers with a safe work environment. For instance, the general duty clause is commonly used to issue citations to employers for unsafe work practices that include the operation of equipment or vehicles that do not have their load capacity clearly labeled.

 


CATATAN PENTING

Penambahan klausul Vehicle Load Clause menerangkan bahwa  jika property tertanggung dibiarkan dimuat dalam Kendaraan atau peti kemas dalam semalam saat berada di, di atau sekitar tempat dengan ini diasuransikan, Penanggung akan mengganti kerugian Tertanggung atas kehilangan atau kerusakan Properti tersebut yang disebabkan oleh kebakaran atau bahaya lain yang diasuransikan dengan ini. , dengan ketentuan selalu bahwa Tanggung Jawab Penanggung tidak melebihi nilai pertanggungan Properti menurut Polis.

 


TUGAS BROKER ASURANSI UNTUK ASURANSI PROPERTY DAN INDUSTRIAL ALL RISKS

Resiko yang dihadapi oleh pemilik dan pengelola property seperti gedung perkantoran, mall, surpermarket, hotel dan  juga semua jenis pabrik dan kawasan industri dan sarana umum lainnya sangat kompleks. Banyak resiko yang datang dari luar dan dari dalam. Untuk mengatasi resiko tersebut salah caranya adalah dengan memindahkan resiko tersebut kepada perusahaan asuransi.

Tapi sayangnya untuk mendapatkan jaminan asuransi yang terbaik tidak semua orang bisa. Diperlukan ilmu, pengetahuan dan pengalaman khusus di bidang asuransi. Sebagai solusinya adalah dengan menggunakan jasa broker asuransi.

Khusus untuk industri property, industrial dan sarana umum lainnya, tugas broker asuransi meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Mempelajari jenis okupasi dan operasional dari tertanggung
  2. Mengumpulkan informasi dasar tentang aspek resiko yang bisa terjadi
  3. Mengadakan survey resiko jika diperlukan
  4. Membuat program asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda termasuk tambahan klausul yang cocok
  5. Menegosiasikan kepada beberapa perusahaan asuransi yang mampu untuk memberikan jaminan yang maksimal dengan premi yang paling kompetitif
  6. Mengurus administrasi penerbitan polis dan membantu pembayaran premi asuransi
  7. Membantu penyelesaian klaim jika terjadi
  8. Memberikan informasi pengenai kondisi industri perasuransian

Jenis asuransi lain yang dibutuhkan untuk pengelola dan pemilik property dan industrial adalah sebagai sebagai berikut:

  1. Third Party Liability Insurance
  2. Machinery Breakdown Insurance
  3. Personal Accident Insurance
  4. Health Insurance
  5. Marine Cargo Insurance
  6. Motor Vehicle insurance
  7. Money insurance

Untuk keperluan semua asuransi, hubungi broker asuransi andalan anda sekarang juga!