Di Balik Pertumbuhan Premi 2025: Catatan Broker tentang Realita Bisnis Asuransi Indonesia
Silakan konsultasikan kebutuhan asuransi anda bersama kami
Rekan-rekan pembaca, tertanggung, penanggung, broker, dan loss adjuster, menjelang berakhirnya tahun 2025 kami kembali mengajak Anda meninjau kinerja industri asuransi Indonesia, kali ini dari sudut pandang pertumbuhan pendapatan dan realita bisnis di lapangan. Tahun ini mengajarkan bahwa angka premi tidak selalu mencerminkan kemudahan pasar. Untuk merekam pembelajaran tersebut, kami menyusun lima artikel reflektif, dan artikel kedua ini menjadi bagian penting dari rangkaian tersebut. Ikuti seluruh artikelnya dan bagikan kepada rekan-rekan Anda.
Di banyak laporan industri, tahun 2025 ditutup dengan satu kalimat yang terdengar optimistis: pendapatan premi asuransi Indonesia masih tumbuh. Angka-angka tersebut kerap menjadi headline—memberi kesan bahwa industri bergerak ke arah yang benar. Namun dari sudut pandang Broker, angka premi hanyalah permukaan. Di bawahnya, terdapat cerita yang jauh lebih kompleks tentang selektivitas risiko, perubahan perilaku pasar, dan pendewasaan cara berbisnis asuransi.
Sebagai broker yang setiap hari berada di antara klien dan penanggung, kami melihat langsung bahwa pertumbuhan premi di 2025 tidak bisa disamakan dengan pertumbuhan di tahun-tahun agresif sebelumnya. Ini bukan pertumbuhan yang didorong oleh euforia, melainkan oleh kehati-hatian.
Sepanjang 2025, banyak klien L&G datang dengan asumsi sederhana: karena bisnis mereka masih berjalan dan nilai aset meningkat, maka asuransi seharusnya mudah diperpanjang. Kenyataannya, pasar tidak lagi bekerja sesederhana itu.
Ya, premi tumbuh. Namun setiap pertumbuhan menuntut justifikasi yang lebih kuat. Underwriter meminta data lebih detail, loss history lebih transparan, dan bukti nyata perbaikan manajemen risiko. Proses renewal yang dulu bisa selesai dalam hitungan minggu, kini sering memerlukan diskusi berbulan-bulan.
Dari sudut pandang broker, ini adalah perubahan struktural, bukan sekadar siklus sementara.
Jika ditarik lebih dalam, pertumbuhan premi 2025 tidak merata. Beberapa segmen masih menjadi penopang utama—terutama asuransi umum seperti properti, engineering, marine cargo, liability, dan kesehatan korporasi. Namun bahkan di segmen ini, pertumbuhan datang dengan syarat.
Klien di sektor pertambangan, energi, dan infrastruktur—yang selama ini menjadi core business Broker—merasakan langsung perubahan pendekatan pasar. Risiko dengan nilai besar masih bisa diasuransikan, tetapi struktur pertanggungannya harus realistis. Deductible meningkat, sublimit diperketat, dan klausul khusus menjadi semakin penting.
Pertumbuhan premi tidak lagi berbicara soal berapa besar, tetapi seberapa berkualitas.
Salah satu fenomena paling menarik di 2025 adalah menurunnya daya tarik kompetisi harga ekstrem. Pasar seolah sepakat bahwa perang harga hanya akan menciptakan masalah di kemudian hari—terutama saat klaim terjadi.
Di Broker, kami semakin sering berdiskusi dengan klien tentang risiko dari premi yang terlalu murah. Banyak dari mereka mulai memahami bahwa harga rendah sering kali datang dengan konsekuensi: wording yang lemah, klaim yang sulit, atau kapasitas yang rapuh.
Perubahan cara pandang ini tidak terjadi secara instan. Ia tumbuh dari pengalaman—terutama pengalaman klaim di tahun-tahun sebelumnya.
Dari sisi perusahaan asuransi, 2025 adalah tahun penguatan disiplin underwriting. Fokus tidak lagi pada mengejar premi, tetapi menjaga loss ratio dan solvabilitas. Dampaknya jelas terasa di lapangan.
Sebagai broker, kami sering berada dalam posisi harus menjelaskan kepada klien mengapa struktur lama tidak lagi bisa diterima. Ini bukan percakapan yang mudah, tetapi perlu dilakukan secara jujur dan profesional.
Di sinilah filosofi kerja L&G menjadi relevan: broker tidak boleh menjanjikan sesuatu yang tidak realistis hanya demi menutup transaksi. Pendapatan yang sehat harus dibangun di atas fondasi risiko yang dipahami bersama.
Tahun 2025 mempertegas bahwa broker memiliki peran strategis dalam menjaga kualitas pendapatan industri. Broker bukan hanya membawa bisnis ke perusahaan asuransi, tetapi juga berfungsi sebagai filter risiko.
Di Broker, kami semakin menekankan pentingnya underwriting information yang lengkap dan akurat. Kami membantu klien menyiapkan data, menjelaskan konteks bisnis, dan menyampaikan upaya mitigasi risiko yang telah dilakukan. Pendekatan ini tidak hanya membantu proses placement, tetapi juga membangun kepercayaan jangka panjang dengan penanggung.
Pendapatan yang diperoleh dari proses seperti ini mungkin tidak selalu besar di awal, tetapi jauh lebih berkelanjutan.
Salah satu perubahan paling positif di 2025 adalah meningkatnya kedewasaan klien dalam memandang asuransi. Banyak klien L&G mulai melihat asuransi sebagai bagian dari strategi bisnis, bukan sekadar kewajiban kontraktual.
Diskusi dengan manajemen tidak lagi berhenti pada premi tahunan, tetapi mencakup skenario risiko, dampak finansial, dan kesiapan perusahaan menghadapi kejadian besar. Dalam konteks ini, pertumbuhan premi menjadi hasil dari kesadaran, bukan paksaan.
Ini adalah jenis pertumbuhan yang menurut kami paling sehat.
Industri asuransi Indonesia tidak kekurangan pelajaran tentang risiko mengejar pendapatan tanpa kontrol. Tahun 2025 menjadi pengingat bahwa premi besar tanpa disiplin underwriting hanya menunda masalah.
Sebagai broker, kami melihat bahwa portofolio yang “terlihat bagus” di atas kertas bisa menjadi beban berat ketika klaim besar terjadi. Oleh karena itu, konsolidasi yang terjadi di 2025—termasuk penyesuaian target dan fokus bisnis—perlu dilihat sebagai langkah korektif.
Pendapatan yang baik adalah pendapatan yang bisa dipertanggungjawabkan saat klaim datang.
Di tengah pembahasan pendapatan, teknologi sering disebut sebagai solusi. Digitalisasi, AI, dan sistem otomatis memang membantu efisiensi. Namun dari pengalaman Broker, teknologi hanya alat.
Keputusan underwriting yang baik tetap membutuhkan pemahaman konteks, pengalaman lapangan, dan komunikasi yang jujur. Sistem bisa menghitung probabilitas, tetapi tidak selalu memahami kompleksitas operasional klien.
Pendapatan yang sehat lahir dari kombinasi teknologi dan penilaian profesional.
Menjelang akhir 2025, satu hal menjadi semakin jelas: industri asuransi Indonesia sedang bergeser dari paradigma pertumbuhan ke paradigma keberlanjutan. Angka premi tetap penting, tetapi tidak lagi menjadi satu-satunya indikator keberhasilan.
Bagi Broker, ini adalah arah yang tepat. Kami percaya bahwa peran broker di 2026 akan semakin strategis—mendampingi klien membangun perlindungan yang realistis, membantu perusahaan asuransi menjaga kualitas portofolio, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Jika artikel pertama berbicara tentang konsolidasi industri, maka artikel kedua ini menegaskan satu hal penting: pertumbuhan premi hanya bermakna jika dibangun di atas pemahaman risiko yang benar.
Tahun 2026 menanti dengan tantangan baru. Namun dengan pelajaran dari 2025, industri asuransi Indonesia memiliki peluang untuk tumbuh dengan cara yang lebih dewasa, sehat, dan berkelanjutan.
—
JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: halo@lngrisk.co.id
—
Connect With Us