Bagaimana Tips Asuransi Pengiriman Barang yang Terbaik?

Bagaimana Tips Asuransi Pengiriman Barang yang Terbaik?

Ketika barang sudah diserahkan kepada perusahaan expedisi, sejak itu pemilik tidak kuasa lagi menjaga keselamatan barangnya. Tinggal menunggu kabar baik kalau barang sudah tiba dengan selamat. Atau kabar yang sebaliknya. Untuk memberi ketenangan kepada para pemilik barang, kami sebagai broker asuransi yang berpengalaman lebih dari 30 tahun ingin memberikan saran kepada para pemilik barang dan para klien-klien kami.

Sesuai dengan pengalaman, tidak semua barang sampai di tujuan dengan selamat. Di dalam perjalanan bisa saja terjadi kecelakaan. Jatuh dari truk, rusak karena truk mengalami tabrakan. Jatuh pada saat dimuat kedalam kapal. Rusak karena guncangan ombak besar, terkena air laut, kapal dibajak atau Jatuh pada saat dibongkar. Dan banyak lagi bahaya yang dapat terjadi yang dapat merusakkan barang.

Jika barang yang dikirim harganya kecil, mungkin kerugian yang diderita tidak jadi masalah. Tapi bagaimana jika barang yang dikirim nilainya tinggi, ratusan juta, miliar atau bahkan jutaan dollar. Tentu kerugian yang diderita akan sangat besar.

Untuk mengatasi semua resiko diatas solusinya adalah dengan menggunakan jaminan asuransi pengiriman barang atau Marine Cargo Insurance.

Tapi sayangnya, tidak mudah untuk mendapatkan jaminan Asuransi Pengiriman Barang atau Marine Cargo yang terbaik. Diperlukan keahlian khusus.

Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh setiap pengiriman barang:

  1. Packing dan lashing 

Untuk barang-barang yang rawan rusak akibat benturan, terkena air, panas matahari dan pencurian, tutuplah dengan baik. Gunakan packing (penutup) dengan standar tinggi. Jika menggunakan kapal LCT dan tongkang perhatikan juga standard pengikatan atau lashing.

  1. Forwarder yang berpengalaman

Pilihlah perusahaan forwarder yang berpengalaman dalam mengangkut berbagai jenis barang termasuk seperti barang yang anda kirim. Jangan tergoda dengan harga yang rendah tapi kualitas keamanannya diragukan.

  1. Gunakan Kapal yang kuat dan layak laut

Kondisi kesehatan dan kelayakan kapal sangat penting untuk keselamatan pengiriman barang. Semakin muda usia kapal akan semakin aman. Kualitas perawatan kapal juga sangat menentukan. Kelayakan kapal dibuktikan dengan dipenuhinya semua dokumen kapal yang terdiri dari sertifikat Klasifikasi (classification), surat laik laut dan banyak dokumen lainnya. Kondisi kapal juga mempengaruhi premi asuransi. Bahkan untuk kapal yang terlalu tua dan surat-suratnya tidak valid tidak bisa diterima oleh asuransi.

  1. Mulai Proses Asuransi 7 hari sebelum keberangkatan

Perusahaan asuransi perlu waktu untuk mengkonfirmasikan jaminan asuransi. Semakin besar nilai barang, semakin lama pula waktu yang diperlukan. Usahakan seminggu sebelum keberangkatan sudah dilaporkan ke broker asuransi agar mereka bisa leluasa untuk mendapatkan jaminan asuransi yang terbaik. Hindari permintaan mendadak, apalagi pada hari yang sama dengan hari keberangkatan. Besar kemungkinan jaminan asuransi belum terbit tapi kapal sudah harus berangkat. Akibatnya barang tidak diasuransikan.

  1. Pemilik Barang Yang  Harus Mengasuransikan

Dalam ketentuan polis asuransi Marine Cargo, yang bisa mengasuransikan adalah pemilik barang itu sendiri atau pihak lain yang mempunyai kepentingan atas barang tersebut (insurable interest). Jika polis asuransi diterbitkan dan atas nama perusahaan forwarder maka mereka tidak berhak mengajukan klaim. Pemilik barang juga tidak bisa mengklaim karena namanya tidak tercantum di dalam polis. Pastikan bahwa polis asuransi atas nama pemilik barang.

  1. Dokumen barang

Siapkan dan simpan semua dokumen yang berkaitan dengan barang seperti invoice, bill of lading, manifest barang, bukti kepemilikan dan lain-lain.

  1. Marine Open Cover (MOP)

Jika pengiriman barang dilakukan secara rutin, misalnya barang hasil produksi industri, hasil tambang (batubara, bauxite, timah, emal dll) maka untuk mengatur jaminan asuransi yang terbaik dengan membuat program MOP, program asuransi yang bersifat otomatis dimana setiap pengiriman barang secara langsung sudah terjamin walaupun belum sempat dilaporkan kepada perusahaan asuransi. Hal ini dimungkinkan karena MOP adalah polis induk yang menjamin setiap pengiriman barang sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan asuransi dengan pemilik. Untuk pembuatan MOP diperlukan informasi mengenai estimasi pengiriman barang dalam 1 tahun ke depan, pengalaman klaim, jensi barang, tujuan dan lain-lain. Premi asuransi MOP bisa jauh lebih rendah dibandingkan dengan membeli polis asuransi satu persatu.

  1. Bukti Barang Sudah Sampai

Ketika barang sudah sampai ditujuan pastikan bahwa tidak ada kerusakan atas barang tersebut. Jika ditemukan ada kerusakan, segera laporkan kepada broker asuransi untuk diproses lebih lanjut. Jika kerusakan dan kehilangan ditemukan lebih dari 60 hari sejak barang tiba, maka tidak bisa diklaim.

  1. Proses Penyelesaian klaim 

Jika terjadi kerusakan dan kehilangan selama dalam perjalanan, segera laporkan kepada pihak broker asuransi. Berikut ini hal-hal yang dilaporkan:

  • Laporan tertulis (WA, SMS, email) kepada broker tentang telah terjadi kecelakaan
  • Membuat berita acara kecelakaan yang dibuat oleh kapten kapal atau petugas yang berwenang
  • Membuat estimasi kerugian dengan meminta penawaran harga dari supplier atau bengkel
  • Bekerjasama dengan broker asuransi atau dengan loss adjuster yang ditunjuk oleh perusahaan asuransi
  • Menyiapkan semua dokumen pendukung yang diperlukan
  • Lain-lain
  1. Selalu Gunakan jasa broker asuransi

Agar kualitas jaminan asuransi pengiriman barang berkualitas tinggi dan jika terjadi klaim ada yang membantu, selalu gunakan jasa broker asuransi. Ingat, isi polis asuransi tidak standar. Antara satu polis asuransi dengan polis yang lain jaminannya bisa berbeda walaupun jenis asuransi sama dan diterbitkan oleh perusahaan asuransi yang sama.

Untuk pengiriman barang anda selanjutnya hubungi broker asuransi anda sekarang juga!.

Source : https://ligaasuransi.com/7-alasan-mengapa-surety-bond-dan-kontra-bank-garansi-kini-semakin-diperlukan/