Pemogokan adalah aksi protes yang dilakukan oleh sekelompok pekerja, melibatkan minimal 12 (dua belas) pekerja atau setidaknya separuh dari total pekerja (jika pekerja total kurang dari dua puluh empat orang). Dalam pemogokan, para pekerja menolak untuk bekerja sebagaimana biasanya dengan tujuan memaksa majikan untuk memenuhi tuntutan atau untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap peraturan atau persyaratan kerja yang diterapkan oleh majikan.

Tindakan pemogokan muncul sebagai respons terhadap ketidaksetujuan terhadap kebijakan perusahaan atau kondisi kerja yang dianggap tidak adil oleh pekerja. Dalam hal ini, pemogokan menjadi alat untuk menyuarakan aspirasi dan menekankan pentingnya pemenuhan tuntutan pekerja.

Penting untuk dicatat bahwa pemogokan adalah tindakan kolektif, menandai solidaritas di antara pekerja dalam mendesak perubahan. Dengan melibatkan sejumlah besar pekerja, pemogokan dapat memiliki dampak signifikan terhadap operasional perusahaan dan menempatkan tekanan pada majikan untuk berunding dan mencari solusi.

Penyelesaian pemogokan biasanya melibatkan proses negosiasi antara perwakilan pekerja dan majikan untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak. Pemahaman mendalam terhadap masalah yang menyebabkan pemogokan dapat membantu mencegah terulangnya tindakan serupa di masa depan.