Rahasia di Balik Gedung Pencakar Langit: Kisah Investor Hong Kong Mengamankan Proyek Properti Besarnya di Indonesia
Silakan konsultasikan kebutuhan asuransi anda bersama kami
Di dunia investasi internasional, ada satu hal yang selalu benar: setiap peluang besar selalu datang bersama risiko besar. Dan tidak ada tempat yang menggambarkan hal itu lebih jelas daripada sektor properti di Indonesia sebuah pasar yang mendebarkan bagi para investor global, termasuk dari Hong Kong.
Inilah kisah Mr. Calvin Wong, seorang pengusaha real estate Hong Kong yang bermimpi membangun gedung pencakar langit di Indonesia. Sebuah kisah tentang keberanian, strategi, risiko… dan perlindungan yang menentukan segalanya.
Mr. Calvin Wong bukanlah nama baru dalam industri properti Asia. Ia telah membangun gedung-gedung ikonik di Kowloon dan Central—simbol kekuatan finansial Hong Kong.
Tetapi satu hari, ia berkata kepada timnya:
“If Asia has a future, part of that future is in Indonesia.”
Dengan populasi lebih dari 280 juta orang, pertumbuhan kota yang cepat, serta pembangunan pusat-pusat bisnis baru seperti PIK2, BSD City, dan Ibu Kota Negara (IKN), Indonesia terlihat bagaikan kanvas kosong bagi visi besarnya.
Namun, ada satu hal yang membuatnya ragu.
Ia mendengar cerita tentang proyek yang terlambat, banjir tiba-tiba, regulasi rumit, hingga sengketa tanah yang melelahkan investor asing. Semua itu membuat Indonesia menarik sekaligus menakutkan.
Di sinilah perjalanan sesungguhnya dimulai.
Sebelum membuat keputusan investasi, Mr. Wong melakukan analisis mendalam. Ia menemukan fakta-fakta yang sulit diabaikan:
Semakin ia mempelajari, semakin jelas bahwa Indonesia adalah pasar properti terbesar di Asia Tenggara. Namun, setiap pasar besar memiliki “jebakan” besar pula.
Sebelum satu tiang pancang ditancapkan di tanah, Mr. Wong duduk bersama konsultan lokal dan bertanya:
“What could possibly go wrong?”
Jawaban mereka panjang dan mengejutkan.
Saat proyek gagal, bukan hanya uang yang hilang—nama baik ikut runtuh.
Semua risiko ini tidak bisa dihindari, tetapi dapat dikelola dan dipindahkan melalui jaminan asuransi yang tepat.
Pada minggu ke-15 pembangunan, proyek Mr. Wong mendapat ujian pertama.
Hujan badai melanda Jakarta. Angin kencang menyebabkan sebagian rangka baja yang baru dipasang mengalami pergeseran. Tanah yang basah membuat crane tergelincir. Material impor senilai jutaan dolar terendam air.
Keesokan harinya, site manager menelpon dengan suara bergetar:
“Sir, we have a major incident. We must stop all work temporarily.”
Semua tim panik. Investor lain mulai menekan. Biaya delay semakin menghantui.
Namun, Mr. Wong tetap tenang.
Karena sebelum proyek dimulai, ia telah menyusun struktur proteksi risiko lengkap melalui broker asuransi yang berpengalaman.
Polis yang bekerja menyelamatkan proyek:
Menjamin kerusakan fisik pada proyek.
Jika kerusakan merembet ke properti sekitar.
Menjamin kerugian finansial akibat keterlambatan proyek.
Melindungi pekerja yang terlibat.
Klaim berjalan lancar. Kerusakan ditanggung. Proyek kembali beroperasi. Investor kembali tenang.
Dan semua itu terjadi karena Mr. Wong menggunakan L&G Insurance Broker, bukan membeli polis secara langsung.
Untuk membangun gedung pencakar langit atau properti besar lain di Indonesia, berikut perlindungan minimum yang wajib ada:
Perlindungan utama untuk risiko konstruksi.
Untuk instalasi mekanikal–elektrikal seperti chiller, lift, HVAC, panel listrik.
Jika pekerjaan merusak properti pihak ketiga.
Menjamin kerugian finansial akibat keterlambatan proyek.
Menjamin:
Untuk material impor seperti kaca façade, lift, dan equipment.
Melindungi manajemen dari tuntutan hukum investor, tenant, atau regulator.
Karena banyak gedung modern terhubung IoT dan rentan peretasan.
Dengan paket lengkap ini, investor Hong Kong tidak hanya membangun gedung—mereka membangun ketahanan bisnis.
Menurut regulasi OJK, broker asuransi adalah entitas yang mewakili kepentingan klien (insured), bukan perusahaan asuransi.
Mengapa ini penting?
Mereka mencari polis terbaik dari berbagai perusahaan, bukan satu perusahaan.
Artinya:
Banyak investor asing membeli polis yang ternyata tidak menanggung risiko spesifik Indonesia, seperti banjir atau gempa.
Ini sering menjadi penyebab klaim ditolak.
Termasuk:
Tanpa broker, investor seperti berjalan di hutan tanpa peta.
Mengapa L&G Insurance Broker adalah Partner Paling Tepat
Di Indonesia, tidak semua broker memiliki kapabilitas menangani proyek besar. L&G adalah salah satu yang terbaik dalam industri properti dan konstruksi.
Menangani:
Sesuatu yang sangat penting untuk proyek besar bernilai ratusan miliar hingga triliunan rupiah.
L&G baru saja menyelesaikan klaim besar, termasuk klaim alat berat senilai Rp 17 miliar, membuktikan kemampuan menangani klaim besar dan kompleks.
Memastikan:
Aman, legal, dan sesuai peraturan.
Bagi investor Hong Kong, L&G bukan hanya broker—tetapi mitra strategis.
Setahun setelah insiden badai, gedung 45 lantai milik Mr. Wong berdiri megah di pusat Jakarta. Bukan hanya simbol keberhasilan proyek, tetapi bukti bahwa investasi yang dilindungi dengan benar akan selalu menemukan jalannya.
Pada hari peresmian, Mr. Wong berbisik kepada timnya:
“We didn’t just build a skyscraper.
We built confidence.”
Dan di balik kepercayaan itu, ada risk management yang kuat, jaminan asuransi yang tepat, dan dukungan penuh dari L&G Insurance Broker.
Dalam industri properti, risiko adalah musuh tak terlihat.
Tetapi dengan broker yang tepat, risiko berubah menjadi sekutu.
Jika Anda adalah investor Hong Kong yang ingin masuk ke pasar Indonesia,
ingatlah satu hal: sebelum membangun fondasi beton, bangunlah fondasi perlindungan.
Dan L&G Insurance Broker siap menjadi fondasi itu.
—
JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: halo@lngrisk.co.id
—
Connect With Us