L&G Risk Registered by Otoritas Jasa Keuangan KEP-667/KM.10/2012

Ingin Perlindungan Terbaik untuk Proyek atau Bisnis Anda?

Tinggalkan pesan Anda, kami akan membantu menyiapkan solusi yang tepat.
Atau silakan kirimkan ke email : halo@lngrisk.co.id

    OJK Registered KEP-667/KM.10/2012
    Ingin Perlindungan Terbaik untuk Proyek atau Bisnis Anda?
    Tinggalkan pesan Anda, kami akan membantu menyiapkan solusi yang tepat.

    Asuransi Properti

    Silakan konsultasikan kebutuhan asuransi anda bersama kami

    previous

    Dari Viral ke Fatal

    Beberapa waktu lalu, Restoran Dapoer Langit (nama samaran) yang berlokasi di kawasan kuliner The Breeze BSD sempat viral di media sosial karena suasana rooftop-nya yang romantis dan menu nusantara modernnya. Namun di awal musim hujan, viral yang sama sekali tak diinginkan justru terjadi: video pengunjung panik karena air masuk ke area makan tersebar di TikTok dan Instagram.

    Dalam hitungan menit, air dari selokan belakang meluap, menutupi sebagian lantai restoran.
    Perabot kayu jati, sistem kelistrikan bawah meja, dan kulkas pendingin bahan makanan rusak total.
    Kerugian ditaksir mencapai Rp380 juta.

    Pemilik restoran, Bu Rani, segera melapor ke perusahaan asuransi karena merasa sudah menanggung risiko “bencana air”.
    Namun dua minggu kemudian, ia menerima jawaban yang mengejutkan:

    “Maaf, polis Bapak/Ibu tidak mencakup kerusakan akibat air hujan atau luapan air dari selokan.”

    Dari Kecewa Jadi Bingung

    Bu Rani hampir tak percaya.

    “Tapi saya kan punya asuransi kebakaran dan banjir. Masa air masuk karena hujan deras tidak termasuk?”

    Di sinilah letak masalah yang sangat sering terjadi di bisnis restoran, hotel, dan retail di kawasan Serpong dan Alam Sutra. Klaim banjir ditolak bukan karena niat jahat perusahaan asuransi, melainkan karena definisi “banjir” dalam polis standar berbeda dengan pemahaman umum masyarakat.

    Dalam polis asuransi properti standar (PSAKBI), banjir didefinisikan sebagai:

    “Tergenangnya lokasi pertanggungan akibat naiknya permukaan air dari luar sumber air alami seperti sungai, kanal, danau, atau laut.”

    Sedangkan luapan air dari selokan, talang bocor, atau sistem drainase tersumbat, secara teknis masuk ke dalam kategori water damage (kerusakan akibat air), yang tidak dijamin kecuali ditambahkan perluasan khusus.

    Artinya, polis Bu Rani tidak salah, tetapi tidak lengkap. Dan kesalahan ini terjadi bukan karena kelalaian asuransi, melainkan karena tidak ada yang menjelaskan sejak awal perbedaan risiko yang dijamin.

    Kesalahan Umum yang Sering Terjadi

    Banyak pelaku bisnis di BSD dan Serpong — mulai dari restoran, hotel butik, hingga toko modern — mengalami kekecewaan serupa karena pola pikir “asal punya polis”. Mereka berpikir semua jenis kerugian fisik otomatis ditanggung, padahal:

    1. Polis hanya menjamin risiko yang disebutkan secara eksplisit.
      Bila “banjir” disebut, tapi “water damage” tidak, maka klaim bisa ditolak.
    2. Tidak semua agen memahami detail teknis polis.
      Banyak polis dijual lewat bank, developer, atau agen penjualan yang tidak menjelaskan perbedaan istilah teknis.
    3. Bisnis restoran memiliki risiko khas yang sering diabaikan.
      Misalnya: pipa air bocor, freezer rusak karena korsleting, atau asap dapur menyebabkan noda pada plafon.

    Dampak Finansial dan Reputasi

    Setelah kejadian itu, Restoran Dapoer Langit harus tutup sementara selama tiga minggu untuk perbaikan. Karyawan tetap dibayar, bahan makanan rusak, dan pendapatan turun drastis karena pelanggan pindah ke restoran lain.

    Kerugian tidak hanya dari aset fisik, tetapi juga dari reputasi dan kepercayaan pelanggan.

    Bu Rani mengaku:

    “Kalau ada yang bantu saya dari awal menjelaskan klausulnya, pasti saya tambahkan perluasan jaminan water damage. Biayanya mungkin cuma beda sedikit dibanding kerugian sekarang.”

    Di Sini Fungsi Broker Asuransi Seperti L&G Jadi Vital

    Kasus seperti ini sebenarnya bisa sepenuhnya dihindari bila sejak awal Bu Rani menggunakan jasa L&G Insurance Broker, yang berkantor pusat di Bintaro, Tangerang Selatan — hanya 15 menit dari BSD dan Alam Sutra.

    1. Analisis Risiko yang Spesifik untuk Bisnis Restoran

    Tim L&G akan melakukan risk survey untuk mengidentifikasi risiko spesifik restoran:

    1. Potensi banjir atau water damage akibat drainase.
    2. Risiko kebakaran dari dapur.
    3. Risiko kerusakan stok makanan akibat pemadaman listrik.

     

    Rekomendasi Perluasan Jaminan yang Tepat

    Selain jaminan utama seperti Fire dan Flood, L&G akan menambahkan klausul penting seperti:

    1. Water Damage (kerusakan akibat air hujan, pipa bocor, talang tersumbat).
    2. Food Spoilage (kerugian karena makanan rusak akibat kegagalan pendingin).
    3. Loss of Profit / Business Interruption (penggantian pendapatan saat usaha berhenti sementara).
    1. Pendampingan Klaim Langsung

    Begitu kejadian terjadi, broker akan langsung:

    1. Melapor ke perusahaan asuransi dalam waktu maksimal 24 jam.
    2. Mengirim tim loss adjuster untuk penilaian awal.
    3. Mengawal proses dari negosiasi hingga pembayaran klaim cair.
    4. Negosiasi Profesional

    Perbedaan interpretasi wording sering menjadi akar masalah.
    L&G hadir sebagai mediator yang berpihak pada kebenaran dan keadilan, bukan pada salah satu pihak.

    Fakta Lapangan: 70% Bisnis Kuliner Tidak Memiliki Klausul “Water Damage”

    Berdasarkan hasil survei internal L&G Insurance Broker (2024):

    Sekitar 70% pemilik restoran dan kafe di kawasan BSD dan Serpong tidak memiliki klausul “kerusakan akibat air”.

    Padahal, wilayah ini tergolong rawan genangan dan limpasan air hujan lokal setiap musim penghujan.
    Drainase kawasan cepat penuh, dan perbedaan tinggi antar-lahan menyebabkan air masuk ke bangunan.

    Kerugian tahunan akibat hal ini bisa mencapai Rp100 juta–Rp500 juta per lokasi.

    Ilustrasi Kasus Serupa

    Di kawasan Summarecon Serpong, Cafe Senja Merah (nama samaran) juga mengalami musibah serupa:
    Air hujan dari talang bocor menetes ke plafon dan mengenai sound system serta lampu gantung dekoratif.
    Kerugian sekitar Rp120 juta, namun klaim tidak disetujui karena dianggap bukan “banjir”.

    Pemiliknya, Pak Anton, mengaku frustrasi:

    “Saya pikir asuransi properti itu sudah cukup. Ternyata ada istilah ‘banjir’ dan ‘kerusakan air’ yang beda. Saya baru tahu setelah kejadian.”

    Kini Pak Anton mempercayakan seluruh polisnya ke L&G Insurance Broker.
    Setelah direview, broker menambahkan tiga klausul penting: water damage, electrical damage, dan business interruption.
    Sejak itu, ia merasa lebih tenang dan mengaku pelayanan broker lokal yang responsif sangat membantu.

    Nilai-Nilai Moral dalam Dunia Asuransi

    Kasus ini bukan sekadar urusan uang dan polis, tapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kejujuran dalam menghadapi risiko.

    1. Humility (Kerendahan Hati)
      Nasabah dan perusahaan perlu saling terbuka untuk mengakui kesalahan komunikasi dan memperbaikinya, bukan saling menyalahkan.
    2. Patience (Kesabaran)
      Proses klaim dan klarifikasi butuh waktu, tapi dengan pendampingan profesional, hasilnya lebih pasti dan adil.
    3. Kindness (Kebaikan)
      Broker seperti L&G bekerja bukan sekadar menjual polis, tapi membantu sesama agar tidak rugi sendirian saat musibah menimpa.
    4. Charity (Keikhlasan)
      Sistem asuransi adalah bentuk gotong royong modern — semua peserta berbagi risiko untuk melindungi yang terkena musibah.
    5. Temperance (Keseimbangan)
      Tidak semua kerugian bisa dihindari, tapi bisa dikurangi dengan proteksi yang tepat dan kesadaran penuh terhadap risiko.

    L&G Insurance Broker: Tetangga Dekat yang Siap Membantu

    L&G Insurance Broker berkantor pusat di Bintaro, Tangsel, dekat dengan pusat kuliner dan komersial BSD serta Alam Sutra.
    Kedekatan geografis ini memungkinkan tim L&G:

    1. Respons cepat saat terjadi musibah.
    2. Kunjungan langsung untuk survei atau negosiasi klaim.
    3. Pelayanan personal dan humanis.

    L&G tidak hanya menjual polis — mereka menjaga kepercayaan dan keberlangsungan bisnis nasabah.
    Itulah alasan banyak restoran, hotel butik, dan kafe di kawasan BSD kini memilih L&G sebagai mitra tetap mereka.

     

    Penutup: Banjir Bisa Surut, Tapi Reputasi Sulit Pulih

    Kebanjiran mungkin hanya berlangsung beberapa jam, tapi dampaknya bisa bertahan berbulan-bulan.
    Reputasi bisnis, kepercayaan pelanggan, dan arus kas bisa hancur jika tidak memiliki perlindungan yang tepat.

    Pelajaran pentingnya:

    “Asuransi bukan sekadar memiliki polis, tapi memahami apa yang dijamin dan siapa yang membela saat terjadi klaim.”

    Dengan L&G Insurance Broker, Anda tidak sendirian menghadapi risiko.
    Tim profesional lokal siap mendampingi dari awal pembelian polis hingga klaim cair — cepat, tepat, dan adil.

    Disclaimer 

    Seluruh nama, tempat, dan peristiwa dalam artikel ini adalah fiktif dan disusun untuk tujuan edukatif. Kisah ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat memahami pentingnya pengelolaan asuransi yang benar dan pendampingan profesional. Setiap kemiripan dengan kejadian nyata hanyalah kebetulan semata.

    JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.

    HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)

    Website: lngrisk.co.id

    Email: halo@lngrisk.co.id

    Connect With Us

    Talk to Our Team

    Phone +62 811-8507-773

    Free Chat / Call

    Chat via WhatsApp