L&G Risk Registered by Otoritas Jasa Keuangan KEP-667/KM.10/2012

Ingin Perlindungan Terbaik untuk Proyek atau Bisnis Anda?

Tinggalkan pesan Anda, kami akan membantu menyiapkan solusi yang tepat.
Atau silakan kirimkan ke email : halo@lngrisk.co.id

    OJK Registered KEP-667/KM.10/2012
    Ingin Perlindungan Terbaik untuk Proyek atau Bisnis Anda?
    Tinggalkan pesan Anda, kami akan membantu menyiapkan solusi yang tepat.

    Insurance News

    Silakan konsultasikan kebutuhan asuransi anda bersama kami

    previous | next

    Hujan deras turun sepanjang malam di sebuah kawasan industri sawit di Kalimantan Barat. Angin kencang membuat pepohonan bergoyang, dan aroma tanah basah menyeruak ke udara. Namun di tengah badai itu, situasi di sebuah pabrik CPO (Crude Palm Oil) justru semakin mencekam.

    Mendekati pukul dua dini hari, seorang operator yang berjaga melihat asap tipis keluar dari area tangki penyimpanan. Dalam hitungan menit, api berkobar besar, membakar struktur baja dan dinding tangki, memanaskan ribuan ton minyak sawit di dalamnya. Terjadi ledakan kecil, dan alarm pabrik pun meraung keras.

    Tim pemadam internal berupaya keras mengendalikan api. Namun kondisi cuaca buruk membuat semuanya semakin sulit. Butuh waktu lima jam hingga api dapat dipadamkan total.

    Pagi harinya, pabrik itu berhenti beroperasi. Rantai pasok terganggu. Pembeli protes. Kontrak ekspor tidak bisa dipenuhi. Kerugian membengkak hingga ratusan miliar rupiah.

    Dan inilah kesalahan paling fatal:
    pabrik tersebut tidak memiliki Business Interruption Insurance.

    Akibatnya, meskipun sebagian kerusakan fisik ditanggung polis Property All Risks, kerugian terbesar—yaitu kerugian akibat berhentinya produksi—ditanggung sendiri oleh pemilik pabrik.

    Cerita ini menjadi peringatan keras bagi semua perusahaan yang bergerak dalam ekosistem Danantara, khususnya yang mengelola proyek hilirisasi sawit yang strategis bagi Indonesia.

     

    Ketika Produksi Berhenti, Kerugian Industri Sawit Membengkak Puluhan Kali Lipat

    Bagi industri CPO, risiko bukan hanya pada aset fisik seperti:

    1. storage tank
    2. boiler
    3. refinery plant
    4. power house
    5. conveyor
    6. loading point

    Tetapi risiko terbesar adalah:

    Kerugian finansial akibat berhentinya produksi

    Setiap jam pabrik berhenti, potensi kerugian mencapai:

    1. hilangnya margin produksi
    2. penalti kontrak ekspor
    3. biaya pembelian bahan baku yang tidak bisa diproses
    4. biaya listrik & tenaga kerja tetap
    5. hilangnya permintaan dari buyer global

    Tanpa jaminan Business Interruption (BI), perusahaan harus menanggung seluruh beban keuangan sendiri, bahkan bisa mengancam keberlanjutan.

     

    Risiko Nyata pada Industri Hilirisasi Sawit di Bawah Pengawasan Danantara

    Industri sawit modern melibatkan proses panjang, kompleks, dan rentan pada banyak titik kegagalan. Berikut analisis risiko logis khusus untuk perusahaan-perusahaan di bawah Danantara:

    Risiko Kebakaran

    Kebakaran merupakan insiden paling umum dan paling merusak di industri sawit karena:

    1. minyak mudah terbakar
    2. boiler bertekanan tinggi
    3. electrical short circuit
    4. penyimpanan bahan bakar
    5. tingginya suhu operas

    Kasus di Dumai, 2023, adalah contoh nyata:
    Tangki CPO meledak dan membakar fasilitas lain, menyebabkan kerugian ratusan miliar.

    Ledakan Boiler dan Peralatan Tekanan Tinggi

    Boiler adalah jantung pabrik sawit. Tekanan tinggi, temperatur ekstrem, dan perawatan yang tidak optimal sangat berbahaya.

    Risiko yang muncul:

    1. ruptur tabung boiler
    2. overpressure
    3. hilangnya suplai uap
    4. shutdown total produksi

    Breakdown Mesin dan Peralatan Kritis

    Mesin-mesin seperti:

    1. screw press
    2. sterilizer
    3. clarifier
    4. separator
    5. turbine
    6. compressor

    dapat rusak kapan saja. Suku cadangnya mahal, waktu pengantiannya lama, dan shutdown bisa berlangsung berminggu-minggu.

    Bencana Alam

    Kalimantan dan Sumatra rawan:

    1. banjir
    2. petir
    3. angin kencang
    4. tanah amblas

    Risiko ini meningkat 2–3 kali lipat karena perubahan iklim global.

    Polusi & Tanggung Jawab Lingkungan

    Tumpahan CPO atau limbah pabrik dapat menyebabkan:

    1. denda besar
    2. tuntutan hukum
    3. pencemaran sungai
    4. pemberhentian operasi oleh otoritas

    Risiko Transportasi & Logistik

    CPO, PKO, dan produk hilir lainnya sering dikirim melalui:

    1. truk tangki
    2. kapal kecil
    3. tongkang

    Risikonya meliputi:

    1. kecelakaan
    2. tumpahan
    3. kerusakan barang
    4. pencurian

     

    Rekomendasi Paket Asuransi Lengkap untuk Proyek Hilirisasi Sawit

    Berikut paket yang ideal—bahkan wajib—untuk Danantara:

    Property All Risks (PAR)

    Melindungi:

    1. pabrik
    2. tank farm
    3. power house
    4. boiler
    5. gudang bahan baku

    Wajib diperluas menjadi:

    1. kebakaran besar
    2. petir
    3. banjir
    4. badai
    5. gempa bumi
    6. huru-hara
    7. ledakan

    Machinery Breakdown (MB)

    Menanggung:

    1. kerusakan mesin kritis
    2. kerusakan turbin
    3. merusak boiler
    4. kerusakan generator
    5. dan kerusakan compressor

    Business Interruption (BI)

    Jaminan paling penting.

    Fungsi BI:

    1. mengganti kehilangan profit
    2. menanggung biaya tetap
    3. menanggung biaya ekstra (extra expenses) agar operasi bisa pulih lebih cepat

    Industrial All Risks (IAR)

    Paket lengkap untuk pabrik besar.

    Marine Cargo & Stock Throughput

    Untuk melindungi produk saat:

    1. pengangkutan
    2. penyimpanan
    3. distribusi

    Liability Insurance

    Melindungi dari:

    1. tuntutan hukum pihak ketiga
    2. pencemaran lingkungan
    3. kecelakaan kerja
    4. kerusakan properti publik

    Mengapa Tidak Boleh Membeli Asuransi Langsung ke Perusahaan Asuransi?

    Ada tiga alasan utama mengapa asuransi direct sangat berbahaya untuk industri hilirisasi.

    (1) Tidak ada desain jaminan khusus

    Perusahaan asuransi hanya menawarkan produk standar.
    Padahal industri sawit memiliki risiko spesifik yang butuh:

    1. wording khusus
    2. endorsement tambahan
    3. negosiasi reasuransi

    (2) Tidak ada pembela saat klaim

    Saat klaim bernilai besar (misalnya > Rp 50 miliar), perusahaan asuransi:

    1. menunda
    2. mengurangi
    3. menolak
    4. mencari celah kemanfaatan wording

    Tanpa broker, perusahaan berdiri sendirian.

    (3) Tidak ada risk engineer

    Industri sawit memerlukan:

    1. audit risiko
    2. survei proteksi kebakaran
    3. rekomendasi CO₂ system
    4. penempatan hydrant & foam chamber
    5. penilaian jarak aman tank farm

    Hanya broker berkelas seperti L&G yang mampu memfasilitasi ini.

    L&G Insurance Broker: Mitra Strategis bagi Proyek Hilirisasi Danantara

    L&G punya rekam jejak kuat di sektor energi, agribisnis, plantation, dan manufaktur.
    Beberapa keunggulan L&G:

    Ahli dalam risiko industri besar

    L&G telah menangani proyek besar seperti:

    1. PLTU 2 × 50 MW Kupang
    2. Tol Jogja–Bawen
    3. Klaim heavy equipment Rp 17 miliar
    4. Perusahaan besar industri & manufaktur

    Berpengalaman dalam klaim besar

    Tim L&G memahami:

    1. loss adjustment
    2. negosiasi reasuransi
    3. presentasi ke insurer global
    4. dispute resolution

    Memberikan desain jaminan komprehensif

    Polis disusun sesuai:

    1. risiko industri
    2. PML/MPL
    3. kebutuhan finansial pemilik proyek

    Independen 100%

    L&G tidak terikat dengan perusahaan asuransi mana pun, sehingga selalu memihak penuh kepada klien.

    Contoh Insiden Besar yang Menjadi Pelajaran untuk Industri Hilirisasi Sawit

    Kebakaran Tangki CPO – Dumai

    1. Kerugian ratusan miliar
    2. Shutdown 2 bulan
    3. Banyak perusahaan tidak memiliki BI

    Ledakan Boiler – Pabrik Sawit di Riau

    1. Korban jiwa
    2. Kerusakan fatal
    3. Klaim tidak dapat diproses karena wording tidak lengkap

    Petir Menyambar Power House – Kalimantan Timur

    1. Turbin rusak
    2. Pabrik gelap total
    3. Klaim sering ditolak jika tidak beli tambahan “power surge”

    Banjir Bandang – Kalimantan Selatan

    1. Warehouse terendam
    2. Produk rusak
    3. Polis standar sering tidak menanggung banjir

    Action Steps untuk Danantara

    Jika Danantara ingin memastikan proyek hilirisasi berjalan aman dan berkelanjutan, langkah-langkah berikut harus dilakukan:

    1. Audit Risiko Tahunan. Pastikan seluruh fasilitas diperiksa oleh risk engineer.
    2. Review Polis. Periksa apakah wording sudah setara standar internasional.
    3. Gunakan Broker Profesional. Bukan agen, bukan direct.
    4. Pilih Insurer & Reinsurer Berkualitas. Jangan tergiur premi murah.

    Jadikan L&G Partner Resmi Manajemen Risiko & Asuransi. Tim L&G siap membantu dari desain, placement, hingga klaim.

     

    Kesimpulan

    Hilirisasi sawit adalah tulang punggung ekonomi masa depan Indonesia—dan Danantara adalah salah satu penggeraknya.

    Namun tanpa Business Interruption Insurance dan paket perlindungan lengkap lainnya, risiko kebakaran, ledakan, bencana, atau kerusakan mesin dapat mengancam stabilitas perusahaan.

    Solusinya:

    Gunakan broker asuransi terbaik—gunakan L&G Insurance Broker.
    L&G bukan hanya menyediakan polis, tetapi strategi perlindungan bisnis yang menyeluruh.

     

    Disclaimer 

    Artikel ini bertujuan memberikan wawasan umum mengenai manajemen risiko dan asuransi dalam industri hilirisasi sawit. Informasi ini bukan nasihat hukum atau pengganti konsultasi profesional. Setiap perusahaan disarankan berkonsultasi dengan broker asuransi berpengalaman untuk memperoleh analisis dan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risikonya.

    JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.

    HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)

    Website: lngrisk.co.id 

    Email: halo@lngrisk.co.id 

    Connect With Us

    Talk to Our Team

    Phone +62 811-8507-773

    Free Chat / Call

    Chat via WhatsApp