L&G Risk Registered by Otoritas Jasa Keuangan KEP-667/KM.10/2012

Ingin Perlindungan Terbaik untuk Proyek atau Bisnis Anda?

Tinggalkan pesan Anda, kami akan membantu menyiapkan solusi yang tepat.
Atau silakan kirimkan ke email : halo@lngrisk.co.id

    OJK Registered KEP-667/KM.10/2012
    Ingin Perlindungan Terbaik untuk Proyek atau Bisnis Anda?
    Tinggalkan pesan Anda, kami akan membantu menyiapkan solusi yang tepat.

    Asuransi Business Interruption

    Silakan konsultasikan kebutuhan asuransi anda bersama kami

    previous

    Angin malam berembus kencang di pesisir Sulawesi Tengah. Gelombang setinggi dua meter mulai menghantam dermaga, namun para pekerja di pelabuhan industri itu menganggapnya sebagai kondisi biasa. Hingga sebuah badai besar datang dengan kecepatan angin yang tak pernah mereka alami sebelumnya.

    Sekitar pukul 23.40, ombak tinggi menghantam badan jetty dan merusak tiang penyangga beton. Conveyor yang selama ini menjadi urat nadi pengangkutan bijih mineral dari pabrik ke kapal, patah dan terlempar ke laut. Listrik padam. Sirene darurat berbunyi bersahutan.

    Keesokan paginya, kerusakannya terlihat jelas:

    1. Jetty retak dan sebagian roboh ke laut
    2. Conveyor sepanjang 1,2 kilometer rusak parah
    3. Kapal yang sedang sandar tidak dapat bongkar muat
    4. Pengiriman ore tertunda lebih dari dua minggu

    Kerugian langsung mencapai puluhan miliar rupiah, tetapi kerugian tidak langsung akibat terhentinya pengiriman jauh lebih besar — mencapai ratusan miliar.

    Dan inilah fakta paling pahit:
    kebanyakan kerusakan tidak di-cover polis karena tidak ada perluasan Catastrophic Perils dan Storm Surge.

    Kisah ini terjadi bukan hanya sekali.
    Wilayah pesisir Sulawesi, Maluku, NTT, Papua, dan sebagian Kalimantan mengalami badai ekstrem yang semakin sering akibat perubahan iklim.

    Untuk perusahaan-perusahaan yang berada dalam ekosistem Danantara, kondisi ini adalah ancaman nyata terhadap infrastruktur hilirisasi yang nilainya sangat besar.

    Jetty & Conveyor: Aset Paling Vital dalam Hilirisasi

    Dalam proyek hilirisasi, fokus biasanya diberikan pada:

    1. smelter
    2. refinery
    3. plant produksi
    4. boiler
    5. power house

    Namun, sesungguhnya jetty dan conveyor adalah tulang punggung logistik yang paling kritis.

    Tanpa jetty:

    1. ore tidak bisa dikirim
    2. barang jadi tak bisa diekspor
    3. kapasitas produksi menurun drastis
    4. cashflow lumpuh
    5. kontrak dengan buyer global terancam

    Tanpa conveyor:

    1. biaya pengangkutan meningkat
    2. waktu loading meningkat 3–4 kali
    3. risiko kecelakaan naik
    4. throughput menurun

    Infrastruktur logistik pesisir ini ibarat aorta dalam tubuh manusia — jika putus, seluruh sistem kolaps.

    Kenapa Infrastruktur Jetty & Conveyor Semakin Rentan?

    Ada empat penyebab utama:

    Cuaca Ekstrem yang Semakin Sering

    Fenomena La Niña dan perubahan iklim membuat:

    1. badai datang lebih kuat dan lebih cepat
    2. gelombang tinggi lebih ekstrem
    3. curah hujan lebih tinggi
    4. angin pesisir lebih tidak terprediksi

    Data BMKG menunjukkan bahwa sejak 2023 hingga 2025, wilayah Sulawesi dan Maluku mengalami peningkatan badai lebih dari 40%.

    Struktur Jetty Terpapar Korosi Air Laut

    Air laut mempercepat:

    1. korosi baja
    2. pelapukan beton
    3. kerusakan tiang pancang
    4. fatigue pada joint dan bracket

    Jika tidak dilindungi dengan proteksi korosi yang maksimal, struktur jetty dapat melemah.

    Overcapacity & Overload

    Banyak jetty digunakan melebihi kapasitas:

    1. kapal terlalu besar
    2. beban conveyor meningkat
    3. antrian tongkang panjang
    4. tekanan ombak tidak sesuai desain awal

    Gempa Bumi

    Sulawesi, Maluku, dan NTT termasuk Zona Megathrust.
    Gempa besar dapat merusak:

    1. struktur fondasi jetty
    2. casing tiang pancang
    3. conveyor gallery

    Bahkan gempa jauh di dasar laut bisa menimbulkan tsunami mini.

    Analisa Risiko Logis untuk Danantara (Jetty, Conveyor, Pelabuhan Industri)

    Perusahaan-perusahaan dalam ekosistem Danantara yang memiliki fasilitas pelabuhan harus memahami risiko berikut:

    Storm Surge (Gelombang Badai)

    Merusak:

    1. struktur dermaga
    2. conveyor
    3. crane bongkar muat
    4. pontoon & dolphin
    5. mooring system

    Tabrakan Kapal (Marine Collision)

    Kerusakan akibat:

    1. kapal menabrak dermaga
    2. kesalahan manuver
    3. kegagalan mesin kapal

    Gelombang Tinggi

    Dapat menghancurkan:

    1. trestle jetty
    2. steel piles
    3. conveyor gallery

    Abrasi

    Menggerogoti struktur sepanjang tahun.

    Gempa Bumi & Pergerakan Tanah

    Merusak fondasi jetty, retak struktur, mematahkan conveyor.

    Kebakaran

    Risiko pada:

    1. loading tank farm
    2. conveyor yang membawa batubara atau ore
    3. spark dari genset atau equipment

    Mechanical Failure pada Conveyor

    Kerusakan:

    1. belt
    2. pulley
    3. bearing
    4. motor listrik

    Shutdown bisa berlangsung berminggu-minggu.

     

    Rekomendasi Asuransi untuk Infrastruktur Hilirisasi Pesisir Danantara

    Jetty bukan aset biasa. Nilainya bisa mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah.

    Karena itu, perlindungan asuransi harus mencakup seluruh risiko pesisir.

    Property All Risks (PAR) dengan Perluasan Marine-Related Perils

    Wajib mencakup:

    1. storm surge
    2. sea wave
    3. windstorm
    4. cyclone
    5. water damage
    6. abrasion
    7. subsidence

    Industrial All Risks (IAR)

    Cocok untuk kawasan industri besar.

    Machinery Breakdown (MB) untuk Conveyor

    Menanggung kerusakan semua mechanical parts.

    Business Interruption (BI)

    Menanggung kerugian akibat:

    1. jetty tidak bisa dipakai
    2. conveyor rusak
    3. pengiriman tertunda
    4. produksi berhenti

    Ini jaminan paling vital.

    Marine Hull & Protection & Indemnity (P&I)

    Untuk melindungi kerusakan akibat tabrakan kapal.

    Jetty & Terminal Liability

    Untuk risiko pihak ketiga, seperti:

    1. kapal rusak
    2. operator terluka
    3. barang pelanggan rusak

    Earthquake Cover

    Wajib untuk Sulawesi, Maluku, dan NTT.

    Kenapa Perusahaan Tidak Boleh Beli Asuransi Jetty secara Direct?

    Infrastruktur jetty dan conveyor adalah aset yang sangat kompleks.
    Membeli asuransi secara direct menimbulkan 3 risiko besar:

    Underinsurance

    Perusahaan asuransi cenderung menawarkan limit yang tidak memadai.

    Wording Standar Tidak Menutup Banyak Risiko

    Seperti:

    1. storm surge
    2. seabed movement
    3. abrasion
    4. marine collision

    Polis standar sering mengecualikan risiko-risiko ini.

    Risiko Klaim Ditolak

    Saat terjadi kerusakan besar, perusahaan asuransi:

    1. memperketat interpretasi
    2. mempersulit persetujuan
    3. menunda pembayaran

    Broker seperti L&G berfungsi sebagai pembela perusahaan dalam proses klaim.

    L&G Insurance Broker: Partner Strategis untuk Infrastruktur Hilirisasi Danantara

    L&G memiliki pengalaman luas dalam:

    1. heavy marine infrastructure
    2. mining jetty
    3. coal terminal
    4. ore terminal
    5. conveyor 1–3 km
    6. proyek EPC besar

    Beberapa keunggulan L&G:

    1. ✓ Expert dalam risiko pelabuhan & pesisir. Termasuk storm surge, abrasion, dan marine collision.
    2. ✓ Berpengalaman menangani klaim besar hingga dibayar penuh. Contoh: klaim cargo heavy equipment Rp 17 miliar.
    3. ✓ Bernegosiasi dengan insurer & reinsurer internasional. Untuk mendapatkan wording yang lengkap.
    4. ✓ Menyusun risk engineering detail. PML, MPL, structural hazard analysis.
    5. ✓ 100% independen dan memihak penuh ke klien

    Insiden Besar yang Menjadi Pelajaran Bagi Danantara

    1. Jetty rusak di Morowali akibat badai ekstrem. Ombak 3 meter menghancurkan struktur dermaga.
    2. Conveyor putus akibat angin topan di Konawe. Shutdown 14 hari → kerugian ratusan miliar.
    3. Kapal tongkang menabrak dermaga di Maluku Utara. Jetty retak, crane rusak → klaim besar.
    4. Abrasi menghancurkan trestle jetty di Halmahera. Lambat laun struktur penyangga melemah.
    5. Gempa bumi mengguncang pabrik & jetty di Palu. Kerusakan parah karena tidak ada earthquake cover.

    Action Plan untuk Danantara. Agar risiko infrastruktur hilirisasi dapat dikendalikan:

    1. Lakukan Risk Audit Jetty & Conveyor. Termasuk analisis korosi, fatigue, dan potensi storm surge.
    2. Review Polis yang Ada. Pastikan wording sesuai standar global.
    3. Gunakan Broker Berpengalaman. Kh especially untuk risiko pesisir.
    4. Pilih Insurer/Reinsurer Berkelas. Jangan tergiur premi murah.
    5. Jadikan L&G Insurance Broker sebagai Partner Strategis. L&G memiliki pengalaman multi-industri dan klaim besar.

     

    Kesimpulan

    Jetty dan conveyor adalah nadi utama hilirisasi. Tanpa perlindungan asuransi yang tepat, badai, gempa, atau tabrakan kapal bisa menghentikan operasi perusahaan selama berminggu-minggu dan menimbulkan kerugian ratusan miliar.

    Perusahaan harus memiliki:

    1. PAR + Marine Perils
    2. MB
    3. BI
    4. Liability
    5. Earthquake

    Dan yang paling penting: broker profesional seperti L&G agar seluruh jaminan tepat, lengkap, dan klaim dapat dibayarkan maksimal.

    Disclaimer 

    Artikel ini disediakan untuk tujuan edukasi umum mengenai manajemen risiko dan asuransi pada infrastruktur jetty dan logistik hilirisasi. Informasi yang diberikan bukan merupakan nasihat hukum atau pengganti konsultasi profesional. Setiap perusahaan dianjurkan berkonsultasi dengan broker asuransi berpengalaman untuk mendapatkan rekomendasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya.

    JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.

    HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)

    Website: lngrisk.co.id 

    Email: halo@lngrisk.co.id 

    Connect With Us

    Talk to Our Team

    Phone +62 811-8507-773

    Free Chat / Call

    Chat via WhatsApp